tag:blogger.com,1999:blog-65784496823341207222024-03-28T11:00:55.159+07:00Persaudaraan Dai Indonesia | Bersama Dai Membangun Negeri | Posdai.or.idPosdai.or.id - Website resmi lembaga Persaudaraan Dai Indonesia. Melahirkan dai yang siap berdakwah ke berbagai pelosok nusantara. Bersama dai membangun negeri. Adminhttp://www.blogger.com/profile/14795123341267362050noreply@blogger.comBlogger278125tag:blogger.com,1999:blog-6578449682334120722.post-67110246937719442992024-03-25T22:00:00.001+07:002024-03-28T11:00:17.240+07:00Momen Ramadhan Posdai Kirim Beras untuk Muallaf Pedalaman Halmahera<p><b></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSjBqFfToWfIQdkMc2u_gd81O-XaX-oVyZ9J5X71djufhkwPhd-bvR-j5JnAzTr4DfUdVHbFElpCsG-VTQPjKZh29O-JhWR14DBw2fw0ECDx_2DcbW7i5N18roAWXOivo7bkA-2rQH3uUOfhED08-qn6elt1pM78MkKkHCLJ_HkvguKBGnelVy1bsrPKsg/s1156/MALUTT%20(4).jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="867" data-original-width="1156" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSjBqFfToWfIQdkMc2u_gd81O-XaX-oVyZ9J5X71djufhkwPhd-bvR-j5JnAzTr4DfUdVHbFElpCsG-VTQPjKZh29O-JhWR14DBw2fw0ECDx_2DcbW7i5N18roAWXOivo7bkA-2rQH3uUOfhED08-qn6elt1pM78MkKkHCLJ_HkvguKBGnelVy1bsrPKsg/s16000/MALUTT%20(4).jpeg" /></a></b></div><b><br />MALUT --</b> Jika bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi. Itulah kata pemantik spirit yang menggugah dikuatkannya simpul sinergi Posdai dalam melayani suadara saudara kita di pedalaman, khususnya umat muslim muallaf. <p></p><p>Bukan hanya memberikan pengajaran aqidah Islam dan pendampingan pendidikan untuk pemberantasan buta aksara, para muallaf pedalaman ini juga mendapat sentuhan kehangatan berupa bantuan beras untuk kebutuhan keseharian mereka terutama di momen istimewa bulan Ramadhan seperti saat sekarang ini. </p><p>Sekretarus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Hidayatullah Maluku Utara, Ust. Nurhadi, menekankan betapa pentingnya pembinaan terhadap umat Muslim pedalaman, terutama para muallaf. </p><p>Selain pembinaan keagamaan, mereka juga mendapatkan pendampingan dalam memperoleh kemampuan membaca dan menulis Al Qur'an serta aksara Latin. </p><p>Para dai yang turut serta dalam memberantas buta aksara di masyarakat pedalaman memegang peran penting dalam mewujudkan cita-cita konstitusi negara, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. </p><p>"Alhamdulillah mereka sangat senang dapat bantuan sembako ini," kata Nurhadi dalam keterangannya, Senin (25/3/2024).</p><p>Melalui simpul sinergi dengan DPW dan Laznas BMH, Posdai pun kembali mengirim beras untuk umat di pedalaman.</p><p>Nurhadi menyampaikan, pembinaan terhadap muslim pedalaman terutama para muallaf amat penting untuk terus dikuatkan. Disamping pembinaan rutin keagamaan Islam, mereka juga mendapatkan pendampingan dalam membangun kemampuan baca tulis Al Qur'an dan aksara latin.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD45fzqy43gexa4iLqYqCcPf074TklJy-Goo50vrEkIjCVphmag2TJQ9QSPxe4H3ZR3jnZirQOfCAdfn3UtCSIhMnyyiYblpN2bo3LOxb6_Y-hqhJ07-3ohuOVDjSVSwsXUn-GRtqK49YD8vFmsCVJ3fMo86LGL62YN143vxlo3nF2GoglV3wMebyLA1HQ/s1280/MALUTT%20(2).jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD45fzqy43gexa4iLqYqCcPf074TklJy-Goo50vrEkIjCVphmag2TJQ9QSPxe4H3ZR3jnZirQOfCAdfn3UtCSIhMnyyiYblpN2bo3LOxb6_Y-hqhJ07-3ohuOVDjSVSwsXUn-GRtqK49YD8vFmsCVJ3fMo86LGL62YN143vxlo3nF2GoglV3wMebyLA1HQ/w640-h480/MALUTT%20(2).jpeg" width="640" /></a></div><p>"Upaya pemberantasan buta huruf Al Qur'an dan buta aksara latin yang dilakoni para dai dalam rangka membebaskan masyarakat pedalaman dari ketertinggalan pengetahuan akan meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya keberlanjutan sekaligus mendorong mereka untuk semakin sejahtera," ujarnya.</p><p>Respon positif terhadap bantuan sembako ini juga datang dari salah satu muallaf pedalaman, ibu Makwa. Dengan tulus ia menyampaikan rasa terima kasihnya karena bantuan tersebut sangat dibutuhkan bagi keluarganya.</p><p>Makwa merasa sangat beruntung memiliki para dai yang peduli dan ikut membantu membangun komunitas di daerah pedalaman Halmahera.</p><p>"Di rumah sudah habis," katanya, seraya mengatakan sangat bersyukur karena dapat sembako dari para dai yang ada dan ikut membina di daerah pedalaman Halmahera.</p><p>Di tengah suku Togutil, salah satu dai yang turut membina adalah Ust. Farid Rahmatullah. Lulusan Sekolah Dai Posdai Pusat tahun 2023 ini rutin mengabdi di pedalaman, meskipun dengan keterbatasan fasilitas. </p><p>Keberadaan Farid menjadi cahaya harapan bagi masyarakat pedalaman untuk meraih kehidupan yang lebih baik.</p><p>Titik penyaluran beras untuk masyarakat pedalaman, seperti suku Togutil, tersebar di beberapa lokasi strategis di Halmahera. Mulai dari Tukurino, Bekalang Desa Wasileo, hingga ke Dokotdokot, Belakang Desa Pumlanga, serta Wayahubo, dekat Desa Patlean, Kabupaten Halmahera Timur. </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgspFn-PpCncIx7Dcey7srHsTJTjqNuiFvN5d2exMRvMIiup8kLDH_XYT5XY8PZxMtI47MHUfTQA4Sn1tm1eg3J7eQJydRLZ0OW9sIZl9LzeH_eqqXHlj9Oqu52qJ9itA2XDbVU_6jhxB2zwq6a2vo_DJIxUl07JVdSfhAUsTJvIitYVinoYMkAT4o6QPFB/s1156/MALUTT%20(3).jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="867" data-original-width="1156" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgspFn-PpCncIx7Dcey7srHsTJTjqNuiFvN5d2exMRvMIiup8kLDH_XYT5XY8PZxMtI47MHUfTQA4Sn1tm1eg3J7eQJydRLZ0OW9sIZl9LzeH_eqqXHlj9Oqu52qJ9itA2XDbVU_6jhxB2zwq6a2vo_DJIxUl07JVdSfhAUsTJvIitYVinoYMkAT4o6QPFB/w640-h480/MALUTT%20(3).jpeg" width="640" /></a></div><p>Nurhadi yang juga pengurus Posdai Malut ini menjelaskan, langkah ini menjadi bukti nyata akan komitmen Posdai untuk menyentuh dan mengubah kehidupan setiap individu, bahkan di daerah yang terpencil sekalipun.</p><p>"Dengan adanya bantuan sembako ini, harapan dan kebahagiaan terselip di setiap butiran beras yang mereka terima. Semoga kepedulian dan dedikasi ini dapat terus menginspirasi banyak pihak untuk turut serta dalam mewujudkan kesejahteraan bagi semua, tanpa terkecuali," kata Nurhadi. </p><p>Dia menandaskan seraya berharap semoga setiap langkah kecil ini menjadi ladang amal yang tiada henti mengalir, menjaga tali kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama.<b><i>(ybh/pos)</i></b></p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/14795123341267362050noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6578449682334120722.post-30921949614335125762024-03-18T17:33:00.004+07:002024-03-18T17:33:54.521+07:00 Posdai Kirim Dai Dakwah Pedalaman ke Sebulu Kutai Kartanegara<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8wT72qMg2KX2svhy2fQvK0-EGyhtz7dyFVqHAYg8LKINXfKNlh7TEVeUouyCJPl91Ni9QbZwLZsDz7yDKOcFM0YTpLKRD6HOJtq_yYxyoFUSZFX3t4vYfIfeOzAQfxWX_5vbB05Jy1FlnjAO3OrYw5yaB5rXnK9Nwk_36vPnfTxf5xYxgHmiazsMwHLRK/s1280/masjid%20sebulu.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8wT72qMg2KX2svhy2fQvK0-EGyhtz7dyFVqHAYg8LKINXfKNlh7TEVeUouyCJPl91Ni9QbZwLZsDz7yDKOcFM0YTpLKRD6HOJtq_yYxyoFUSZFX3t4vYfIfeOzAQfxWX_5vbB05Jy1FlnjAO3OrYw5yaB5rXnK9Nwk_36vPnfTxf5xYxgHmiazsMwHLRK/s16000/masjid%20sebulu.jpeg" /></a></div><br />DI BALIK keindahan dan kemegahan kota, terdapat realita pedalamannya yang seringkali terlupakan. Inilah medan perjuangan bagi dai-dai muda yang berani menapaki jalan dakwah. <p></p><p>Ustaz Carles Yusuf, seorang pemuda yang penuh semangat, menghadapi tantangan besar ketika ia dan rekan-rekannya memulai perintisan wilayah dakwah di Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara.</p><p>Tidaklah mudah untuk membawa cahaya kegelapan. Lahan yang dipenuhi semak belukar menjadi saksi bisu dari kekosongan dakwah yang begitu lama. </p><p>Namun, semangat Ustaz Carles Yusuf bersama para rekannya tak pernah padam. Selama tiga tahun terakhir, mereka menghadapi segala keterbatasan sumber daya dengan tekad yang tak tergoyahkan.</p><p>Di bulan penuh berkah Ramadhan ini, Posdai Kalimantan Timur mengirimkan dai-dai pilihan untuk menggeliatkan kembali semangat dakwah di pedalaman yang terbilang sukar ini. Masjid yang sudah lama terdiam pun kembali dihidupkan. </p><p>"Alhamdulillah saat ini Posdai Kalimantan Timur mengirimkan dai guna untuk melanjutkan kembali perjuangan dakwah di sini," kata Carles</p><p>Walaupun tersembunyi di pedalaman yang masih sulit dijangkau, kehadiran masjid tersebut mulai menarik minat jamaah. Dari empat jamaah pada malam pertama tarawih, jumlahnya terus bertambah hingga memberikan harapan baru bagi masyarakat Sebulu.</p><p>Melalui perjuangan yang keras dan semangat yang tak kenal lelah, dai-dai muda seperti Ustaz Carles Yusuf membawa harapan baru kepada masyarakat terpencil. </p><p>Dalam bulan penuh berkah ini, semangat dakwah tidak hanya menghidupkan kembali masjid yang terlupakan, tetapi juga membawa cahaya dan kebahagiaan kepada hati yang gelap. </p><p>Semoga setiap langkah mereka menjadi inspirasi bagi kita semua untuk berani menghadapi tantangan, dan menghidupkan kembali semangat dakwah di setiap sudut negeri ini. Aamiin. (ybh/pos)</p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/14795123341267362050noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6578449682334120722.post-39075349653440428252024-03-14T15:11:00.004+07:002024-03-16T15:20:19.934+07:00 Ustadz Nurdin Ismail Terus Berkhidmat Hidupkan Dakwah Pedalaman<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-QHpbbo5uOXry8BgVQT0JJNVTBFfmQY9if8BBraVZvPaGTmbx0ZFGSKdtjrdUp4Qp4_H7ncmpLulux4pa5nYsn-JCJTeVEICLaxFKkBD9Q3fefyuCRrSjTGjvdj6tw4HUojGazGQ4LMLg6hxMWtqe6uNdFZCjqv7VW_VfdlBpng6A6wyulQ6Z_cJoMW3O/s1280/nurdin%20ismail%20(2).jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-QHpbbo5uOXry8BgVQT0JJNVTBFfmQY9if8BBraVZvPaGTmbx0ZFGSKdtjrdUp4Qp4_H7ncmpLulux4pa5nYsn-JCJTeVEICLaxFKkBD9Q3fefyuCRrSjTGjvdj6tw4HUojGazGQ4LMLg6hxMWtqe6uNdFZCjqv7VW_VfdlBpng6A6wyulQ6Z_cJoMW3O/s16000/nurdin%20ismail%20(2).jpeg" /></a></div><br />SENYUMNYA merekah. Semangatnya terus menyala, berkhidmat menghidupkan dakwah di berbagai tempat penugasan yang diembannya. Dialah Ustadz Nurdin Ismail. <p></p><p>Nurdin Ismail, seorang pria kelahiran Bandung pada 27 Oktober 1981, telah meneguhkan tekadnya untuk menyebarkan risalah Islam di tanah Sumatera Barat. </p><p>Dengan latar belakang pendidikan yang cemerlang, meraih gelar S1 dari STAIL Surabaya dan S2 dari Universitas Negeri Bengkulu, Nurdin tak henti meneguhkan perjalanan dakwahnya sejak usia muda.</p><p><b>Menempa diri di Pondok Pesantren Hidayatullah</b></p><p>Pada tahun 1996, langkah pertama Nurdin adalah bergabung dengan Pondok Pesantren Hidayatullah di Bengkulu. </p><p>Sebagai pondok pesantren yang mengutamakan pendidikan agama, pengalaman di sana menjadi landasan penting bagi Nurdin dalam meniti jalan dakwahnya.</p><p>Setahun berikutnya, dia diberi amanah untuk menimba ilmu di Madrasah Aliyah Radhiyatan Mardhiyah (Marama) Putra Gunung Tembak Hidayatullah Pusat Balikpapan, di mana pengalaman ini semakin memperkaya wawasannya sebagai seorang dai yang tangguh.</p><p><b>Dakwah dan Pendidikan</b></p><p>Seiring dengan perubahan Hidayatullah menjadi Organisasi Masyarakat (Ormas) pada tahun 2000, Nurdin terus mengejar ilmu di Perguruan Tinggi Hidayatullah Surabaya dengan jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (Dakwah). </p><p>Nurdin lulus dari STAIL Surabaya pada tahun 2004, Nurdin kembali ke Bengkulu untuk melanjutkan perjuangannya. Di sana, tidak hanya berdakwah, tetapi juga mengelola pendidikan di sekolah-sekolah tingkat dasar dan menengah. </p><p>Dorongan untuk meningkatkan kualitas pendidikan membawanya menempuh pendidikan S2 di Universitas Negeri Bengkulu, yang diselesaikan pada tahun 2010.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIUe1EUy1y2Lz7dAkPve4BjbunzzdQGgXXabG9Z7nX1eSRXR8AWP8zSX0KDg5i-i3ticXSLAJknlU-HI5FCGuihFX2Ct_8mMkOJ0ImpKJLeKDE-98Ydbaz368TffzOGaw5vfwDV_TaRfMsqGJv9W1DqQawqu_H25XJc1KzMI9Rf2MXHDUk7IokICeJ7mxH/s1280/ni.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIUe1EUy1y2Lz7dAkPve4BjbunzzdQGgXXabG9Z7nX1eSRXR8AWP8zSX0KDg5i-i3ticXSLAJknlU-HI5FCGuihFX2Ct_8mMkOJ0ImpKJLeKDE-98Ydbaz368TffzOGaw5vfwDV_TaRfMsqGJv9W1DqQawqu_H25XJc1KzMI9Rf2MXHDUk7IokICeJ7mxH/s16000/ni.jpeg" /></a></div><p><b>Jelajahi Sumatera Barat</b></p><p>Perjalanan dakwah Nurdin terus berlanjut dari tahun 2004 hingga 2020, dengan tugas yang membawanya dari Bengkulu hingga ke Sumatera Barat. </p><p>Di sana, dia tak hanya mengajar dan berdakwah di berbagai daerah, termasuk kota, pedesaan, pedalaman, dan kepulauan Mentawai, tetapi juga menghadapi tantangan yang beragam.</p><p>Pengalamannya berdakwah di daerah minoritas Muslim menjadi bukti nyata keteguhan dan kegigihan dalam menyebarkan ajaran Islam.</p><p>Meskipun menghadapi berbagai rintangan dan tantangan, Nurdin tidak pernah menyerah.</p><p>Perjalanannya yang penuh liku dan tantangan, mulai dari perjalanan panjang hingga melalui badai di tengah lautan dengan perahu kecil, menjadi bukti keteguhan hatinya dalam berdakwah. </p><p>Kehadiran Hidayatullah di tengah masyarakat disambut dengan hangat, dan para dai Hidayatullah diapresiasi atas peranannya dalam memberantas buta huruf Al-Qur'an serta meningkatkan pemahaman keagamaan.</p><p><b>Berkhidmat di Pedalaman</b></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHhkqu8pCcqfkHfzDuDi1xnwI4igKysljrSO3Qlymbi9azeb2NOZr-sSYJ2FFtgMsZhRMWomOjryoJPbBthfdN1uH70lAS8_yOGDbkBxlYtup41MSYCblv349sinpYkuRHd1O6ZVRqtLRNayUHMfHV45Ob3qlJmlJ3SfdWtIiYv_4m_nIGh4FMRo09d014/s1280/nis.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHhkqu8pCcqfkHfzDuDi1xnwI4igKysljrSO3Qlymbi9azeb2NOZr-sSYJ2FFtgMsZhRMWomOjryoJPbBthfdN1uH70lAS8_yOGDbkBxlYtup41MSYCblv349sinpYkuRHd1O6ZVRqtLRNayUHMfHV45Ob3qlJmlJ3SfdWtIiYv_4m_nIGh4FMRo09d014/s16000/nis.jpeg" /></a></div><b><br /></b><p></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtVVKmmMYNgkIJtGKwHSBs39nP1V-E9xIKC9q_Ux4CCpL6qdzbLupPePjDvNaYptMcq_NNXa8jWF4yVPNH7txjlJYOLAyHs_p9ptEB2ey9N93SSftnx4fCwQeMxLKOu1Qwiz1ljeoDlTepm1TfgJfloxTVpUyS0d1Gjkb2O_1Hn_WDhXFpX5pLpoUGxpPI/s1040/nurdin%20ismail%20(3).jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="585" data-original-width="1040" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtVVKmmMYNgkIJtGKwHSBs39nP1V-E9xIKC9q_Ux4CCpL6qdzbLupPePjDvNaYptMcq_NNXa8jWF4yVPNH7txjlJYOLAyHs_p9ptEB2ey9N93SSftnx4fCwQeMxLKOu1Qwiz1ljeoDlTepm1TfgJfloxTVpUyS0d1Gjkb2O_1Hn_WDhXFpX5pLpoUGxpPI/s16000/nurdin%20ismail%20(3).jpeg" /></a></div><br />Sumatera Barat, dengan kekayaan adat dan budayanya yang khas, menjadi wilayah dakwah yang menarik bagi Nurdin. <p></p><p>Meskipun kondisi kehidupan masyarakatnya agamis dan sejahtera, dai yang ditugaskan Hidayatullah ini memilih untuk fokus di daerah yang lebih menantang, yaitu di kepulauan dengan komunitas muslim minoritas.</p><p>Saat ini, Nurdin bertugas di Pondok Pesantren Hidayatullah di Kepulauan Mentawai, membina para muallaf melalui Yayasan Bina Muallaf Hidayatullah Mentawai (YBMHM). </p><p>Kini Nurdin secara reguler melakukan pembinaan umat hingga ke Kepulauan Mentawai diantaranya Pulau Sipora, Pulau Siberut dan Pulau Sikakap.</p><p>Dedikasi dan kegigihan Nurdin Ismail adalah cerminan dari seorang dai yang tak kenal lelah dalam menyebarkan syariat Islam di berbagai pelosok negeri. </p><p>Kisah inspiratifnya menjadi teladan bagi generasi muda untuk terus menuntut ilmu dan mengabdikan diri demi kemaslahatan umat.</p><p>"Semoga kami senantiasa diberikan keistiqamahan dalam berdakwah di jalan Allah dengan mengedepankan kepentingan umat demi menggapai ridha Allah Ta'ala," tandasnya. <b><i>(ybh/pos)</i></b></p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/14795123341267362050noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6578449682334120722.post-13372856793512550022024-03-10T13:00:00.005+07:002024-03-10T18:05:15.671+07:00Sekolah Dai Ciomas Gelar Pelatihan Jurnalistik dan Praktik Kreasi Content Digital<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFbJ9zQ9zhApYA_x1z4UU_j5s7GaCrLgqFoy5t7_8sHZtCAuiKcIo4c2hIPb_w49SWnwoo1VCrwdml3o6q8scQoOAvbThzj8Gn_xQuqp4IsuABAObIPDmubF7tmiOezdpNozPPDTVWghUMOG6eRIFCCUmE2R3AQWhOJ53V-V2VuR7G0kQXZZgohvfgu5U1/s800/IMG20240310113621.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFbJ9zQ9zhApYA_x1z4UU_j5s7GaCrLgqFoy5t7_8sHZtCAuiKcIo4c2hIPb_w49SWnwoo1VCrwdml3o6q8scQoOAvbThzj8Gn_xQuqp4IsuABAObIPDmubF7tmiOezdpNozPPDTVWghUMOG6eRIFCCUmE2R3AQWhOJ53V-V2VuR7G0kQXZZgohvfgu5U1/s16000/IMG20240310113621.jpg" /></a></div><br />BOGOR -- Sekolah Dai Ciomas Bogor, sebuah lembaga pendidikan yang fokus mencetak dai muda yang handal, menggelar kegiatan pelatihan jurnalistik dakwah digital, Ahad (10/3/2024).<p></p><p>Mengangkat tema "Tebar Inspirasi Islami untuk Membangun Negeri", pelatihan ini diikuti oleh segenap mahasantri kuliah dai yang berlokasi di Sukaharja, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.</p><p>Sekretaris Posdai, Zainal Amiruddin, yang turut hadir dalam acara tersebut sekaligus membawakan materi teknik videografi dasar, menekankan pentingnya generasi muda melek teknologi informasi dan penggunaannya secara positif dan produktif di era digital ini. </p><p>Di era tanpa sekat ini, Zainal menekankan pentingnya pemanfaataan teknologi dan perangkatnya untuk menyebarkan dakwah Islam dengan cara yang menarik dan relevan bagi umat.</p><p>"Saat ini kita berada di era digital yang memungkinkan interaksi tanpa batas. Oleh karena itu, penting bagi kita, terutama generasi muda, untuk memanfaatkan teknologi ini dengan sebaik-baiknya," ujar Zainal.</p><p>Menurut Zainal, teknologi dapat menjadi alat yang powerful untuk menyebarkan dakwah Islam. </p><p>"Dengan menggunakan teknologi, kita dapat menjangkau lebih banyak orang dan menyampaikan pesan dakwah dengan cara yang lebih menarik dan mudah dipahami," imbuhnya.</p><p>Senada dengan Zainal, Co-founder Nasional.news, Ainuddin Chalik, yang hadir sebagai narasumber, menyampaikan materi tentang teknik dasar penulisan berita. </p><p>Ainuddin menekankan pentingnya kemampuan dasar ini agar informasi yang akan disajikan dalam bentuk teks dapat direproduksi menjadi materi audio ataupun visual.</p><p>"Kemampuan dasar penulisan berita sangat penting bagi para dai di era digital ini. Dengan memahami teknik penulisan berita, dai dapat menyajikan informasi dakwah dengan cara yang lebih sistematis dan mudah dipahami," jelas Ainuddin.</p><p>"Selain itu, kemampuan ini juga penting agar informasi dakwah yang disampaikan dapat direproduksi menjadi materi audio ataupun visual, sehingga dapat menjangkau lebih banyak orang," tambahnya.</p><p>Pelatihan jurnalistik dakwah digital ini juga menghadirkan content creator yang menggawangi channel Ulil Albab Media (UAM), Makrifatullah, yang memberikan pendampingan kepada para peserta saat menjalani praktik pembuatan video singkat yang dibagi menjadi 4 kelompok. </p><p>Pengelola channel UAM yang telah memiliki ratusan ribu subscriber ini mengarahkan para peserta bagaimana membuat video dakwah yang menarik dan efektif dengan menggunakan <i>smartphone.</i></p><p>Kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat membekali para mahasantri dengan kemampuan jurnalistik dakwah digital yang mumpuni, sehingga mereka dapat menjadi dai yang handal dan mampu menyebarkan dakwah Islam dengan cara yang kreatif dan inovatif di era digital ini.</p><p>Sebelumnya, dalam rangkaian kegiatan pelatihan ini dihantar oleh Instruktur Nasional Grand MBA Ustadz Muhdi Muhammad. Ia menyampaikan ihwal pentingnya membekali diri dengan skil praktis yang nantinya ini akan bermanfaat untuk diri dan umat dimana kita berkhidmat. </p><p>Menurutnya, pelatihan ini merupakan langkah yang tepat untuk mempersiapkan generasi muda Islam dalam menyebarkan dakwah di era digital. </p><p>Dia berharap, dengan dibekali kemampuan jurnalistik dakwah digital, para santri diharapkan mampu menjadi dai yang handal dan mampu menyebarkan dakwah Islam dengan cara yang kreatif dan inovatif. (ybh/hidayatullah.or.id)</p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/14795123341267362050noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6578449682334120722.post-31180225794245622692024-03-05T17:00:00.002+07:002024-03-18T17:03:27.709+07:00Ustadz Dermawan Berkhidmat Teguhkan Dakwah di Pedalaman Tidore Kepulauan<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-LX8MniKPoLH7kFbhNB6SoGiXaJg8FmXqujWD7iQSLcPFV2lb8ModqOb-NS_deyXSCKZYESl04GxBxWHomPPBRDwA32rhQxyF7_Y8BCzEn23WKApkHcdfrT8wTa9oIOvhbwmwwg45uow1j0As8GWSNMXI9WbcK3QVinP7r_OiqB2QeysISxypMqhemS1c/s1280/dakwah%20pedalaman%20(6).jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="909" data-original-width="1280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-LX8MniKPoLH7kFbhNB6SoGiXaJg8FmXqujWD7iQSLcPFV2lb8ModqOb-NS_deyXSCKZYESl04GxBxWHomPPBRDwA32rhQxyF7_Y8BCzEn23WKApkHcdfrT8wTa9oIOvhbwmwwg45uow1j0As8GWSNMXI9WbcK3QVinP7r_OiqB2QeysISxypMqhemS1c/s16000/dakwah%20pedalaman%20(6).jpeg" /></a></div><br />DI TENGAH hamparan laut biru dan gugusan pulau yang menawan, di Desa Kosa, Kecamatan Oba, Sofifi, Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara, terdapat sebuah kisah dakwah tentang seorang dai muda bernama Ustadz Dermawan Surya Kencana. Dedikasi dan kegigihannya dalam mengabdikan diri untuk membina generasi muda di pelosok desa patut diacungi jempol.<p></p><p>Ustadz Dermawan, dengan semangat baja dan tekad yang tak tergoyahkan, setiap harinya membimbing 56 santri di Desa Kosa. Jalan menuju desa binaannya bukanlah hal yang mudah.</p><p>Dermawan harus menempuh perjalanan panjang, membelah hutan lebat dan menyeberangi lautan yang luas. Tak jarang, badai dan ombak besar menjadi rintangan yang harus ia hadapi.</p><p>Namun, rintangan itu tak lantas memadamkan semangat Ustadz Dermawan. Justru, ia semakin terpacu untuk terus mengabdikan diri dan menyebarkan cahaya Islam di pelosok Tidore. "Tugas dakwah ini adalah amanah besar," katanya.</p><p>Bagi Ustadz Dermawan, perjuangannya adalah wujud cintanya kepada Allah SWT dan komitmennya untuk mencerdaskan generasi muda di daerahnya.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE4xSPGO67k6qnb-WoEDwZ8w0DoLTZu5t2rWXwsD8hyGBUIfj0zs8KZEG1ho7hEQyE5QdgDM6WiSYmhmbuljN2GE6A_xAh7a7MqCMjANdJQ3yMoKViGQxzNZbx6EiD9z_7ppO-tV6HqEvPsG5jlGRhy-wyH7ELyswJ4e_b5jq9ewX_2lS-eb25LBSZTVR-/s1280/WhatsApp%20Image%202024-03-16%20at%2016.36.47.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="750" data-original-width="1280" height="376" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE4xSPGO67k6qnb-WoEDwZ8w0DoLTZu5t2rWXwsD8hyGBUIfj0zs8KZEG1ho7hEQyE5QdgDM6WiSYmhmbuljN2GE6A_xAh7a7MqCMjANdJQ3yMoKViGQxzNZbx6EiD9z_7ppO-tV6HqEvPsG5jlGRhy-wyH7ELyswJ4e_b5jq9ewX_2lS-eb25LBSZTVR-/w640-h376/WhatsApp%20Image%202024-03-16%20at%2016.36.47.jpeg" width="640" /></a></div><p><b>Secerca Harapan</b></p><p>Di tengah keterbatasan yang ada, Ustadz Dermawan dan rekan-rekannya di Desa Kosa tak pernah menyerah. Mereka terus berupaya memberikan pendidikan terbaik bagi para santri, menanamkan nilai-nilai agama dan moral, serta membekali mereka dengan ilmu pengetahuan.</p><p>Namun, Ustadz Dermawan menyadari bahwa keterbatasan sumber daya menjadi salah satu hambatan dalam mencapai tujuan mulia tersebut. Ia berharap uluran tangan para muhsinin, dermawan yang dermawan, untuk mendukung kiprah dakwahnya. Bantuan sekecil apa pun, bagaikan amal jariyah yang akan mengalir pahala tanpa henti bagi yang telah berkontribusi.</p><p>Semangat dan dukungan dari para muhsinin akan menjadi suntikan energi bagi Ustadz Dermawan dan rekan-rekannya. Dengan tekad yang tak tergoyahkan, mereka bertekad untuk terus memberikan yang terbaik dalam memajukan pendidikan dan kehidupan keagamaan di Tidore Kepulauan.</p><p>Kisah Ustadz Dermawan Surya Kencana adalah bukti nyata bahwa dedikasi dan kegigihan seorang dai mampu menembus segala rintangan. Ia menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berkontribusi, sekecil apa pun, dalam mencerdaskan generasi muda dan membangun masa depan yang gemilang di Tidore Kepulauan. (<b><i>pos/ybh)</i></b></p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/14795123341267362050noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6578449682334120722.post-88645832555258487332024-03-03T16:40:00.002+07:002024-03-18T16:48:32.966+07:00 Farid Rahmatullah Hidupkan Dakwah di Pedalaman Halmahera Timur<p><b></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTQNCLvQ4b7y9u3Si06MecEqUt3KaYfJL3UwSt9D6K2OU8Tdjym-sHDdL1eqrwTxIKdW117XA_yamx3egB5psD3QVm0PZWFyHt-MDvUGMaetMLEPtiHpDgoaOm6999IIqGI89Ktv8K91u0yOEeiTFFWeECibWpozLEw2VCuMjJvVbG39JSWmmF3ZByj4bD/s1280/dakwah%20pedalaman%20(1).jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="868" data-original-width="1280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTQNCLvQ4b7y9u3Si06MecEqUt3KaYfJL3UwSt9D6K2OU8Tdjym-sHDdL1eqrwTxIKdW117XA_yamx3egB5psD3QVm0PZWFyHt-MDvUGMaetMLEPtiHpDgoaOm6999IIqGI89Ktv8K91u0yOEeiTFFWeECibWpozLEw2VCuMjJvVbG39JSWmmF3ZByj4bD/s16000/dakwah%20pedalaman%20(1).jpeg" /></a></b></div><b><br />FARID </b>Rahmatullah baru saja menyalakan motornya ketika hujan membasahi tanah. Meski begitu, ia tetap membelah jalanan setapak itu meski hujan belum menunjukkan tanda tanda akan melandai. "Harus tetap jalan karena sudah ada janji dan jadwal mengajar ke sana," katanya. <p></p><p>Ya begitulah aktifitas rutin Farid saban waktu. Dia membina masyarakat, khususnya generasi muda di Maba Utara, Halmahera Timur. Ada sedikitnya 50 orang suku pedalaman yang dia berikan pembinaan agama Islam rutin di daerah ini. </p><p>"Rata rata masih awam dan belum tau cara membaca Al Qur'an, karena itu, fokus kita di sini adalah pengajaran dasar dasar agama seperti mengenalkan huruf hijaiyah," imbuhnya. </p><p>Farid Rahmatullah, adalah seorang dai yang berdedikasi, memberikan kesan yang mendalam tentang penerimaan masyarakat di pedalaman Maba Utara, terutama di daerah pelosok.</p><p>Masyarakat tersebut sangat antusias dan ramah terhadap kedatangan para dai, merasa terbantu dengan kehadiran mereka untuk memahami keindahan ajaran Islam.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigeBOcMcu2d8qGis8jLhBEI99vD4zMjGyZGmtTIC86D-blaJvd_ASjHKyA6nzi96tyQ40XhXyhuZ-a45dsr3Gva0RLtMj5FmDp7wX-3jopXA7EE9p-sjuH-6IfkoOsJhPtczflgOwkccdP-d3SOgKeX98IkDBvkYw8GEGzGtfHJe5GikYPZCrsHN46gZMU/s1172/dakwah%20pedalaman%20(8).jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="719" data-original-width="1172" height="392" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigeBOcMcu2d8qGis8jLhBEI99vD4zMjGyZGmtTIC86D-blaJvd_ASjHKyA6nzi96tyQ40XhXyhuZ-a45dsr3Gva0RLtMj5FmDp7wX-3jopXA7EE9p-sjuH-6IfkoOsJhPtczflgOwkccdP-d3SOgKeX98IkDBvkYw8GEGzGtfHJe5GikYPZCrsHN46gZMU/w640-h392/dakwah%20pedalaman%20(8).jpeg" width="640" /></a></div><p>Salah satu momen berharga yang dirasakan adalah saat mereka menjalani suasana Ramadhan dan pada momen dimana mereka menikmati hidangan kurban di hari raya Idul Adha.</p><p>Kehangatan dan kesederhanaan dalam momen tersebut menjadi motivasi bagi Farid dan rekan-rekannya untuk semakin giat dalam berdakwah di pedalaman.</p><p>Farid Rahmatullah berharap agar masyarakat, khususnya di Blok SP 4, dapat menerima ilmu agama dengan baik. Dengan kehadiran para dai, mereka berharap dapat membawa perubahan positif dalam kehidupan beragama masyarakat pedalaman.</p><p>"Mohon doakan kami dalam dakwah ini," imbuhnya. Farid terus bergerak meski dengan segala keterbatasan yang ada. Apalagi kawasan ini relatif masih tertinggal dari sisi infastruktur dan sebagainya. Kendati demikian, Farid selalu optimis menyampaikan dakwah Islam di sini.</p><p>Dari hidup yang biasa-biasa saja, diharapkan mereka dapat menjadi luar biasa dalam pemahaman dan pengamalan agama Islam. Semoga dengan upaya berdakwah mereka, masyarakat pedalaman semakin terbuka dan menerima dengan baik. (ybh/pos)</p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/14795123341267362050noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6578449682334120722.post-27801054968509069082024-02-29T18:05:00.001+07:002024-02-29T18:07:45.963+07:00 Sarasehan untuk Perkuat Dakwah Inovatif dan Mencerahkan<p><b></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZnwNLLjAxtiM9FB3r9J599RTgCB9UXE-1PiwCr9-C8Mnrv6a9lQaZvBvH3ILrNFCUJ7Xgv-tuOhPo6R07MDoOlxW-st43XoH2KxrKsSEem6eUdPLOqMVQhQDR2VwKL0kMB9RyNZxyUMBsSsrgNmWCxpLr9OD1Ba8P3Dmhb2x8X7ZF8H0A4g50sc0gRuSo/s800/saras2.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZnwNLLjAxtiM9FB3r9J599RTgCB9UXE-1PiwCr9-C8Mnrv6a9lQaZvBvH3ILrNFCUJ7Xgv-tuOhPo6R07MDoOlxW-st43XoH2KxrKsSEem6eUdPLOqMVQhQDR2VwKL0kMB9RyNZxyUMBsSsrgNmWCxpLr9OD1Ba8P3Dmhb2x8X7ZF8H0A4g50sc0gRuSo/s16000/saras2.jpeg" /></a></b></div><b><br />BANDUNG -</b> Departemen Dakwah Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Jawa Barat (Jabar) yang menggandeng Persaudaraan Dai Indonesia (Posdai) dan Korps Mubaligh Hidayatullah (KMH) menyelenggarakan Sarasehan Dakwah Da’i Hidayatullah Jabar dengan tema "Konsolidasi Dakwah, Inovatif dan Mencerahkan", Rabu (28/2/2024).<p></p><p>Acara yang berlangsung di aula Yayasan Hayatan Thayyibah Hidayatullah Bandung ini bertujuan untuk memperkuat konsolidasi dan meningkatkan kualitas dakwah di era digital.</p><p>Iwan Abdullah, Ketua Korps Mubaligh Hidayatullah (KMH), menekankan pentingnya sistem dan program dakwah yang terstruktur.</p><p>Menurut Iwan, dakwah itu harus tersistem dan terprogram, ada juga data base-nya. </p><p>"Karena itu, jadikan KMH ini bukan hanya sebuah program, tetapi sebagai amal usaha. Ada ketua, sekretaris, dan bendaharanya," kata Iwan dalam pemaparannya.</p><p>Asep Juhana, Ketua Departemen Dakwah DPW Hidayatullah Jabar, menjelaskan bahwa acara ini merupakan hasil sinergi antara departemen dakwah DPW, KMH, dan Pos Da’i. </p><p>"Semoga bisa memenuhi kebutuhan dai di masyarakat," harap Juhana, seperti dikutip dari laman <i><b><a href="https://hidayatullah.or.id/sarasehan-dakwah-jawa-barat-soroti-sistem-dan-penguatan-program/" target="_blank">Hidayatullah.or.id.</a></b></i></p><p>Iwan Abdullah memaparkan bahwa KMH bertugas melayani masyarakat umum dalam hal taklim, fardu kifayah, dan khatib.</p><p>Sementara Pos Da’i berfokus pada mencetak da'i yang militan, memberikan kesejahteraan kepada da'i, dan mengirim mereka ke berbagai pelosok negeri.</p><p>Di era digital ini, dakwah harus adaptif dan inovatif. Dadang Abu Hamzah, Ketua Dewan Murabbi Wilayah (DMW) Hidayatullah Jabar, mendorong para da'i untuk memanfaatkan platform digital untuk menyebarkan dakwah. </p><p>"Seorang da’i bisa berdakwah secara online, menjangkau wilayah yang luas, tidak terbatas dengan tempat dan waktu," tuturnya.</p><p>Lebih jauh kata Dadang, Hidayatullah terkenal dengan militansi da'inya. Semangat dakwah mereka terlihat di berbagai tempat, dari kapal laut, masyarakat kota, pedalaman, masjid, hingga majelis taklim.</p><p><b>Menampilkan Keindahan Islam</b></p><p>Sementara itu, Samani Harjo, Direktur Sekolah Dai Hidayatullah, menyampaikan bahwa Posdai bertujuan untuk mencetak para da’i yang militan dan menampilkan Islam yang indah. </p><p>Samani mencontohkan bagaimana Qatar memanfaatkan momen Piala Dunia untuk menyampaikan nilai-nilai Islam dan menarik banyak orang untuk masuk Islam.</p><p>Acara dihadiri oleh pengurus DPD, Pos Da’i, KMH, dan aktivis dakwah. Sarasehan ini diharapkan dapat menghasilkan rumusan program dakwah yang inovatif dan mencerahkan, serta memperkuat konsolidasi antar lembaga dakwah di bawah naungan Hidayatullah Jabar.</p><p>Samani menyimpulkan bahwa dakwah yang dijalankan harus tersistem, terprogram, dan memiliki database. Sinergi antar elemen juga penting. KMH dan Pos Da’i memiliki peran penting dalam dakwah, dengan KMH melayani masyarakat dan Pos Da’i mencetak da’i militan.</p><p>Begitupula dai di era digital harus adaptif dan inovatif, memanfaatkan platform digital untuk menyebarkan dakwah dengan menampilkan dakwah Islam yang indah dan mencerahkan.</p><p>"Semangat dakwah yang militan harus terus dikobarkan untuk menyebarkan nilai-nilai Islam di berbagai pelosok negeri," tandasnya.[]</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipd_-5zfD1dgdxF6_cCiVZJ2l7ZPIxe5gHq9zAcvyK0zEaKpCBeIL-4rPlTDhNowZWEpKmQ0OnGAYJf6wQnXUjucWg8SYWVHobtmurjT6vLZ2-WpjPn1Oxrh0rzIUJz-rjoziJ2O5UKEdnPLlZBmeb8cwNPklLz_pQC0Ow5Eh8aDsnFgJ7gAg8QdnMrAXs/s1024/sarasehan.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="455" data-original-width="1024" height="284" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipd_-5zfD1dgdxF6_cCiVZJ2l7ZPIxe5gHq9zAcvyK0zEaKpCBeIL-4rPlTDhNowZWEpKmQ0OnGAYJf6wQnXUjucWg8SYWVHobtmurjT6vLZ2-WpjPn1Oxrh0rzIUJz-rjoziJ2O5UKEdnPLlZBmeb8cwNPklLz_pQC0Ow5Eh8aDsnFgJ7gAg8QdnMrAXs/w640-h284/sarasehan.jpeg" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_4LjJylLW77EGyCZFoUNbUb4P9Pc8Tk1W2mwIXtv02o7xPEHi8ELra52YZG4I8sIrByxKSwSC_6CXrP08jGnZ8jf8r-n1BBpLg4rhXlLnnOhyphenhyphenFF6QgHYtFJftdrnahesnTPY5DQcyWg8BX3wYe8FH2BYiTKP68eSw42gqeCAxL28sx4UFRlEzKRtNL8q0/s1600/WhatsApp%20Image%202024-02-29%20at%2014.26.12.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="777" data-original-width="1600" height="310" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_4LjJylLW77EGyCZFoUNbUb4P9Pc8Tk1W2mwIXtv02o7xPEHi8ELra52YZG4I8sIrByxKSwSC_6CXrP08jGnZ8jf8r-n1BBpLg4rhXlLnnOhyphenhyphenFF6QgHYtFJftdrnahesnTPY5DQcyWg8BX3wYe8FH2BYiTKP68eSw42gqeCAxL28sx4UFRlEzKRtNL8q0/w640-h310/WhatsApp%20Image%202024-02-29%20at%2014.26.12.jpeg" width="640" /></a></div><br /><p><br /></p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/14795123341267362050noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6578449682334120722.post-53080985344268414292024-02-23T20:55:00.015+07:002024-02-28T21:03:05.449+07:00 Posdai Membangun Negeri dengan Perkuat Peran Vital Dakwah Pedalaman<p><b></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYnl-MWRgn9ZsspsG2E1cvz1BYRckqY9e2c1oHN-oriKqwmTszlT7WpVTEQ3TJ9Ol9sHYLUetiT_p2neSVclFilWDIMx-_t1KfLxOxlnCLWG322c02MXTVaIUyH9cWhWP62c1ea2yVEpOYaVzpPC6xobCBWb8CklvSZUj02d1G0z6UIcf1V71hDNePDv3R/s1600/abdul%20muin%20posdai.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="901" data-original-width="1600" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYnl-MWRgn9ZsspsG2E1cvz1BYRckqY9e2c1oHN-oriKqwmTszlT7WpVTEQ3TJ9Ol9sHYLUetiT_p2neSVclFilWDIMx-_t1KfLxOxlnCLWG322c02MXTVaIUyH9cWhWP62c1ea2yVEpOYaVzpPC6xobCBWb8CklvSZUj02d1G0z6UIcf1V71hDNePDv3R/s16000/abdul%20muin%20posdai.jpeg" /></a></b></div><b><br />JAKARTA --</b> Dakwah di wilayah pedalaman merupakan sebuah usaha mulia yang menjembatani masyarakat dengan ajaran Islam. Namun, dakwah di area terpencil ini seringkali menghadapi berbagai tantangan, mulai dari akses yang sulit hingga minimnya sumber daya. <p></p><p>Di sinilah peran penting Persaudaraan Dai Indonesia (Posdai) dalam memperkuat dakwah pedalaman dan membangun negeri.</p><p>"Posdai, sebagai lembaga swadaya mandiri yang berfokus pada pengembangan dan pemberdayaan dai, memahami bahwa dakwah di pedalaman memerlukan sistem dan jaringan yang kuat," kata Ketua Posdai Pusat, Ust. Abdul Muin, yang ditemui media ini disela kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Dakwah Nasional Departemen Komunikasi dan Penyiaran Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah di Jakarta, Rabu (21/2/2024).</p><p>Muin menekankan bahwa keberadaan sistem yang baik akan memastikan kelancaran program dakwah.</p><p>Dia menerangkan, setidaknya ada 2 pilar utama dalam membangun sistem dakwah yang efektif yaitu simpel dan aplikatif. Menurutnya, sistem yang sederhana dan mudah dipahami akan membantu para dai di lapangan untuk menjalankan program dakwah dengan optimal. </p><p>"Di sisi lain, aspek aplikatif memastikan bahwa program dakwah dapat diterapkan secara nyata dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat," terang Muin. </p><p>Oleh karena itu, lanjut dia, Posdai terus berupaya membangun sistem dakwah yang mumpuni, dengan fokus pada, <i>Pertama</i>, pengembangan platform digital yang terintegrasi untuk memudahkan koordinasi, pendataan, dan penyebaran informasi antar dai dan jaringan Posdai.</p><p><i>Kedua,</i> penyusunan modul pelatihan yang komprehensif dan aplikatif untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan para dai.</p><p>Dan, <i>Ketiga</i>, penguatan dan memperluas jaringan relawan yang siap membantu kelancaran program dakwah di berbagai wilayah.</p><p><b>Manajemen Dakwah</b></p><p>Lebih jauh, Muin, menyebutkan, Posdai juga terus berupaya menerapkan prinsip manajemen dakwah yang efektif melalui pendekatan POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling). </p><p>Tidak saja para dai dan struktural, penerapan POAC ini melibatkan kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti masyarakat, pemerintah, dan lembaga terkait.</p><p>Langkah-langkah dalam penerapan POAC, jelas Muin, yaitu merumuskan visi, misi, tujuan, dan strategi dakwah yang jelas dan terukur. Lalu membangun struktur organisasi yang efektif dan mendistribusikan tugas-tugas dakwah dengan tepat.</p><p>Langkah selanjutnya adalah melaksanakan program dakwah dengan penuh dedikasi dan profesionalisme. Kemudian melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk memastikan program dakwah berjalan sesuai rencana.</p><p><b>Penting Kolaborasi</b></p><p>Muin menegaskan, setiap kerja kerja besar membutuhkan kerjasama antara satu dengan yang lainnya. Demikian pula dalam menggerakkan dakwah. Karenanya, dia mengatakan, Posdai tidak dapat bekerja sendiri dalam memperkuat dakwah pedalaman. </p><p>"Kerjasama dan kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan mulia ini," imbuhnya. </p><p>Dalam hal ini, Muin menyebutkan, masyarakat merupakan mitra utama dalam dakwah, dengan memberikan dukungan dan partisipasi aktif dalam program-program yang dijalankan.</p><p>Selain itu yang tak kalah penting adalah bersinergi dengan pemerintah selaku instrumen penting yang akan memberikan dukungan kebijakan dan regulasi yang kondusif untuk kelancaran dakwah di wilayah pedalaman.</p><p>Sama halnya dengan pemerintah, lembaga terkait yang sejenis juga merupakan pihak yang harus selalu dirangkul dalam bekerja sama dengan lembaga dakwah, organisasi sosial, dan pihak-pihak lain yang memiliki tujuan serupa.</p><p>"Peran bersama dalam memperkuat dakwah pedalaman tidak dapat dipungkiri. Dengan sistem yang mumpuni, manajemen yang efektif, dan kerjasama yang solid, Posdai terus berkontribusi dalam membangun negeri melalui penyebaran dakwah yang mencerahkan dan memberdayakan masyarakat di wilayah terpencil," jelas Muin. </p><p>Dia menambahkan, dakwah pedalaman bukan hanya tanggung jawab Posdai, tetapi juga tanggung jawab bersama. Olehnya, ia mengajak semua pihak terlibat bersama Posdai dalam membangun negeri dengan dakwah yang mencerahkan dan memberdayakan. <b><i>(mss/pos)</i></b></p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/14795123341267362050noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6578449682334120722.post-46889614815717929722024-02-22T20:14:00.000+07:002024-02-28T20:20:09.707+07:00Posdai Berpartisipasi dalam Rakornas Penyiaran Kuatkan Dakwah Pedalaman<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv3-1kU-HTLZZMyaqj_4Wejuoyxjx4XD5NkHnbMNGvxpSaLvExN3CLFE8psfuG-QYq50Q2auCVfiWRJel_L3_jcOgIu2_5W2-ezOufCSUNTh4yLtJHXjvqkbiaf1IEYkv1MylVZqyZ3xCfJrJWAofX_S0leSJn7XeIXPvWD21leg6eKVvZWF7kHmwzNmC6/s800/rakor%20(1).jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="452" data-original-width="800" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv3-1kU-HTLZZMyaqj_4Wejuoyxjx4XD5NkHnbMNGvxpSaLvExN3CLFE8psfuG-QYq50Q2auCVfiWRJel_L3_jcOgIu2_5W2-ezOufCSUNTh4yLtJHXjvqkbiaf1IEYkv1MylVZqyZ3xCfJrJWAofX_S0leSJn7XeIXPvWD21leg6eKVvZWF7kHmwzNmC6/s16000/rakor%20(1).jpeg" /></a></div><br />JAKARTA -- Posdai, sebagai bagian dari upaya meningkatkan dakwah di seluruh pelosok negeri, turut serta dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Dakwah Nasional yang diselenggarakan oleh Departemen Komunikasi dan Penyiaran Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah. Acara ini dilangsungkan secara daring pada Rabu (21/2/2024) dan terbagi menjadi tiga regional.<p></p><p>Selain Posdai, rakor ini dihadiri oleh berbagai pihak seperti Kadep Dakwah Dewan Pengurus Wilayah Hidayatullah, Ketua Pos Dai Wilayah, Penanggung Jawab Program Gerakan Nasional Dakwah Membaca dan Belajar Al Qur’an (Grand MBA) Wilayah, dan Pengelola Sekolah Dai Wilayah. </p><p>Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk evaluasi dan membahas progress program-program yang telah dicanangkan serta melakukan konsolidasi gerakan dakwah nasional.</p><p>Forum Rakor ini juga bertujuan untuk memperkuat program dakwah di daerah-daerah pedalaman. Langkah-langkah konkret seperti koordinasi pelaksanaan program Grand MBA nasional, pendirian dan legalisasi Pos Dai Wilayah, serta koordinasi dan pendampingan program Sekolah Dai turut menjadi fokus dalam rapat tersebut.</p><p>Rakor ini juga merupakan tindak lanjut dari Rakernas Hidayatullah yang digelar pada akhir tahun 2021 dengan tema "Konsolidasi Manhaj, Organisasi, dan Wawasan Menuju Terwujudnya Standardisasi, Sentralisasi, dan Integrasi Sistemik". Hal ini menggarisbawahi pentingnya mengembangkan sistem dan jaringan yang baik untuk mendukung gerakan dakwah secara nasional.</p><p>Dalam keterangannya, Ketua Departemen Komunikasi dan Penyiaran DPP Hidayatullah, Drs. Shohibul Anwar, M.Pd.I, menekankan bahwa keberadaan sistem yang baik akan memastikan kelancaran pelaksanaan program dakwah. Sistem ini haruslah simpel dan aplikatif agar dapat dijalankan dengan baik oleh seluruh kader dan jaringan organisasi.</p><p>Langkah selanjutnya yang telah dilakukan adalah sosialisasi dan pelatihan kepada para kader. Hal ini menjadi penting guna memastikan pemahaman yang mendalam dan keseragaman dalam menjalankan program-program dakwah yang telah ditetapkan.</p><p>Untuk memastikan pelaksanaan yang efektif, rapat koordinasi dilakukan secara daring dan terbagi menjadi tiga regional. Regional pertama mencakup wilayah Papua, Maluku, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Nusa Tenggara Timur. Regional kedua meliputi Sulawesi Selatan, Kalimantan, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Sedangkan regional ketiga mencakup Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatra, dan Aceh.</p><p>Dengan adanya partisipasi aktif dari berbagai pihak serta upaya pemantapan program dan koordinasi yang dilakukan, diharapkan gerakan dakwah nasional dapat semakin berkembang dan memberikan dampak positif yang besar bagi masyarakat luas. <b><i>(ybh/hio)</i></b></p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/14795123341267362050noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6578449682334120722.post-76177513890403279422024-02-21T15:30:00.002+07:002024-02-21T18:10:00.213+07:00Ustadz Abdul Rahim Mengukir Jejak Cahaya Dakwah di Pedalaman<p><b></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI9CFGgGps4G_z3Jpl_m22JOIAJ5RqOtq7WJIK1aTI9iOwf3Q38PG2qgV29Zx1QAyJHaDMbd4r4Ogi-IPtxMVBsaIYtWQTdlRNn_2yVrnhzKdQoweZaUy3OrhzIBs0_4NU0Ubmbeej4af1psyk_9uPlakXAS84FerIxWCEJZJWUSh3wNxH0Repr_B4dmnX/s1080/rahim.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="609" data-original-width="1080" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI9CFGgGps4G_z3Jpl_m22JOIAJ5RqOtq7WJIK1aTI9iOwf3Q38PG2qgV29Zx1QAyJHaDMbd4r4Ogi-IPtxMVBsaIYtWQTdlRNn_2yVrnhzKdQoweZaUy3OrhzIBs0_4NU0Ubmbeej4af1psyk_9uPlakXAS84FerIxWCEJZJWUSh3wNxH0Repr_B4dmnX/s16000/rahim.jpeg" /></a></b></div><b><br />SUASANA</b> malam syahdu di kampung pedalaman Seram bagian timur Maluku, Ustadz Abdul Rahim mengajarkan Al Qur'an di bawah cahaya remang-remang lampu, sementara aroma harum kopi dan pisang goreng menyemarakkan ruangan, menimbulkan kesan kebersamaan dan ketenangan. <p></p><p>Usai belajar mengaji, anak anak segera berburan sambil mengakhiri pertemuan mereka dengan saling bersalaman. Malam itu, sebelum beristirahat, Ustadz Rahim bersama sang istri, Mahmudah, menikmati kudapan ringan sambil bercengkrama. </p><p>Begitulah rutinitas Rahim ketika petang. Malam yang nihil alat penerangan, membuat kawasan itu amat cepat mengalami gulita yang ditingkahi bunyi bunyian alam dan suara hewan melata seperti jangkrik yang begitu merdu. </p><p>Di siang hari, Rahim masih dengan kesibukannya. Ia tengah membangun lokal asrama pendidikan. Saban hari ini bergerak bekerja. Berbekal pengalamannya menjadi tukang semasa menjadi santri, Rahim tampak gesit memasang batako demi batako.</p><p>Pada akhir tahun 2021, Rohim ditugaskan merintis dakwah di Kabupaten Seram bagian timur. Disini ada tanah 4 hektar untuk pesantren yang posisinya dekat dengan kota yang diharapkan menjadi pusat dakwah.</p><p>Awal mula tiba di Seram Timur ini, ia beserta keluarga numpang di rumah salah seorang warga. Program pertamanya adalah membangun asrama dan mushala untuk kegiatan pembinaan.</p><p><b>Terus Melangkah</b></p><p>Rahim terus berkhidmat menyemai benih kebaikan di tanah terpencil itu. Di balik belantara pedalaman Seram bagian timur Maluku, terhampar sebuah kisah yang menggetarkan hati. </p><p>Kiprah seorang Ustadz Abdul Rahim menjadi cahaya di tengah kegelapan, membawa sinar kebenaran kepada masyarakat yang jauh dari sorotan dunia.</p><p>"Alhamdulillah kami sangat menikmati tugas dakwah pedalaman," katanya kepada media ini, beberapa waktu lalu, Rabu (21/2/2024). </p><p>Ustadz Abdul Rahim tidak hanya sekadar menjalankan tugas, namun memeluknya dengan sepenuh hati. Dengan penuh keikhlasan, ia membina masyarakat setempat, mengisi hati 40 kepala keluarga dengan kecintaan kepada Al Qur'an. Setiap ayat yang dibacakannya menjadi titik-titik cahaya yang menerangi jalan mereka dalam kegelapan.</p><p>Dalam upayanya menjaga kearifan lokal, Ustadz Abdul Rahim membangun lebih dari sekadar struktur fisik. Ia memimpikan hadirnya masjid yang ia dirikan bukan hanya bangunan batu bata, namun menjadi pusat peradaban Islam di tengah-tengah rimba. Dari sini, kelak gemuruh sujud dan dzikir memenuhi udara, membangunkan jiwa-jiwa yang terlelap dalam kehampaan.</p><p>Sebagai pewaris peradaban Islam, pendidikan menjadi tonggak utama yang ditekankan oleh Ustadz Abdul Rahim. Dengan tekad yang bulat, ia berupaya mendirikan lembaga pendidikan di kampung halaman itu, menjadikannya sebagai sarana untuk menanamkan akar kebaikan dalam diri generasi penerus. </p><p>Meski terbatas, hati Ustadz Abdul Rahim dipenuhi rasa syukur yang tiada terhingga. Baginya, setiap kesempatan untuk berkhidmat adalah anugerah yang tak ternilai harganya. </p><p>"Semoga setiap langkah kami menjadi bekal dalam menyebarkan ajaran Islam," ucapnya penuh rasa haru.</p><p>Dalam setiap langkahnya, Ustadz Abdul Rahim membawa harapan. Harapan akan terwujudnya masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat pedalaman. Doa-doa terucap dari bibirnya, merangkai impian akan sebuah dunia yang dipenuhi cinta dan kedamaian.</p><p>Dalam perjalanan dakwahnya yang penuh perjuangan, Ustadz Abdul Rahim mengajarkan bahwa cahaya kebenaran akan selalu menyinari gelapnya kehidupan. Ia adalah sosok yang dengan rendah hati menapaki jalan suci, membawa sinar kebaikan bagi mereka yang terpinggirkan. </p><p>Semoga perjalanan dakwahnya tetap diberkahi, dan cahayanya terus memancar hingga ke ujung dunia, Aamiin.</p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/14795123341267362050noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6578449682334120722.post-67288174392837080642024-02-20T21:37:00.003+07:002024-02-28T21:43:49.312+07:00 Pasca Pemilu, Kabid Dakwah MUI Ajak Dai Serukan Kuatkan Persatuan<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSQCndK9RKPzX0z73qWBtbKMGEV5Yp4YRSX0JHEybaR7ZH01yhtqMT2wx0siVL7JyS1I6Cp9034_y10wAgt-2cvjCUOhHtdx24MGI-aqHZ6OgAAtxEFvoBbWgrGtMMyVYxQbRs0t8amIoQFlCzmM6HoOtNGdVwBKmR2ZtaQmmq_BQjeEL-BDDGiUlvCpvq/s800/cholil-nafis-kh2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSQCndK9RKPzX0z73qWBtbKMGEV5Yp4YRSX0JHEybaR7ZH01yhtqMT2wx0siVL7JyS1I6Cp9034_y10wAgt-2cvjCUOhHtdx24MGI-aqHZ6OgAAtxEFvoBbWgrGtMMyVYxQbRs0t8amIoQFlCzmM6HoOtNGdVwBKmR2ZtaQmmq_BQjeEL-BDDGiUlvCpvq/s16000/cholil-nafis-kh2.jpg" /></a></div><br />POSDAI — Ketua Bidang (Kabid) Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat K.H. Muhammad Cholil Nafis, Lc., S.Ag., M.A., Ph.D. mengingatkan peran dai untuk menjadikan politik sebagai sarana, bukan tujuan.<p></p><p>Kiai Cholil Nafis menekankan, para dai jangan terlalu serius menjadikan materi-materi politik itu menjadi materi dakwah yang hanya untuk mencapai kekuasaan.</p><p>“Tetapi dijadikan politik sebagai sarana bisa memasukkan ide-ide yang baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Kiai Cholil Nafis dalam halaqah dakwah bertajuk: “Merajut Ukhuwah dan Persatuan Umat Melalui Dakwah” digelar oleh Komisi Dakwah MUI di Aula Buya Hamka, Kantor MUI, Jakarta Pusat, Senin (19/2/2024).</p><p>Kiai Cholil mengingatkan, para dai jangan sampai ada yang melanggar hukum karena menghasut, tetapi para dai harus membawakan materi yang menguatkan dan menjaga persatuan seperti menganggap perbedaan dalam hal politik ini sebagai dinamika yang baik.</p><p>“Meningkatkan demokrasi Indonesia lebih baik, memasukkan ajaran Islam terkait dengan persatuan. Memasukkan ke dalam dakwahnkita bagaimana membangun keadaban,” kata dia.</p><p>Pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah, Depok, Jawa Barat ini menegaskan, politiknya para dai bukan politik praktis, melainkan politik keadaban. </p><p>“Politiknya para dai itu bukan politik praktis untuk memenangkan partai-pilpres, bukan itu. Tujuan dalam berdakwah itu adalah bangsa yang baik, adil, sejahtera, menuju baldatun thayyibatun wa rabbul ghafur,” ujar dia menjelaskan.</p><p>Ulama yang dinobatkan sebagai Anggota Kehormatan Hidayatullah ini menambahkan, para dai harus memperjuangkan terkait kesejahteraan, fasilitas umat dalam menjalankan ajaran agamanya masing-masing.</p><p>“Instrumen ini untuk memastikan masing-masing mendapatkan haknya. Lalu, ada representatif untuk memberikan inspirasi dan menjamin kebebasan beragama, berekspresi, mendapatkan haknya secara ekonomi dan sosial serta budaya. Itu kita perjuangkan,” tegasnya.</p><p>Kiai Cholil mengingatkan, jangan sampai para dai juga terjebak pada politik sektoral, elektoral dan menjadi materi dakwah, tetapi menghilangkan esensinya dari dakwah Islam itu sendiri. </p><p>Ia mengingatkan peran dai untuk menjadikan politik sebagai sarana, bukan tujuan. Karenanya ia menekankan, para dai jangan terlalu serius menjadikan materi-materi politik itu menjadi materi dakwah yang hanya untuk mencapai kekuasaan.</p><p>“Tetapi dijadikan politik sebagai sarana bisa memasukkan ide-ide yang baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” katanya.</p><p>“Meningkatkan demokrasi Indonesia lebih baik, memasukkan ajaran Islam terkait dengan persatuan. Memasukkan ke dalam dakwah kita bagaimana membangun keadaban,” kata dia.</p><p>“Berpolitik itu sekedarnya saja. Berdakwah secukupnya. Tapi persahabatan, dan persatuan adalah selamanya,” katanya.</p><p>Ia berharap para dai bisa membawakan materi yang menguatkan dan menjaga persatuan seperti menganggap perbedaan dalam hal politik ini sebagai dinamika yang baik.*</p><p><b>Source:</b> <i><a href="https://hidayatullah.com/berita/2024/02/20/268249/mui-pemilu-sudah-usai-berpolitik-sekadarnya-saja-persatuan-harus-selamanya.html" rel="nofollow" target="_blank">Hidcom</a></i></p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/14795123341267362050noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6578449682334120722.post-6677750806659141182024-02-19T11:00:00.007+07:002024-02-19T22:31:53.375+07:00Ustadz Abdul Haris Terus Berkhidmat Didik Generasi Membangun Negeri<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFYE1sYadHCTxlSPATsi6pYX_QiX_7BUCFsk0IHPg3FmOMtZzyyGvLTQvSpyWHUUU1i3sjCrgCR0aGtrG1aBVFuevG9MrBJyNsdaSRTaevuBxYVrpkDIrvWxMo23xwGi-KIsDkta_IDpekbS4DEX4Xcpr6ZnIrY90m2ZLm28wlbE9VA1W2QSQX3W0P3-Bt/s1189/abdul%20haris.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="732" data-original-width="1189" height="394" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFYE1sYadHCTxlSPATsi6pYX_QiX_7BUCFsk0IHPg3FmOMtZzyyGvLTQvSpyWHUUU1i3sjCrgCR0aGtrG1aBVFuevG9MrBJyNsdaSRTaevuBxYVrpkDIrvWxMo23xwGi-KIsDkta_IDpekbS4DEX4Xcpr6ZnIrY90m2ZLm28wlbE9VA1W2QSQX3W0P3-Bt/w640-h394/abdul%20haris.jpeg" width="640" /></a></div><br />BERLAYAR di samudra kebaikan, begitulah ungkapan Ustadz Abdul Haris ketika menggambarkan motto hidupnya dalam mengarungi perjalanan dakwah di pelosok yang sepi. <p></p><p>Bagi Haris, berdakwah dengan mendidik umat agar makin dekat pada agama adalah sebuah khidmat perjuangan membangun negeri.</p><p>"Sebagai dai dan guru ngaji, maka tidak ada kata henti untuk membangun negeri ini. Sesederhana apapun upaya yang kita lakukan, pelayaran di samudera kebaikan ini harus dilanjutkan," katanya dalam obrolan dengan media ini, Senin (19/2/2024).</p><p>Suami Sri Haryati ini bisa dibilang merupakan petualang yang akhirnya banyak memetik hikmah dari perjalanan hidup yang ia lalui. Dengan bekal itu, dia kini mantap berkhidmat di Dompu.</p><p>Prosesnya tidak singkat. Usai menuntaskan pendidikan Tsanawiyah dan Aliyah di Pondok Pesantren Hidayatullah Mataram tahun 1999, Haris mencoba merantau ke Jakarta. </p><p>Di kota metropolitan ini, Haris merasakan secara nyata peribahasa populer kala itu “Sekejam-kejamnya ibu tiri, lebih kejam ibu kota”. Dia harus berjuang sebatang kara di tengah hiruk pikuk debu kota.</p><p>Haris tidak menyerah. Berbagai pekerjaan coba dia jalani, hingga akhirnya dia berhasil masuk bekerja di sebuah pabrik. </p><p>"Tapi meski sudah dapat pekerjaan, hati saya rasanya tak pernah tenang. Desakan untuk kembali ke kampung begitu menyentak nyentak," kata pria kelahiran Bima ini. </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizDJa9-WLYEqvhpQeoOjdhzr_1HIrnEBcUGS3Kl4gcGrxZwcMF8ZlhyphenhyphenU6TM-cyWmo9ubEdBdm7zqoZ6YUKB4kgHKvS_4pMr4RrrV0GCEeTbQ_ne72ffVuDmk_8eOXVVpePha1n0nyj_nTkpm6Jcf_6djqqLdfqO34B5kOTyIqhJ3UhpQ3OkrlqK_K01HPv/s1280/WhatsApp%20Image%202024-02-19%20at%2011.23.55.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="960" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizDJa9-WLYEqvhpQeoOjdhzr_1HIrnEBcUGS3Kl4gcGrxZwcMF8ZlhyphenhyphenU6TM-cyWmo9ubEdBdm7zqoZ6YUKB4kgHKvS_4pMr4RrrV0GCEeTbQ_ne72ffVuDmk_8eOXVVpePha1n0nyj_nTkpm6Jcf_6djqqLdfqO34B5kOTyIqhJ3UhpQ3OkrlqK_K01HPv/s16000/WhatsApp%20Image%202024-02-19%20at%2011.23.55.jpeg" /></a></div><p><b>Dakwah Pendidikan</b></p><p>Pengalaman selama merantau di Jakarta membentuk mindset Haris bahwa pendidikan merupakan bekal yang amat penting dalam kehidupan ini. Terutama pendidikan yang membekali peserta didik dengan ilmu agama. </p><p>"Saya berpandangan bahwa pendidikan terbaik adalah bekal agama yang harus ditanamkan sejak dini," kata pria yang menikahi perempuan asal Jakarta ini.</p><p>Kisah gemilang dakwah Islam tidaklah terbatas pada hiruk-pikuk kota-kota megapolitan. Di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, terukir perjalanan mengagumkan Ustadz Abdul Haris dan istrinya. Mereka menjadi pelopor kebaikan, menghampiri pelosok, dan menerangi hati-hati yang haus akan cahaya ilahi.</p><p>Menyadari akan hal tersebut, Haris dibantu sang istri dan segenap tenaga dai/ daiyah di Hidayatullah Dompu bahu membahu menghadirkan lembaga pendidikan untuk melayani generasi di sana. </p><p>Alhamdulillah, kini telah hadir layanan edukasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak Kanak (TK), dan Sekolah Dasar Integral. Meski dengan segala keterbatasan yang ada, mereka terus bergerak dengan penuh keyakinan demi melanggengkan dakwah untuk melahirkan generasi <i>insan kamil.</i></p><p>Tidak ada kata lelah bagi Ustadz Abdul Haris. Dengan hati yang tulus dan tekad yang bulat, dia membina jaringan dakwah di sejumlah titik daerah. Setiap sudut diinjaknya menjadi medan untuk menanamkan benih-benih kebaikan. </p><p>Bersama sang istri, mereka menjadi teladan bagi masyarakat, membimbing dan mencerahkan dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.</p><p>Sebagai seorang guru di lingkungan Ponpes Hidayatullah Dompu, Ustadz Haris memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk generasi penerus umat Islam yang tangguh dan berkualitas. </p><p>Dengan penuh dedikasi, ia tidak hanya menyampaikan ilmu agama, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang mulia dan bertanggung jawab.</p><p>Salah satu amanah suci yang diemban Ustadz Haris adalah mengajarkan Al-Qur'an kepada umat. Dengan penuh keikhlasan dan kecintaan kepada kitab suci, ia berupaya agar masyarakat semakin mendalami dan mencintai ajaran Islam. </p><p>Setiap ayat yang disampaikan bagaikan gemerlap bintang yang menerangi gelapnya malam, membawa kedamaian dan ketenangan bagi jiwa-jiwa yang resah.</p><p>Dengan hanya dibekali sepeda motor yang tak lagi muda sebagai kendaraan setianya, Ustadz Haris tetap melangkah dengan penuh keyakinan. Setiap putaran roda sepeda motornya menjadi saksi bisu dari perjuangan yang dilakukannya. </p><p>Dia yakin, setiap langkah yang diambilnya adalah bagian dari perjalanan menuju ridha Allah, dan tiada kelelahan yang tak terbayar oleh keberkahan-Nya.</p><p>Ustadz Haris tidak lupa untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah. Dia pun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Hisana Fried Chicken dan Wahana Sejahtera Food yang telah turut serta dalam membangun masjid di lokasi pesantren. </p><p>"Keberadaan masjid ini bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan dakwah dan pendidikan yang mencerahkan," imbuhnya.</p><p>Dalam gemerlapnya cahaya kebaikan, Abdul Haris terus mengarungi lautan dakwah, membawa pesan damai dan kasih sayang kepada seluruh umat manusia. </p><p>Semoga perjuangan Ustadz Abdul Haris dan sang istri beserta para kader dai/ daiyah khususnya di Dompu diberkahi dan menjadi inspirasi bagi kita semua untuk berbuat kebaikan tanpa kenal lelah. <b>(ybh/hio) </b></p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/14795123341267362050noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6578449682334120722.post-4294377577451826382024-02-07T13:44:00.003+07:002024-02-07T13:44:27.096+07:00 Meneguhkan Dakwah yang Merangkul dengan Bekal Spirit Al Qur'an<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcVaS7ikfunmU3raUA2iN-m6vG3KjcVVycbHyPAKkzfDgobOnTc-5IKIR5BCo6-GkGJT7kRvoh9_Nqr5gHVIF-nw1FF_R7AD37-WrYx_zQ_OaIyc763YdGtokvG_0rXse_aXZKXa79Wvhn9lrEd_yEvRNkcnTWnUPD4nOq-99-R9r26L9cvgTbV8Gxo06A/s800/dpuu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcVaS7ikfunmU3raUA2iN-m6vG3KjcVVycbHyPAKkzfDgobOnTc-5IKIR5BCo6-GkGJT7kRvoh9_Nqr5gHVIF-nw1FF_R7AD37-WrYx_zQ_OaIyc763YdGtokvG_0rXse_aXZKXa79Wvhn9lrEd_yEvRNkcnTWnUPD4nOq-99-R9r26L9cvgTbV8Gxo06A/s16000/dpuu.jpg" /></a></div><br />Dengan keakraban pada Al Qur’an dan menjadikannya sebagai pedoman, maka akan melihat siapapun sebagai objek dakwah yang membutuhkan Islam. Dakwah yang dijalankan pun merangkul.<p></p><p>Demikian ditekankan Pemimpin Umum Hidayatullah Ust. H. Abdurrahman Muhammad ketika memberikan taushiah pada acara Madrasah Murabbi daring yang digelar Dewan Murabbi Pusat (DMP) yang diikuti ratusan utusan murabbi wilayah dari berbagai daerah di Indonesia, Sabtu (3/2/2024).</p><p>Sehingga, siapaun tak boleh dipandang dengan persangkaan yang tidak tidak karena Islam hadir untuk seluruh manusia dan alam semesta. “Jangan menilai orang dari permukaan saja,” ujarnya. </p><p>Ust. Abdurrahman menyerukan untuk selalu berusaha dekat dan berakrab akrab dengan Al Qur’an.</p><p>“Kita harus akrab dengan Qur’an. Mau mati rasanya kita kalau tidak ada Qur’an. Saya tidak enak kalau tidak ada Al Qur’an di samping saya,” katanya, seperti dikutip dari laman <i><a href="https://hidayatullah.or.id/pemimpin-umum-hidayatullah-kita-harus-akrab-dengan-al-quran/" target="_blank">Hidorid.</a></i></p><p>Ia menekankan, Al Qur’an adalah pedoman sempurna yang memuat petunjuk terang kepada umatnya untuk meraih kemenangan sejati.</p><p>Menurutnya, pekerjaan berat adalah membangun kemenangan, karena itu kita hendaknya dituntun Al Qur’an agar kita dapat membangkitkan kemenangan moral (‘uluhiyah) dan kemenangan intelektual (rububiyah).</p><p>“Makanya, Allah bilang qalilan matasykurun. Sedikit yang bersyukur. Padahal sudah diberi nikmat yang besar, Al Qur’an ini,” katanya.</p><p>Ditegaskan dia bahwa kekuatan Tauhid Uluhiyah (moral) dan Tauhid Rububiyah (intelektual) merupakan modal utama dalam perjuangan. Tanpanya, tak ada kemenangan yang diraih secara hakiki.</p><p>“Kalau tidak benar Rububiyah, tidak benar Uluhiyah, maka tak mungkin total berjuang. Pasti ada embe embelnya. Makanya, diperlukan manajerial dan leadership agar gerakan perbaikan ini terpimpin,” tegasnya. </p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/14795123341267362050noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6578449682334120722.post-55273857773143818052024-02-06T13:33:00.000+07:002024-02-07T13:40:50.854+07:00Menguatkan Kiprah Dai Mengabdi di Daerah Terpencil dan Tertinggal<p><b></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAPXtkXtjNB3FA2tWl8JQq48EmC3UJGiZDnszhqBYwDSxw1NEtWBwoc9QSRPle80Az0FR3GL2O8KLt4y55zWy0iAebvY3yhbHyQRuW2COuqzGnwX_Y5K0m0PyBqKh98-c4pVqUkcopcnS_DTlfn7LDhq8dq8w5ccDJx3_CMKXyifsO3fUR2NSR6fOenj3q/s1500/284546509_1473188229817813_1259004027778945051_n.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="1500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAPXtkXtjNB3FA2tWl8JQq48EmC3UJGiZDnszhqBYwDSxw1NEtWBwoc9QSRPle80Az0FR3GL2O8KLt4y55zWy0iAebvY3yhbHyQRuW2COuqzGnwX_Y5K0m0PyBqKh98-c4pVqUkcopcnS_DTlfn7LDhq8dq8w5ccDJx3_CMKXyifsO3fUR2NSR6fOenj3q/s16000/284546509_1473188229817813_1259004027778945051_n.jpg" /></a></b></div><b><br />ISLAM</b> adalah tarikan nafas yang mendenyuti Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Tanpa Islam, negeri dengan lebih dari 17.000 pulau ini tak pernah ada. <p>Islam akan selalu menubuh dalam struktur anatomi kebangsaan dan keindonesiaan kita. Ia senyawa yang tak terpisahkan. Karena itu, dakwah selalu menjadi kebutuhan penting sebagai medium penyucian rohani bangsa.</p><p>Dengan dilatari spirit tersebut, Persaudaraan Dai Indonesia (Posdai) terus melangkah memberi dukungan kepada para dai yang mengabdi sebagai pendakwah agama Islam di daerah terdepan, terpencil, tertinggal (3T) serta kawasan minoritas dan rentan.</p><p>Peran ini memiliki signifikansi yang besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, terutama dalam konteks kondisi geografis, sosial, ekonomi, dan budaya yang kurang berkembang dibandingkan dengan daerah lain dalam skala nasional. </p><p>Peran dai mengabdi ini penting untuk meningkatkan akses terhadap pendidikan dan pengetahuan agama. Para dai di daerah 3T menjadi tulang punggung dalam memberikan pendidikan agama kepada masyarakat setempat. </p><p>"Dengan memberikan dukungan moril dan materil, mereka dapat lebih fokus dan bersemangat dalam memberikan pengajaran agama yang berkualitas, membantu meningkatkan pemahaman agama dan spiritualitas masyarakat setempat," kata Ketua Posdai Pusat, Ust. Abdul Muin, yang belum lama balik dari Pulau Rupat untuk pembinaan muallaf. </p><p>Peran dai mengabdi di daerah pedalaman ini juga memiliki arti yang dalam dalam berperan membangun kesejahteraan dan kemandirian ekonomi.</p><p>Karena itu, dukungan materil seperti bantuan dana, pelatihan keterampilan, atau bantuan modal wira usaha dapat membantu para dai untuk memperbaiki kondisi ekonomi mereka dan meningkatkan kesejahteraan. </p><p>"Dengan demikian, mereka dapat lebih fokus dalam menjalankan tugas dakwah mereka tanpa harus terlalu khawatir tentang kebutuhan ekonomi sehari-hari," katanya.</p><p><b>Dukungan dari Lintas Sektoral</b></p><p>Selain itu, kata Muin, adalah pentingnya mendukung peran dai mengabdi dalam meningkatkan kualitas dakwah dan pelayanan masyarakat. Sehingga dukungan moril berupa apresiasi, dukungan psikologis, dan semangat dari masyarakat dan pemerintah setempat dapat memberikan motivasi tambahan bagi para dai untuk terus berjuang dalam mendidik masyarakat terutama muallaf pedalaman.</p><p>Tidak kalah penting adalah kiprah dai pedalaman sesungguhnya turut memperkuat kehadiran negara dan pemerintah di daerah 3T. </p><p>Dengan memberikan dukungan kepada para dai di daerah 3T, negara dan pemerintah menunjukkan komitmen mereka untuk memperkuat kehadiran dan pelayanan di daerah yang terpinggirkan. </p><p>"Peran dai mengabdi di daerah 3T ini membantu memperkuat ikatan antara pemerintah pusat dan daerah, serta meningkatkan rasa kepercayaan dan solidaritas antara pemerintah dan masyarakat setempat," imbuh Muin. </p><p>Dalam pada itu, dukungan moril dan materil kepada para dai di daerah 3T tidak hanya berdampak pada peningkatan keberagamaan, tetapi juga pada pembangunan peradaban dan kebangkitan sosial di tingkat lokal. </p><p>"Posdai berharap para dai mengabdi menjadi agen perubahan yang membawa inspirasi, pemikiran positif, dan nilai-nilai moral yang kuat bagi masyarakat setempat, membantu membangun masyarakat yang lebih maju dan beradab," kata Muin.</p><p>Dengan demikian, terangnya, memberikan dukungan moril dan materil kepada para dai di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, memperkuat keberadaan agama Islam, dan meningkatkan kesejahteraan serta peradaban masyarakat di daerah yang kurang berkembang tersebut.<i><b> (ybh/hio)</b></i></p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/14795123341267362050noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6578449682334120722.post-75935134036778462062024-02-05T14:17:00.007+07:002024-02-05T14:29:25.037+07:00 Dai Mengabdi Ustadz Deprin Ajarkan Al Qur'an dan Didik Anak anak Muallaf Fatumarando<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUJQIp6ip0m_k1MEAoOd7c2Sd85VDYc_9MqH8cx0SDI1_HNXgLlFz2Xp8Brr8N9nEkXrKOPAaC-xIH2GXsV4MD3-SdAR13_OcDZHVDXSWVoKoQ6cFhnjNRKCxvBqKJRaGTrB6lxOg4yJsKNH0zkQwzbX-Oao11JSBSkGdfoNmg1UzC61KI9Ten5sIKL-18/s1600/dai%20mengabdi%20di%20suku%20wana%20fatu%20marando%20(3).jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1204" data-original-width="1600" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUJQIp6ip0m_k1MEAoOd7c2Sd85VDYc_9MqH8cx0SDI1_HNXgLlFz2Xp8Brr8N9nEkXrKOPAaC-xIH2GXsV4MD3-SdAR13_OcDZHVDXSWVoKoQ6cFhnjNRKCxvBqKJRaGTrB6lxOg4yJsKNH0zkQwzbX-Oao11JSBSkGdfoNmg1UzC61KI9Ten5sIKL-18/s16000/dai%20mengabdi%20di%20suku%20wana%20fatu%20marando%20(3).jpeg" /></a></div><br />PAGI itu, puluhan anak anak sudah berkumpul di tepian bebatuan Sungai Bongka, Desa Salubiro, Fatumarando, Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Mereka akan belajar mengaji, mengeja Al Qur'an mulai <i>alif-ba-tsa. </i><p></p><p>Begitulah aktifitas sehari hari yang dilakoni Ustadz Deprin bersama sang istri. Deprin membina muallaf melalui kajian Alquran dan pendidikan nonformal yang mencakup eksplorasi aksara Latin. </p><p>Dalam beberapa kali kesempatan, usai kegiatan belajar, biasanya ditutup dengan makan makan bersama. Selingan ini untuk semakin menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan.</p><p>Dalam mensosialisasikan ajaran Islam, Ustadz Deprin tetap berupaya menanamkan pentingnya persatuan dan pemahaman yang mendalam terhadap permadani budaya lokal. </p><p>Prinsip panduan dakwah Deprin merangkum komitmen yang tak tergoyahkan dalam mengamalkan iman dan menjadi teladan bagi saudara dan keluarga.</p><p>"Semoga anak anak mualaf pedalaman Suku Ta Wana bisa istiqamah dalam mengamalkan agama dan bisa menjadi contoh bagi saudara dan keluarganya," kata Ustadz Deprin dalam obrolan dengan Posdai, beberapa waktu lalu.</p><p>Upaya altruistik Ustadz Deprin terungkap di Desa Salubiro, sebuah kampung pedalaman bak permadani yang ditenun dengan benang keberagaman di Dusun Fatumarando. </p><p>Di sini, dalam lanskap hijau Kacamatan Bungku Utara, upaya pedagogi Deprin melampaui ajaran agama tradisional hingga merangkul nuansa aksara Latin. </p><p>Pendekatan multifaset ini mencerminkan komitmennya untuk memberdayakan muallaf tidak hanya dengan pengetahuan spiritual tetapi juga literasi fungsional.</p><p>Dalam misi suci dakwah Islam, Ustadz Deprin menavigasi struktur halus budaya lokal dengan kemahirannya, menekankan hubungan simbiosis antara iman dan identitas komunal. </p><p>Kiat dakwah yang dilakukan Depri juga berkisar pada membina persatuan dan memupuk pemahaman mendalam tentang kekayaan mosaik budaya yang menyelimuti masyarakat.</p><p>Etos yang memandu ikhtiar Ustadz Deprin bergema dalam mantra ketabahan dalam menjalankan ibadah, menjadi mercusuar inspirasi bagi saudara dan keluarga besar. </p><p>Bagi Deprin, pengabdian terhadap konsistensi dalam ketaatan beragama ini berfungsi sebagai pedoman, membimbing orang lain menuju jalan teladan yang benar.</p><p>Dalam kaleidoskop Salubiro, Ustadz Deprin tampil bukan sekadar sebagai pembimbing agama, melainkan sebagai pelayan budaya yang menjembatani ranah keimanan dan tradisi. Dampaknya bergema tidak hanya di dalam tembok suci pembelajaran namun juga di seluruh jalinan ikatan kekeluargaan dan komunal.</p><p>Ketika mendalami penuturan Ustadz Deprin, kita menyingkap mosaik hikmah dan pencerahan, yang terjalin secara rumit dalam jalinan keberadaan Salubiro. Warisannya melampaui individu hingga mencakup kolektif, di mana gaung ajarannya terus bergema hingga ke perbukitan dan lembah di Morowali Utara.</p><p>Dalam perjalanan dakwah Ustadz Deprin, kita merasakan pertemuan komitmen spiritual dan apresiasi budaya, sebuah titik temu yang melahirkan hidup berdampingan secara harmonis dalam keberagaman bentang alam Sulawesi Tengah. </p><p>Dedikasi Ustadez Deprin menjadi bukti kekuatan pendidikan yang abadi, memupuk jalinan benang iman dan pengetahuan yang terjalin indah. (ybh/pos)</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAWXvhl1kQws1eZvY8DFedykxaktN1xNz5SIfWqgr28oImeakbkSkExvXGhzOzzNqUSny0cc70kcX16IBY5IWPrqZiVuUeWAUCFCpZxUsG6LZkKL1h9Seo6PsIdDX6Tx4lFEYh73v_G0itjNVRbQU6OoM2-fctFVzjWYId8aEYdumr-9c1cjlxtTg1xB30/s1600/dai%20mengabdi%20di%20suku%20wana%20fatu%20marando%20(1).jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1204" data-original-width="1600" height="482" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAWXvhl1kQws1eZvY8DFedykxaktN1xNz5SIfWqgr28oImeakbkSkExvXGhzOzzNqUSny0cc70kcX16IBY5IWPrqZiVuUeWAUCFCpZxUsG6LZkKL1h9Seo6PsIdDX6Tx4lFEYh73v_G0itjNVRbQU6OoM2-fctFVzjWYId8aEYdumr-9c1cjlxtTg1xB30/w640-h482/dai%20mengabdi%20di%20suku%20wana%20fatu%20marando%20(1).jpeg" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSD1ay3BRsx7SshZi_uSycPthjvM4zu-EIKQEzhzOC5zdpnOjp6nu3xpaCem0-fUcZHhTmm7xooIPDc2nB6dLsOBI63dVxHXc9an2WrlpMZoZxSduNaxTFg7rGtFs4PvwAu_h1a-hSYNRTCPRtYdogl-iIMAkWmQ1RMl4ArGbd7U-pCukjZtJyIHfkcMW1/s1600/dai%20mengabdi%20di%20suku%20wana%20fatu%20marando%20(2).jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSD1ay3BRsx7SshZi_uSycPthjvM4zu-EIKQEzhzOC5zdpnOjp6nu3xpaCem0-fUcZHhTmm7xooIPDc2nB6dLsOBI63dVxHXc9an2WrlpMZoZxSduNaxTFg7rGtFs4PvwAu_h1a-hSYNRTCPRtYdogl-iIMAkWmQ1RMl4ArGbd7U-pCukjZtJyIHfkcMW1/w480-h640/dai%20mengabdi%20di%20suku%20wana%20fatu%20marando%20(2).jpeg" width="480" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEIl-wm_Iaxq8NV5ZfntTJBuqa3QTQ8NSWag_c5w-Gtk21ze-fmiskoAwF-G-cyfZlHRidcpUsunLvretKAeOUmYlPRIKl_oO-v7czU8HruAaDA5ySalXychZmeum6UeSBDfEiAjWYEWa1GoYEShSW-jdXBpRi0rZQib1KkZV3X-CFa0TRWJ6A_fBOZFfn/s1600/dai%20mengabdi%20di%20suku%20wana%20fatu%20marando%20(4).jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1204" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEIl-wm_Iaxq8NV5ZfntTJBuqa3QTQ8NSWag_c5w-Gtk21ze-fmiskoAwF-G-cyfZlHRidcpUsunLvretKAeOUmYlPRIKl_oO-v7czU8HruAaDA5ySalXychZmeum6UeSBDfEiAjWYEWa1GoYEShSW-jdXBpRi0rZQib1KkZV3X-CFa0TRWJ6A_fBOZFfn/w482-h640/dai%20mengabdi%20di%20suku%20wana%20fatu%20marando%20(4).jpeg" width="482" /></a></div><br /><p><br /></p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/14795123341267362050noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6578449682334120722.post-56092114571206380202024-02-03T05:30:00.016+07:002024-02-03T05:30:00.346+07:00Menjadikan Dakwah sebagai Gerakan Utama<p><b></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5DWD8dUgLjfNwzwg0EXNNdS7uumgd1aMXio870i8bMSiSN-O42svE3mvp1JVCKgSi3XEifLV46ayUQEooLbL5AmEoDLzBZKnVA1lmNNXmv9dzETMNmrTs1FKAGlzcQiR0pKxPYD5OZQwzGI40uk8csdOMcVyvInXiVZzxJ9EkThX8u_QeG3j3zT1gvxAB/s1052/dakwah%20posdai.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="592" data-original-width="1052" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5DWD8dUgLjfNwzwg0EXNNdS7uumgd1aMXio870i8bMSiSN-O42svE3mvp1JVCKgSi3XEifLV46ayUQEooLbL5AmEoDLzBZKnVA1lmNNXmv9dzETMNmrTs1FKAGlzcQiR0pKxPYD5OZQwzGI40uk8csdOMcVyvInXiVZzxJ9EkThX8u_QeG3j3zT1gvxAB/s16000/dakwah%20posdai.jpeg" /></a></b></div><b> <br />DAKWAH</b>, sebagai suatu bentuk penyampaian ajaran dan nilai-nilai agama Islam, memiliki peran sentral dalam membentuk karakter dan moral masyarakat. <p></p><p>Sebagai gerakan utama, dakwah tidak hanya menjadi kewajiban agama tetapi juga sebuah misi untuk menciptakan perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari.</p><p>Dakwah bukan hanya sebatas ceramah dan penyebaran ajaran agama. Ia menjadi kunci untuk membentuk individu dan masyarakat yang berakhlak dan bertanggung jawab. Pertama tama, kita akan menjelajahi lebih lanjut tentang esensi dakwah dalam kehidupan sehari-hari.</p><p style="text-align: right;">وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ</p><p><i>“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, mereka itulang orang-orang yang beruntung”</i> (QS. Ali Imran: 104)</p><p><b>Apa Itu Dakwah?</b></p><p>Dakwah bukanlah sekadar upaya menyebarkan ajaran ajaran Islam sebagai prinsip hidup, melainkan sebuah perjalanan untuk membentuk kesadaran dan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai spiritual Islam. Definisi ini menjadi landasan bagi peran dakwah dalam mendukung kehidupan bermasyarakat.</p><p>Dalam perspektif <i>manhaj</i> Hidayatullah, dakwah memiliki tujuan jelas yaitu melahirkan masyarakat yang berperadaban Islam yang ditempuh tidak hanya terbatas pada satu pola. </p><p style="text-align: right;">قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ</p><p><i>“Katakanlah (Hai Muhammad): ‘Inilah jalanku: aku dan orang-orang yang mengikutiku berdakwah (mengajak kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik’ </i>(QS. Yusuf: 108)</p><p>Seiring perkembangan zaman, pola dakwah yang dilakukan tidak saja dengan metode ceramah tetapi juga dapat melalui kuliah, buku, media sosial, atau bahkan perbuatan sehari-hari. </p><p>Artinya, gerakan dakwah dapat mencapai beragam bentuk dan audiens dengan tetap berlandas pada nilai metode <i>Sistematika Wahyu</i>. Pemahaman tentang variasi ini membuka pintu menuju strategi dakwah yang lebih efektif.</p><p>Relevansui dakwah ini menjadi penting, sebab, dakwah tidak hanya menyentuh individu; ia juga memiliki dampak signifikan pada struktur kehidupan yang dapat membentuk masyarakat yang lebih baik dan harmonis.</p><p><b>Tantangan Dakwah di Era Modern</b></p><p>Di era modern, tantangan dakwah semakin kompleks. Teknologi dan perubahan budaya membawa tantangan baru, dan pemahaman ini penting untuk menciptakan strategi dakwah sebagai gerakan utama yang relevan dan efektif.</p><p>Menjadikan dakwah sebagai gerakan utama bukan hanya tugas para dai; ini adalah panggilan untuk seluruh individu dan komunitas muslim. </p><p>Di tengah gejolak teknologi, dakwah harus ikut melangkah. Pemanfaatan teknologi modern dapat menjadi kunci untuk mencapai audiens yang lebih luas dan efektif. Mari telaah cara teknologi memengaruhi dan memperkaya dakwah.</p><p>Era digital membuka pintu baru bagi dakwah. Dari media sosial hingga platform streaming, kita akan menjelajahi bagaimana dakwah dapat mengikuti tren teknologi untuk mencapai khalayak dengan cara yang lebih personal.</p><p>Disamping itu, dakwah Islam sejatinya tidak hanya tentang urusan spiritual; ia juga berkaitan erat dengan kesejahteraan sosial. Disinilah kita berharap agar kontribusi dakwah dalam menciptakan masyarakat yang adil dan berkeadilan semakin dapat dirasakan.</p><p>Selain itu, merawat persatuan dan soliditas menjadi amat penting. Melalui kerjasama antar-organisasi dakwah, gerakan ini dapat mencapai tingkat keberhasilan yang lebih tinggi. Dalam hal ini, pertama tama yang harus dibangun adalah kepercayaan. </p><p>Kepercayaan adalah fondasi utama dalam dakwah dengan strategi untuk membangun kepercayaan dalam komunitas dan melibatkan lebih banyak individu dalam gerakan dakwah.</p><p>Demikian pula soal audiens dakwah. Mengenal audiens dakwah adalah langkah awal untuk menciptakan hubungan yang kuat karena pemahaman tentang psikologi audiens dapat membimbing strategi komunikasi yang lebih baik.</p><p>Akhirnya, dengan memfokuskan dakwah sebagai gerakan utama, kita membuka pintu untuk perubahan positif yang lebih besar. Dengan melibatkan seluruh masyarakat dan memanfaatkan teknologi, dakwah dapat menjadi kekuatan pendorong menuju masyarakat yang lebih adil dan harmonis. (ybh/pos)</p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/14795123341267362050noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6578449682334120722.post-88948962289595236572024-02-02T14:59:00.004+07:002024-02-02T15:07:25.201+07:00 Menjauhkan Penyakit Hasad dalam Berdakwah karena Islam untuk Semua<p><b></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJAszemOQOfdn7_3f-5CmD9VtLbBz7b0Ebkq1mZUxi1DwDpczmHN702aUKKMn2ZkPx_7CqAZF-_O0Io69aHlRom_k6z1xJwXIctLZoQ74pUdkp3FE45S9wXwietxZjgqtMcczJxAr6OzDZ7hpm8_uW7J2ucTcp9Voi7Sbq4apTworD9Wajx-E_vn6qUvxA/s800/ist%20(12).jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJAszemOQOfdn7_3f-5CmD9VtLbBz7b0Ebkq1mZUxi1DwDpczmHN702aUKKMn2ZkPx_7CqAZF-_O0Io69aHlRom_k6z1xJwXIctLZoQ74pUdkp3FE45S9wXwietxZjgqtMcczJxAr6OzDZ7hpm8_uW7J2ucTcp9Voi7Sbq4apTworD9Wajx-E_vn6qUvxA/s16000/ist%20(12).jpg" /></a></b></div><b><br />PRASANGKA</b> buruk adalah ciri sifat hasad. Jika watak ini sampai merasuk ke ranah dakwah, maka ia amat berpotensi menjadikan ikhtiar dakwah kita menjadi bias dan akhirnya mengalami disorientasi. <p></p><p>Hasad dalam konteks berdakwah merujuk pada rasa iri hati atau dengki terhadap orang lain. Sifat ini tidak saja menyasar pada objek dakwah tetapi seringkali juga menarget mereka yang aktif dalam berdakwah atau berkontribusi positif dalam menyebarkan ajaran agama. </p><p>Para dai harus menghindari sifat hasad karena dapat menghambat keberkahan dalam berdakwah karena orang yang memiliki perasaan hasad biasanya tidak mendukung dan bahkan mungkin mencoba menghambat orang lain mendapatkan keberkahan iman Islam. </p><p>Hasad membuat seseorang lebih fokus pada keinginan untuk melebihi atau mengalahkan orang lain secara duniawi daripada fokus pada tujuan sejati berdakwah, yaitu menyebarkan nilai-nilai agama dan membimbing orang lain menuju kebaikan.</p><p>Orang yang dipenuhi hasad akan menggunakan energi dan waktu untuk mengkritik dan menghalangi orang lain, alih-alih menggunakan waktu dan energi tersebut untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas dakwahnya sendiri.</p><p>Untuk mengatasi bahaya hasad dalam berdakwah, penting bagi individu khususnya para dai untuk membudayakan sikap syukur, rendah hati, dan bersedia bekerja sama dengan sesama pendakwah. Pemahaman bahwa keberhasilan dakwah bukanlah milik satu orang saja, melainkan milik seluruh umat, dapat membantu mengatasi perasaan hasad dan menjaga kerukunan di dalam komunitas dakwah.</p><p>Sebagai dai, kita harus selalu berupaya menghindarakn diri dari perilaku hasad karena watak ini amat berbahaya, bahkan pada level dapat menghapuskan amal kebaikan. Rasulullah SAW pun sudah memperingatkan kita:</p><p style="text-align: right;">اِياَّ كُم وَالحَسَدَ فَاِنَّ الْحَسَدَ يَاْ كُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَاْ كُلُ النَّارُ الحَطَبَ</p><p><i>”Jauhkanlah dirimu dari hasad karena sesungguhnya hasud itu memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu-bakar.” </i>(HR. Abu Dawud).</p><p><b>Dakwah dan Saling Merangkul</b></p><p>Dunia dakwah tidak selalu bertiup angin sejuk dengan keharuman bunga-bunga bianglala. Terkadang, ada angin topan bernama hasad yang mengancam keindahan proses berdakwah. Bahaya hasad dalam berdakwah karena akan mudah menyalahkan orang lain.</p><p>Dalam zaman ini yang penuh dengan ketegangan dan perpecahan, dakwah yang lembut dan penuh kasih sayang dapat menjadi jembatan menuju pemahaman yang lebih baik. Tetapi, apa yang terjadi ketika hasad merajalela? </p><p>Bahaya hasad dalam berdakwah karena akan mudah menyalahkan orang lain bisa membuat jembatan tersebut runtuh seperti kastil pasir yang diterpa ombak deras.</p><p>Hasad sering kali muncul dari rasa saingan yang tidak sehat di antara para penceramah atau dai. Ketika satu orang meraih popularitas atau pengikut yang banyak, yang lain mungkin tergoda untuk merendahkan atau bahkan mencari-cari kesalahan. Pergulatan untuk menjadi yang terdepan dalam berdakwah dapat menutup mata terhadap esensi sejati dari misi mulia ini.</p><p>Oleh sebab itu, dakwah Islam hendaklah dilandasi oleh kasih sayang sehingga ia menjadi jembatan perbedaan antar kelompok dan masyarakat. Kasih sayang dalam berdakwah dapat menumbuhkan rasa peduli terhadap individu dan kelompok yang kita sampaikan.</p><p>Dalam dunia berdakwah yang dipenuhi komentar dan pandangan beragam, hasad dapat dengan cepat memicu perilaku menyalahkan. Mari kita lihat beberapa aspek yang memperlihatkan bahaya hasad dalam konteks ini:</p><p>Dendam Tersembunyi</p><p>Hasad bisa menjadi manifestasi dari dendam tersembunyi. Karena dikuasai hasad, penceramah yang merasa kurang diakui atau dihargai mungkin saja mencari-cari kesalahan pada orang lain sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan ego mereka.</p><p>Pembungkaman Pemikiran Alternatif</p><p>Hasad dapat memicu perilaku menyalahkan yang menghambat dialog konstruktif. Alih-alih membuka pikiran untuk pemikiran alternatif, individu yang terpapar hasad bisa tertindak bahkan mematikan setiap suara yang tidak sejalan dengan pandangan mereka.</p><p>Kerugian Kepercayaan Publik</p><p>Berdakwah dengan hasad bisa merugikan kepercayaan publik terhadap institusi dakwah. Seiring berjalannya waktu, orang akan melihat bahwa dakwah yang diwarnai oleh hasad tidak lebih dari upaya egois untuk mencari validasi.</p><p>Mengapa Kita Cenderung Menyalahkan Orang Lain?</p><p>Sebelum kita menggali lebih dalam, penting untuk memahami mengapa kita cenderung menyalahkan orang lain, terutama dalam konteks berdakwah.</p><p>Ketidaknyamanan dengan Kritik</p><p>Menerima kritik bukanlah hal yang mudah, terutama ketika berasal dari sesama penceramah atau dai. Hasad dapat muncul sebagai bentuk pertahanan diri untuk menghindari merasakan ketidaknyamanan ini.</p><p>Rasa Tidak Aman</p><p>Orang sering menyalahkan orang lain ketika mereka merasa tidak aman secara pribadi atau profesional. Hasad bisa menjadi tempat untuk menyelesaikan perasaan tidak aman ini dengan merendahkan orang lain.</p><p>Kompetisi yang Tidak Sehat</p><p>Dalam atmosfer yang kompetitif, hasad bisa menjadi hasil dari perlombaan tak terucapkan untuk menjadi yang terdepan. Munculnya perasaan "saya lebih baik daripada mereka" dapat dengan cepat berubah menjadi perilaku menyalahkan.</p><p><b>Bagaimana Mengatasi?</b></p><p>Melawan bahaya hasad dalam berdakwah memerlukan usaha bersama dari semua pihak yang terlibat. Mari kita lihat beberapa langkah praktis untuk menjaga agar dakwah tetap lembut dan bermakna.</p><p><b><i>Pertama,</i></b> introspeksi diri. Sebelum memberikan dakwah kepada orang lain, mari merenung pada diri sendiri. Pertanyaan-pertanyaan kritis seperti, "Apakah saya melakukannya untuk kepentingan diri sendiri?" atau "Apakah hasad sedang merayap dalam hati saya?" bisa membuka pintu kesadaran diri yang mendalam.</p><p><b><i>Kedua,</i></b> komitmen dialog dan kebijaksanaan. Jangan takut untuk terlibat dalam dialog yang bijak. Terbuka terhadap pemikiran dan pandangan orang lain dapat mengurangi risiko terjerumus dalam perilaku menyalahkan.</p><p><b><i>Ketiga, </i></b>berkembang bersama. Ingatlah bahwa tujuan utama dakwah adalah menyebarkan kebaikan dan kebenaran Islam. Menyadari tujuan bersama ini dapat membantu mencegah hasad merusak kolaborasi yang konstruktif.</p><p><b><i>Keempat,</i></b> menumbuhkan empati. Hasad sering kali muncul dari kurangnya empati terhadap pengalaman dan perspektif orang lain. Memahami sudut pandang mereka dapat membantu kita melepaskan diri dari sikap menyalahkan.</p><p><b><i>Kelima, </i></b>bekerja sama untuk kebaikan bersama. Buatlah kerja sama untuk kebaikan bersama sebagai fokus utama. Kita semua berada dalam perjalanan untuk mencapai kebaikan, dan kerjasama dapat menguatkan perjalanan tersebut.</p><p>Akhir kata, bahaya hasad dalam berdakwah karena akan mudah menyalahkan orang lain adalah tantangan yang harus diatasi oleh setiap kita sebagai dai mengabdi yang peduli dengan makna sejati dari dakwah. </p><p>Melalui introspeksi diri, keterbukaan terhadap dialog, dan komitmen terhadap tujuan bersama, kita dapat menjaga kelembutan dalam menyebarkan pesan kebaikan. </p><p>Marilah kita bersama-sama menjadikan dunia berdakwah sebagai taman yang indah, bukan medan pertempuran yang dipenuhi dengan hasad dan saling menyalahkan.<b><i> (ybh/hio)</i></b></p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/14795123341267362050noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6578449682334120722.post-13869687835142390322024-02-01T04:00:00.005+07:002024-02-01T20:37:45.186+07:00 Bersama Dai Menguatkan Dakwah Membangun Negeri di Era Digital<p><b></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwmnUls-iRGWTy4m2MvxmOaqqEPqh9tf1Di8JxbcEtr3ZT1A_zwbiMSwFUGqKRN941WCrqkREZfMAIFAn9Dyy-1XJk5JMnYZZfwhqXzOd1gFmSiXpKepNpmzPyn6GUH2n3MCuvczfYWLGI9EHtjkWjSS4MGgQgw2Up2g_7zU_kteZM0QBDf1YjyfwFxn26/s800/belajar%20ngaji%20digital.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwmnUls-iRGWTy4m2MvxmOaqqEPqh9tf1Di8JxbcEtr3ZT1A_zwbiMSwFUGqKRN941WCrqkREZfMAIFAn9Dyy-1XJk5JMnYZZfwhqXzOd1gFmSiXpKepNpmzPyn6GUH2n3MCuvczfYWLGI9EHtjkWjSS4MGgQgw2Up2g_7zU_kteZM0QBDf1YjyfwFxn26/s16000/belajar%20ngaji%20digital.jpg" /></a></b></div><b><br />DAKWAH</b> Islam selalu menjadi penting di setiap masa termasuk di era modern ini dengan beberapa alasan yang mencerminkan dinamika masyarakat saat ini, terutama di tengah kemajuan teknologi, keterbukaan informasi, dan perubahan sosial.<p></p><p>Sudah kita mafhumi bersama bahwa dalam era globalisasi, arus informasi dan budaya bergerak dengan cepat. Disinilah dakwah Islam dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan nilai-nilai Islam dan mempromosikan pemahaman yang benar tentang agama ini di tengah kompleksitas interaksi global.</p><p>Di sisi lain, dengan munculnya banyak informasi yang dapat diakses melalui internet, dakwah membantu memastikan bahwa umat memiliki pemahaman yang benar tentang ajaran agama mereka. Dengan bekal tersebut, hal ini diharapkan dapat melawan stereotip dan pemahaman yang keliru tentang Islam.</p><p>Demikian pula kemajuan teknologi sering kali membawa tantangan moral dan etika baru. Oleh sebab itu, dakwah Islam dapat memberikan panduan tentang cara menghadapi dilema etika modern dan memberikan arahan sesuai dengan nilai-nilai Islam.</p><p>Dalam suasana yang sedemikian masif itu, kita juga berhadapan dengan kenyataan dimana keterbukaan informasi memungkinkan terjadinya dialog antaragama dan antarbudaya. </p><p>Saling interkonseksi itu tentu saja menjadi tantangan sekaligus memposisikan pentingnya peran dakwah yang dapat menjadi sarana untuk membangun pemahaman yang lebih baik antara umat beragama dan mempromosikan perdamaian serta toleransi.</p><p>Dalam pada itu, dengan menghadirkan pola pendekatan yang relevan dengan perubahan zaman, dakwah Islam masa kini membantu membangun komunitas Islam yang kuat dan solid, yang dapat berperan aktif dalam memajukan kesejahteraan umat dan membela hak-hak mereka. </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEROV7Nu0SUNqaaoOnATnKdXDAdJPnPB7FoBABZ5JvLl2XqZ1UJp43J9FSqV-32Wz9GwMZQw8SMl45JmQoL0tMoXoyxwT-lv6iK7hc81g4qU-I2-i2UoxjLqV1PvO9Nl_Fzf44rhguC_Njr0dnOZ4gPLkSr8e5Gn4jg1hIM8Vvve8PXS8AMm5ImDOvg0zK/s800/ist%20(11).jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEROV7Nu0SUNqaaoOnATnKdXDAdJPnPB7FoBABZ5JvLl2XqZ1UJp43J9FSqV-32Wz9GwMZQw8SMl45JmQoL0tMoXoyxwT-lv6iK7hc81g4qU-I2-i2UoxjLqV1PvO9Nl_Fzf44rhguC_Njr0dnOZ4gPLkSr8e5Gn4jg1hIM8Vvve8PXS8AMm5ImDOvg0zK/s16000/ist%20(11).jpg" /></a></div><p>Penguatan gerakan berbasis komunitas ini tentu saja menjadi amat penting karena komunitas yang kuat juga dapat berkontribusi pada kemajuan bangsa dan negara. Peran inilah yang, misalnya, telah dilakukan oleh Persaudaraan Dai Indonesia (Posdai), dengan menghadirkan<i> platform</i> dakwah dan pembelajaran digital serta melibatkan partisipasi masyarakat melalui kepesertaan langsung di lapangan atau dengan donasi mereka. </p><p>Pada aspek yang lebih universal dalam tataran sosiologis yang majemuk ini, dakwah dapat memberikan pandangan Islam tentang penyelesaian masalah sosial seperti kemiskinan, ketidaksetaraan, dan ketidakadilan. Pendekatan semacam ini dapat memotivasi umat Islam untuk berperan aktif dalam mengatasi tantangan-tantangan sosial di masyarakat.</p><p>Tidak kalah penting dan ini menjadi bagian yang perlu di-<i>underline</i> dalam kancah kehidupan dewasa ini adalah bagaimana dakwah Islam hadir menumbuhkan dan terus merawat tradisi iman umat dengan ibadah ibadah utama yang akan melahirkan keshalehan spiritual dan keshalehan sosial sekaligus.</p><p>Di tengah kehidupan modern yang serba sibuk seperti sekarang ini, dakwah Islam haruslah mampu membangun kesadaran spiritual dan mengingatkan umat Islam tentang nilai-nilai moral dan spiritual yang mendasari kehidupan mereka.</p><p>Dengan keshalehan dua dimensi tadi, spiritual dan sosial, hal ini akan berperan dalam mendorong inklusivitas dan menghormati keberagaman dalam masyarakat. Apalagi di negara kita ini yang luar biasa keberagaman yang Allah Ta'ala anugerahkan. Penghargaan ini sesuai dengan ajaran Islam yang menekankan persaudaraan dan keadilan.</p><p>Dengan demikian, dakwah Islam di era modern bukan hanya tentang menyebarkan Islam sebagai ajaran Tauhid yang luhur, tetapi juga tentang membangun pemahaman yang mendalam, berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang adil, dan berperan dalam menjawab tantangan-tantangan kontemporer. <b>(ybh/hio)</b></p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/14795123341267362050noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6578449682334120722.post-83844413208909171582024-01-31T04:00:00.003+07:002024-02-01T12:52:28.413+07:00 Semarak Gebyar Dakwah Pedalaman Rangkul Muallaf Suku Akit di Pulau Rupat<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimkDnQHk6UcODm35IT5bWIa4wBh8oGvn_a9c8kkjQAjbdAzWCCyRcRnaKposQOANoD1UrA_cQEZ_H6MuVk0hCZt8DH3ooPH0VwACHDlHraquTp8T-qUpLE6Zj28r_HOIdy_seKv-M1g7OxcPuoPJharZGwQFJfzg4jiWLc-efaJbykxQHbSjEpQPvVl3R0/s1280/WhatsApp%20Image%202024-02-01%20at%2009.35.06%20(1).jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="776" data-original-width="1280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimkDnQHk6UcODm35IT5bWIa4wBh8oGvn_a9c8kkjQAjbdAzWCCyRcRnaKposQOANoD1UrA_cQEZ_H6MuVk0hCZt8DH3ooPH0VwACHDlHraquTp8T-qUpLE6Zj28r_HOIdy_seKv-M1g7OxcPuoPJharZGwQFJfzg4jiWLc-efaJbykxQHbSjEpQPvVl3R0/s16000/WhatsApp%20Image%202024-02-01%20at%2009.35.06%20(1).jpeg" /></a></div><br />BENGKALIS – Persaudaraan Dai Indonesia (Posdai) menggelar kegiatan bertajuk Gebyar Dakwah Pedalaman yang dilaksanakan di pedalaman Suku Akit beberapa waktu lalu. Kegiatan ini berlangsung semarak dan begitu menyentuh hati warga setempat. <p></p><p>Ketua Posdai Pusat. Ust. Abdul Muin, menyatakan bahwa ekspedisi dakwah selama 4 ini hari telah selesai dengan penuh sukacita dan berjalan lancar.</p><p>Abdul Muin menyampaikan pentingnya memperhatikan muallaf (orang yang baru masuk Islam) dan mendukung kiprah dai (pendakwah) yang berdedikasi di kawasan ini. </p><p>Menurutnya, memperhatikan kesejahteraan dan kebutuhan spiritual masyarakat pedalaman adalah langkah krusial dalam menjaga harmoni dan kerukunan di tengah-tengah keberagaman budaya.</p><p>"Kegiatan ini tentang memberikan pemahaman agama, yang diharapkan membawa kehangatan, cinta, dan kedamaian kepada masyarakat pedalaman. Kami sangat memperhatikan muallaf dan mendukung dai-dai yang berjuang untuk mengabdi di kawasan ini," kata Muin.</p><p>Pada kesempatan yang berharga ini, kejutan yang paling menggembirakan bahwa dua orang dari Suku Akit menyatakan diri masuk Islam. Proses syahadat mereka diresmikan dengan penuh khidmat di Musholla Pusat Pembinaan Muallaf Posdai, yang terletak di Desa Suka Damai, Rupat Utara. </p><p>Kehadiran para dai dan tim dakwah memberikan suasana yang penuh kehangatan dan kebersamaan dalam syahadat yang dilafazkan oleh kedua orang tersebut.</p><p>Abdul Muin menekankan bahwa setiap perubahan kecil di masyarakat pedalaman memiliki dampak besar dalam mempererat ikatan antarwarga. </p><p>"Kami sangat senang melihat masyarakat Suku Akit menerima dakwah dengan tangan terbuka, dan masuknya dua orang baru ke dalam Islam adalah suatu keberhasilan besar untuk kami," tambahnya.</p><p>Kegiatan ini tidak hanya melibatkan proses dakwah formal, tetapi juga membawa bantuan kemanusiaan, pendidikan, dan pengembangan masyarakat. Posdai Pusat berharap bahwa keberlanjutan kegiatan seperti ini dapat membawa dampak positif yang lebih besar di masa depan, tidak hanya bagi masyarakat pedalaman Pulau Rupat tetapi juga bagi seluruh masyarakat Indonesia.</p><p>Ketua Posdai Riau, Ust. Muhammad Ihsan Taufik, menambahkan bahwa keberhasilan kegiatan ini tak lepas dari sinergi dan dukungan berbagai pihak. </p><p>Ihsan menyampaikan rasa syukur atas dukungan masyarakat setempat, aparat pemerintah, dan para donatur yang telah turut serta menjadikan gebyar dakwah ini sukses. </p><p>"Kerjasama ini memperkuat perhatian pada dakwah pedalaman dan kami berharap dapat terus diperkuat dengan kolaborasi bersama berbagai elemen umat dan bangsa," ungkapnya.</p><p>Semangat dan antusiasme masyarakat setempat memberikan harapan bahwa kegiatan serupa akan menjadi langkah positif dalam mendukung keberagaman dan kerukunan di Indonesia, khususnya di pedalaman Pulau Rupat.</p><p>Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada para sahabat dakwah atas partisipasi dan dukungannya sehingga program Gebyar Dakwah Pedalaman Suku Akit Pulau Rupat ini dapat berjalan penuh khidmat dan berkah.</p><p>Diantara sahabat dakwah tersebut seperti Majelis Telkomsel Taqwa (MTT), Hisana Fried Chicken, Wahana Sejahtera Food, YBM PLN, dan unsur individu Haji Seno Rahmawan serta banyak Sahabat Dai lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.<b> (ybh/pos)</b></p><p><b><br /></b></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXn_hOpU-wZLdmDIwdUVe1pNMqEeumlD1YW4Z1mxhndBZsCv-qcExxpUav4faIGYUp1wMMocs6og_92gB9S2_WA-w4A0ZD-q3_zmZHGPpEyU3wctrsMxRV1pF2cuteKi85yRT6xwt88hb3AcsMfUY2P0_lH9hMbnzqO_GQAAlUrRBtFe3o9ENeHBhKp8xy/s1920/rupattt.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXn_hOpU-wZLdmDIwdUVe1pNMqEeumlD1YW4Z1mxhndBZsCv-qcExxpUav4faIGYUp1wMMocs6og_92gB9S2_WA-w4A0ZD-q3_zmZHGPpEyU3wctrsMxRV1pF2cuteKi85yRT6xwt88hb3AcsMfUY2P0_lH9hMbnzqO_GQAAlUrRBtFe3o9ENeHBhKp8xy/w640-h360/rupattt.jpg" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZc3NI-MNlboq8WN-viJMwGf44nLxA1N0A7Jn9Fe-ZF4wlVkKgKd_FIEITXS6xqjZ1bsu5IeWX5UQM16L9M-mA43WVhTayswWO-l1N8Ylhgk3w9iJWEgk3c9Du0RzbA3CK1RRxit3SKX8WwY7eqMdk_4eyhFdQAYl8FAGCSvCJF1p6wsXGUxpq7Y0g_ztW/s1500/WhatsApp%20Image%202024-02-01%20at%2009.35.04.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="844" data-original-width="1500" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZc3NI-MNlboq8WN-viJMwGf44nLxA1N0A7Jn9Fe-ZF4wlVkKgKd_FIEITXS6xqjZ1bsu5IeWX5UQM16L9M-mA43WVhTayswWO-l1N8Ylhgk3w9iJWEgk3c9Du0RzbA3CK1RRxit3SKX8WwY7eqMdk_4eyhFdQAYl8FAGCSvCJF1p6wsXGUxpq7Y0g_ztW/w640-h360/WhatsApp%20Image%202024-02-01%20at%2009.35.04.jpeg" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGa4-ufgdpNewq3zCU5OeGqCGFodao1sFWDWbP-f9JlIVyKes48mmXleRkF26sf_iyllCYBrs6Dlrtb7WkdJaC3ActO4e33_5Ro4EtrxmEtrAF4g_D14gz-19mOdJ2nfreguYHP1hoXkv9nsC1qq76SNRL8UbVPw_xoaflxkXLAiuau5DQba-xPkH1-UbF/s1500/WhatsApp%20Image%202024-02-01%20at%2009.35.05.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="844" data-original-width="1500" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGa4-ufgdpNewq3zCU5OeGqCGFodao1sFWDWbP-f9JlIVyKes48mmXleRkF26sf_iyllCYBrs6Dlrtb7WkdJaC3ActO4e33_5Ro4EtrxmEtrAF4g_D14gz-19mOdJ2nfreguYHP1hoXkv9nsC1qq76SNRL8UbVPw_xoaflxkXLAiuau5DQba-xPkH1-UbF/w640-h360/WhatsApp%20Image%202024-02-01%20at%2009.35.05.jpeg" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYzeD1iKkg5WzzNF7IqP033c-urIOhM-VE9CPq87Eyi7rCsSZbSCTR53x5C3CXzzoApZMYTTyCF1sYXjEXShbwmvbyBpoYw1vQnblSy5iqq09y1qkbJiU-sgN98KVkQJsDHO8ophf4Z_9Y-epjUyYCy93o5VuMoDRarA_uFyfrRok4_6hEWrT1IyyQdsxI/s1280/WhatsApp%20Image%202024-02-01%20at%2009.35.06.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYzeD1iKkg5WzzNF7IqP033c-urIOhM-VE9CPq87Eyi7rCsSZbSCTR53x5C3CXzzoApZMYTTyCF1sYXjEXShbwmvbyBpoYw1vQnblSy5iqq09y1qkbJiU-sgN98KVkQJsDHO8ophf4Z_9Y-epjUyYCy93o5VuMoDRarA_uFyfrRok4_6hEWrT1IyyQdsxI/w640-h480/WhatsApp%20Image%202024-02-01%20at%2009.35.06.jpeg" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw02NYQun6q0tMcZFoGlsa4O7LowVOHHRe5i78isKMC7Uqv54q0QdogP1wf2PlaFl9WaWx9GhQAMipXxxVX9nObgg0jkIP7-fGjpXzQWyWwNv9aEzZGp3zlgRbtAo29F4ftpqzTHH1gHyOk2EWw6amQuymcvw2jvegK-iMENOjTxMIeRkp8XV59602dqdg/s4160/WhatsApp%20Image%202024-02-01%20at%2009.35.07.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2340" data-original-width="4160" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw02NYQun6q0tMcZFoGlsa4O7LowVOHHRe5i78isKMC7Uqv54q0QdogP1wf2PlaFl9WaWx9GhQAMipXxxVX9nObgg0jkIP7-fGjpXzQWyWwNv9aEzZGp3zlgRbtAo29F4ftpqzTHH1gHyOk2EWw6amQuymcvw2jvegK-iMENOjTxMIeRkp8XV59602dqdg/w640-h360/WhatsApp%20Image%202024-02-01%20at%2009.35.07.jpeg" width="640" /></a></div><br /><b><br /></b><p></p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/14795123341267362050noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6578449682334120722.post-40010721268518882932024-01-28T10:20:00.007+07:002024-02-01T12:52:37.217+07:00Keharuan Orang Suku Akit yang Ungkap Alasannya Memeluk Islam<p><b></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwzy060BfpD4VjOqZoenNh6zb9SHBVMrmyClghvamEefMxOddavhUY4CZ66cgCFQcDL8Hic3AzC2lTdFQw2JnElDdq-pxD3GVSZAmSOfOZuJ2PdH6D0suJGMZyWdXYN-mJA-o2NbPkFUA0c5gNw66mzTHJkoLRW-uaRx8ZHXW7ml-8UPIgylV8HcItbyXc/s1600/WhatsApp%20Image%202024-01-24%20at%2008.24.04%20(2).jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1600" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwzy060BfpD4VjOqZoenNh6zb9SHBVMrmyClghvamEefMxOddavhUY4CZ66cgCFQcDL8Hic3AzC2lTdFQw2JnElDdq-pxD3GVSZAmSOfOZuJ2PdH6D0suJGMZyWdXYN-mJA-o2NbPkFUA0c5gNw66mzTHJkoLRW-uaRx8ZHXW7ml-8UPIgylV8HcItbyXc/s16000/WhatsApp%20Image%202024-01-24%20at%2008.24.04%20(2).jpeg" /></a></b></div><b><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div>ADA</b> beragam alasan seseorang memeluk Islam sebagai jalan hidupnya. Demikianlah pula yang dirasakan oleh salah satu muallaf dari Suku Akik yang merupakan salah satu suku asli yang mendiami wilayah Provinsi Riau, diantaranya di Pulau Rupat, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis. <p></p><p>Sejumlah muallaf Suku Akik di Pulau Rupat, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, ini merupakan salah satu sub-suku ras Proto Melayu. Sejak sekitar 3 tahun terakhir ini mereka dibina oleh Persaudaraan Dai Indonesia (Posdai) Riau. </p><p>Ada kisah yang cukup mengharukan dalam pertemuan rombongan Posdai Pusat bersama wartawan dengan salah satu muallaf beberapa waktu lalu.</p><p>Pada kesempatan perbincangan santai di salah satu bangunan pondok yang baru setengah jadi di Pulau Rupat, Bengakalis itu, pada awalnya dialog biasa. </p><p>Hingga sampailah pada obrolan tentang Islam yang ditanyakan tim Posdai dan wartawan kepada muallaf yang sebut saja bernama Abdullah ini. </p><p>"Tak tahulah aku, kenapa pula kau tanya aku," itulah kalimat yang tidak terlupakan dari seorang muallaf Suku Akik, ketika ia ditanya oleh Mahladi, wartawan senior dalam rombongan itu, mengenai alasan dia memeluk Islam.</p><p>"Saye bahagia dengan Islam, saye bangga dengan Islam," sambung muallaf Suku Akit tadi, menyampaikan kepada tim Posdai dan wartawan.</p><p>Jawaban muallaf ini membuat semua yang hadir tertegun penuh haru, sebab demikianlah memang Islam hadir untuk menjadi jalan keselamatan dan kegembiraan bagi manusia di dunia hingga akhirat. </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiesO8HOn9g1RTlrMKn5EfQ1iImiKZF4HXDW3S7WK-Y-vNYAWAZ4moIM7OWndpQ-1C3RLY8dWln-S6NS3d9Ubm1DY6rGKbgwm4YgmyKD7T71KuttCnLRm7PqC_VJrCEkqDmQcAQXix1C4OMKcvWWe2whxnUyWu7UvbFDIpyoY0oKgpKN-LpOWtW6xIFp1ah/s1280/dakwah%20rupat.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiesO8HOn9g1RTlrMKn5EfQ1iImiKZF4HXDW3S7WK-Y-vNYAWAZ4moIM7OWndpQ-1C3RLY8dWln-S6NS3d9Ubm1DY6rGKbgwm4YgmyKD7T71KuttCnLRm7PqC_VJrCEkqDmQcAQXix1C4OMKcvWWe2whxnUyWu7UvbFDIpyoY0oKgpKN-LpOWtW6xIFp1ah/s16000/dakwah%20rupat.jpg" /></a></div><p><b>Pentingnya Pembinaan Muallaf</b></p><p>Ketua Posdai Pusat, Ust. Abdul Muin, yang mengirimkan cerita tentang obrolan dengan muallaf Suku Akik tadi, mengatakan pembinaan ajaran Islam kepada masyarakat pedalaman dan suku terasing memiliki signifikansi yang besar dalam membentuk pribadi yang bahagia, memberi manfaat, dan berperan dalam kebaikan untuk sesama. </p><p>"Ajaran Islam memberikan landasan spiritual yang kuat, membantu individu mengatasi tantangan hidup, serta mencapai kesejahteraan mental dan emosional," katanya. </p><p>Menurut Muin, masyarakat pedalaman dan suku terasing boleh jadi memiliki kondisi kehidupan yang sulit, dan Islam dapat memberikan ketenangan dan kepercayaan diri dalam menghadapi cobaan hidup dimana Islam mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan seperti kasih sayang, keadilan, dan tolong-menolong. </p><p>"Islam menekankan pembentukan karakter yang baik, seperti kejujuran, kesabaran, dan ketekunan. Hal ini kita harapkan juga sampai kepada muallaf sehingga kelak bersama sama kita menjadi pribadi yang berkontribusi positif dalam masyarakat," katanya.</p><p>Posdai melalui program Sahabat Muallaf yang dilakukan diharapkan semakin memiliki dampak positif dalam membantu mereka yang baru memeluk Islam. </p><p>Muin menambahkan, dengan adanya pendampingan dan bimbingan dari para dai mengabdi Posdai dan dari komunitas pemerhati yang lain akan membantu muallaf untuk memahami dan menjalankan ajaran Islam dengan baik, serta merasa terhubung dengan komunitas muslim.</p><p>"Dengan demikian, pembinaan ajaran Islam di masyarakat pedalaman dan suku terasing bukan hanya membawa manfaat spiritual, tetapi juga memegang peran penting dalam memperbaiki kondisi sosial, ekonomi, dan pendidikan di daerah di mana mereka beradca," tutupnya. <b><i>(ybh/pos)</i></b></p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/14795123341267362050noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6578449682334120722.post-33454606164622551602024-01-27T00:00:00.003+07:002024-01-29T00:07:18.009+07:00 Kuliah Umum Sekolah Dai Bogor Hadirkan Direktur LBH Hidayatullah sebagai Narasumber<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7xeOq-ePhJ_PypIPtHZRMloqSJLES3ASOagMyPj9H0OLQLYkkKWC_WLNxND3lgVYMUU99R4bgSdZAYxLww-MXZV7LEQ5_NMYYwWD6-HxiGpJ-zEQaT-8AWZhBaFQn-pxPx4OLFhh3rR7DR_KuKmE8IAakBDSbmhMmrlHEGIkAoeV0LQs6PvORmTnEP6Mc/s1080/sekolah%20dai%202024.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="675" data-original-width="1080" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7xeOq-ePhJ_PypIPtHZRMloqSJLES3ASOagMyPj9H0OLQLYkkKWC_WLNxND3lgVYMUU99R4bgSdZAYxLww-MXZV7LEQ5_NMYYwWD6-HxiGpJ-zEQaT-8AWZhBaFQn-pxPx4OLFhh3rR7DR_KuKmE8IAakBDSbmhMmrlHEGIkAoeV0LQs6PvORmTnEP6Mc/s16000/sekolah%20dai%202024.jpg" /></a></div><br />BOGOR - Sekolah Dai Hidayatullah di Desa Sukaharja, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyelenggarakan kuliah umum yang menghadirkan Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Hidayatullah, Dr. Dudung A. Abdullah, SH, MH, sebagai narasumber. <p></p><p>Acara yang berlangsung pada Jum'at (26/1/2024) tersebut bertujuan memberikan pemahaman hukum kepada para mahasantri tingkat akhir yang tengah menempuh pendidikan di Sekolah Dai.</p><p>Dalam pemaparannya, Dudung A. Abdullah menyoroti pentingnya pemahaman hukum dalam menjalankan setiap tugas sehari-hari, terutama ketika para mahasiswa ini nantinya ditugaskan untuk mengabdi di masyarakat baik sebagai dai, ustadz, guru, atau profesi lainnya yang bersinggungan langsung dengan orang banyak.</p><p>Dudung mengajak para calon dai untuk terus mengembangkan wawasan hukum mereka sambil tetap menjalankan amanah pengabdian di tengah masyarakat. </p><p>Dudung menekankan bahwa pemahaman hukum adalah bekal yang sangat penting, mengingat para calon dai akan berhadapan dengan berbagai situasi dan kondisi yang memerlukan kebijaksanaan hukum.</p><p>"Pemahaman hukum tidak hanya diperlukan dalam menyelesaikan kasus hukum, tetapi juga dalam memberikan pelayanan dan pengajaran kepada masyarakat," katanya. </p><p>Oleh sebab itu, Dudung menjelaskan, seorang dai, ustadz, guru, atau apapun profesi yang berkaitan khalayak luas perlu memiliki pemahaman hukum yang baik agar dapat menjalankan tugasnya dengan adil dan bijaksana.</p><p>Managing Partner Kantor Hukum DRDR ini juga menyoroti pentingnya terus mengikuti perkembangan peraturan hukum terkini, mengingat tantangan zaman yang semakin berkembang. </p><p>Dudung berpesan agar para calon dai selalu update dengan perubahan peraturan hukum dan mengembangkan wawasan mereka untuk dapat memberikan layanan yang berkualitas kepada masyarakat.</p><p>Kuliah umum ini dihadiri oleh para mahasiswa tingkat akhir Sekolah Dai Bogor yang antusias mendengarkan paparan dari Direktur LBH Hidayatullah. </p><p>Acara ini diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan dan pemahaman yang mendalam kepada para calon dai agar mampu memberikan kontribusi yang positif dalam pelayanan dan pengajaran agama di tengah masyarakat.<i> (ybh/hio)</i></p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/14795123341267362050noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6578449682334120722.post-30212133422196459922024-01-26T12:14:00.006+07:002024-02-01T12:17:36.608+07:00 Angkat Tema Bersamai Dai Membangun Negeri, MUI Papua Barat Gelar Training Kepenulisan<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTf6Zv07IW44TdzG4a84sEdNzquGowVQRk3lf5YHYOPBmwVnI3CbY5Gex_OXaIf9zV9UsF1EcX4IUj4LtYBocr99l68K9AGwYY5AbzY1QwVakT8st2fguvvigH_D_TQSLjN4f_hvZFKW7L5U07lBzzt1XgVZPt2JC-hEOjoXisLOb1YPIKFiIxhpK5hIlK/s3060/WhatsApp%20Image%202024-01-30%20at%2009.20.07.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1800" data-original-width="3060" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTf6Zv07IW44TdzG4a84sEdNzquGowVQRk3lf5YHYOPBmwVnI3CbY5Gex_OXaIf9zV9UsF1EcX4IUj4LtYBocr99l68K9AGwYY5AbzY1QwVakT8st2fguvvigH_D_TQSLjN4f_hvZFKW7L5U07lBzzt1XgVZPt2JC-hEOjoXisLOb1YPIKFiIxhpK5hIlK/s16000/WhatsApp%20Image%202024-01-30%20at%2009.20.07.jpeg" /></a></div><br />MANOKWARI -- Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Papua Barat bekerjasama dengan ormas dan komunitas Islam termasuk Posdai menggelar pelatihan penulisan spesifik teknik penyusunan press release dan diajak bijak bersosial media dengan mengusung tema "Bersamai Dai Membangun Negeri", Kamis (25/1/2024).<p></p><p>Kegiatan yang dilaksanakan Komisi Informatika dan Komunikasi MUI Papua Barat (PB) tersebut dibuka secara resmi oleh Sekretaris I Dewan Pimpinan MUI PB, Imam Muslih, S.Hut., M.Pd sekira pukul 10.00 WIT, di di Aula Al Fatih MUI Papua Barat di Manokwari.</p><p>Imam Muslih mengatakan diera digitalisasi saat ini, penting bagi setiap orang mengetahui dan memahami seputar press release dan bersosial media (sosmed) yang bijak.</p><p>Tentunya, kata dia, pengurus MUI PB yang banyak melaksanakan kegiatan atau syiar-syiar program kerja keummatan, sangat perlu mempublikasikan ke publik dengan cara yang benar dan tepat.</p><p>“Supaya kebaikan-kebaikan yang dilaksanakan oleh bapak-ibu (Pengurus, red) bisa bermanfaat maka harus terpublis ke masyarakat. Melalui pelatihan ini agar membantu kita bagaimana caranya membuat press release dan dipublikasikan ke masyarakat,” ucapnya.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgO_7aThay2WvdqcWqNxDUQRFCx7gC9_awT9UZVMgvwig280XD24BOifgJ1sP8u_0zvkF9ZJ6PuXdoUAf_r0Ebnr8lCv_hGRbgTlI0rq4X8qGchmSr1ObMcvNmhm_FG8Nae01Q6GG1Utarqp1pYVu1IRht7sHH2Zi6BLfHMjq4178rEt0MS0VH3i8UlIjL9/s4000/WhatsApp%20Image%202024-01-30%20at%2009.20.10.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1800" data-original-width="4000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgO_7aThay2WvdqcWqNxDUQRFCx7gC9_awT9UZVMgvwig280XD24BOifgJ1sP8u_0zvkF9ZJ6PuXdoUAf_r0Ebnr8lCv_hGRbgTlI0rq4X8qGchmSr1ObMcvNmhm_FG8Nae01Q6GG1Utarqp1pYVu1IRht7sHH2Zi6BLfHMjq4178rEt0MS0VH3i8UlIjL9/s16000/WhatsApp%20Image%202024-01-30%20at%2009.20.10.jpeg" /></a></div><p>Ia juga mengapresiasi komisi infokom MUI PB atas terlaksananya kegiatan ini dan mengapresiasi kepada kedua pemateri atas kesediannya untuk berbagi ilmu dan pengalamannya kepada pengurus MUI PB.</p><p>“Mari kita bersemangat bersama-sama menggaungkan kebaikan di tengah masyarakat dan memasyarakatkan masyarakat dengan kebaikan kebaikan,” tutupnya.</p><p>Kegiatan yang diikuti oleh 10 komisi yang ada dalam kepengurusan MUI PB tersebut menghadirkan Ketua PWI PB, Bustam dan Ketua Dewan Kehormatan PWI PB Samuel Sirken.</p><p>Hadir juga sebagai peserta dai Hidayatullah, KAMMI Papua Barat, MUI Manokwari, LDK FKMI Unipa dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat STKIP MM.<b><i>*/rls/ybh</i></b></p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/14795123341267362050noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6578449682334120722.post-15740522189403493452024-01-21T20:45:00.019+07:002024-01-29T20:56:17.808+07:00 Posdai - BMH Kirim 6 Dai Muda ke Pedalaman Sumatera Utara<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggu7KIEDa309iVGqpXt7hWBtpFJsEsyqg3uc6T28s9DmdYC4JDT7AjJe9Yos9z21ynKwIi0lVm40iuC5a6V2gtBFXjMNDYVr4gX00wlU9PaSjXEFCwzvoNV4clSryXX78NFIEL-LtWVHnn6_z3iNT8a-p8i_WIUMNIRoMANZlTtSxgTN5jMFBnA9jiZG8n/s1280/posdai%20sumut2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="724" data-original-width="1280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggu7KIEDa309iVGqpXt7hWBtpFJsEsyqg3uc6T28s9DmdYC4JDT7AjJe9Yos9z21ynKwIi0lVm40iuC5a6V2gtBFXjMNDYVr4gX00wlU9PaSjXEFCwzvoNV4clSryXX78NFIEL-LtWVHnn6_z3iNT8a-p8i_WIUMNIRoMANZlTtSxgTN5jMFBnA9jiZG8n/s16000/posdai%20sumut2.jpg" /></a></div><br />MEDAN -- Indahnya Islam hendaknya dirasakan semua pihak di berbagai tempat, tak hanya masyarakat di kota, tapi juga warga di pelosok. Dalam upaya itu, Persaudaraan Dai Indonesia (Posdai) Sumatera Utara (Sumut) bekerjasama dengan Laznas BMH berhasil melakukan sinergi panjang dan simultan untuk memendarkan cahaya Islam hingga titik pedalaman.<p></p><p>Hal itu dibuktikan Posdai dengan dukungan Laznas BMH dalam program penugasan 6 dai muda ke pedalaman dan daerah minoritas di Sumatera Utara.</p><p>Suasana haru menyelimuti acara simbolis wisuda dan penugasan dai ini, Sabtu (20/1/2024). </p><p>Ketua Pos Dai Sumut, Syukron Khairi Nasution, mengalungkan surban kepada para dai yang akan bertugas yang selama ini ia didik.</p><p>Para dai muda ini sangat antusias dengan tugas mereka. Damar (20 th) asal Tanjung Balai yang mendapat tugas di Labuhan Batu Selatan mengatakan, melalui wisuda dan penugasan ini semoga ditempat tugas nanti kami dapat memberikan yang terbaik kepada masyarakat. </p><p>"Dalam penugasan dibutuhkan banyak pengorbanan, semoga perjuangan ini dapat mendukung terbangunnya peradaban islam,” kata Damar.</p><p>Hal senada disampaikan Arifmansyah Zendroto (20 thn), asal Pulau Nias yang mendapat tugas di kabupaten Dairi. “Terimakasih atas dukungannya pada kegiatan Sekolah Dai yang telah melahirkan dai seperti kami.”</p><p>“Kami bangga dan kami sampaikan rasa terimakasih kepada BMH, yang terus mendukung program ini,” tutur Ustadz Syukron.</p><p>Para dai muda ini adalah lulusan dari program Sekolah Dai Medan angkatan pertama, di mana mereka menjalani pendidikan selama 1 tahun dengan full beasiswa.</p><p>“Mereka dibimbing oleh para praktisi dakwah yang berpengalaman, sehingga pengetahuan dan bekal mereka sangat berkesesuaian dengan kondisi masyarakat di pedesaan,” jelas Ustadz Syukran.</p><p>Sementara itu, Kepala BMH Perwakilan Sumatera Utara, Lukman Thalib, mengatakan program Sekolah Dai Posdai merupakan mitra dalam penguatan program dakwah dai tangguh. </p><p>“Mereka adalah dai tangguh Hidayatullah yang tergabung dalam Pusat Persaudaraan Dai Indonesia Sumut yang selama ini bekerjasama dengan Laznas BMH,” ungkap Lukman Thalib.</p><p>Lukman menyebutkan, penugasan kali ini, ada 6 orang dai muda. Mereka akan melakukan dakwah di pedalaman melalui berbagai kegiatan pembinaan dan pendidikan. </p><p>"Daerah prioritas tujuan dakwah mereka di kabupaten Samosir, Dairi, Labuhan Batu Utara dan Labuhan Batu Selatan. Mereka bertugas tanpa batas waktu,” sambung Lukman.</p><p>Diharapkan, sekolah ini menjadi lumbung pembibitan kader dai yang siap bertugas menebarkan cahaya Islam ke masyarakat pesisir dan pedalaman.<b><i>*/Herim</i></b></p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/14795123341267362050noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6578449682334120722.post-74593222705735667842024-01-15T23:00:00.011+07:002024-01-29T00:45:43.197+07:00Rapat Kerja Posdai Pusat Tahun 2024 Teguhkan Peran Membangun Negeri<p><b></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjejgvlM5xNvmpBdCS7XKja8rdL8eBLngHgZKccaYlc5At9A-41Z2qJugaDPSPExgNYnUc6Wy38chhP0rMdZO6KKDrVbYAiLWRlDYhqi6OCs_3XB9oeG5qaXO_7rNzZjaycssui7d9wI43-2L9MVIzt7MO4fZU4NSjX3wxkUOM6aduPoCfE_g2cjSc74b5b/s1600/raker%20posdai%202024.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="925" data-original-width="1600" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjejgvlM5xNvmpBdCS7XKja8rdL8eBLngHgZKccaYlc5At9A-41Z2qJugaDPSPExgNYnUc6Wy38chhP0rMdZO6KKDrVbYAiLWRlDYhqi6OCs_3XB9oeG5qaXO_7rNzZjaycssui7d9wI43-2L9MVIzt7MO4fZU4NSjX3wxkUOM6aduPoCfE_g2cjSc74b5b/s16000/raker%20posdai%202024.jpeg" /></a></b></div><b><br />JAKARTA -</b> Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah, Jakarta, menjadi saksi dari acara Rapat Kerja (Raker) Posdai Pusat yang digelar pada Senin (15/1/2024). Acara ini mengangkat tema "Bersama Dai Membangun Negeri" dan dihadiri oleh Pembina, Pengawas, dan Pengurus Posdai Pusat.<p></p><p>Ketua Posdai Pusat, Ust. Abdul Muin, dalam keterangannya menjelaskan bahwa Raker ini diadakan tidak hanya untuk melakukan koordinasi dan pengambilan keputusan bersama, tetapi juga sebagai <i>platform</i> untuk perencanaan strategis tahun mendatang. </p><p>"Raker Posdai ini untuk mengevaluasi kinerja, bertukar informasi terbaru, melakukan <i>brainstorming</i>, dan membahas upaya penguatan untuk meningkatkan transparansi dan tata kelola lembaga," ujar Abdul Muin.</p><p>Evaluasi kinerja menjadi fokus utama dalam rapat tersebut, dengan harapan agar Posdai semakin efektif dalam mendukung pengembangan kapasitas dan kuantitas dai. </p><p>Abdul Muin berbagi pemikirannya tentang pentingnya peningkatan transparansi dan tata kelola lembaga sebagai langkah untuk memperkuat peran Posdai sebagai lembaga swadaya.</p><p>Dalam konteks ini, perbincangan Raker tidak hanya terbatas pada wilayah administratif atau keorganisasian, namun juga memperhatikan kebutuhan dai yang siap bertugas di daerah-daerah terpelosok, terpencil, tertinggal, dan minoritas. </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuSdXGKmtSsd15ELfgiDcWy2xECUqYCHuQXXXKS1evZiLMQ-QQOjDredRYZO-twdMBUn9ImAIHZwM5mseA8eU8DBLoGeg7XchEtT_zz7ClZ2yTJ1PwplT4_MJbXFt-0pS0yFUMQZL2A-gWZw-l-BXJfppDEYsJMeQhOYwNC8tnaTCplu9JCM2EZO1vKIbi/s1600/raker%20posdai.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="982" data-original-width="1600" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuSdXGKmtSsd15ELfgiDcWy2xECUqYCHuQXXXKS1evZiLMQ-QQOjDredRYZO-twdMBUn9ImAIHZwM5mseA8eU8DBLoGeg7XchEtT_zz7ClZ2yTJ1PwplT4_MJbXFt-0pS0yFUMQZL2A-gWZw-l-BXJfppDEYsJMeQhOYwNC8tnaTCplu9JCM2EZO1vKIbi/s16000/raker%20posdai.jpeg" /></a></div><br /><p><b>Bersama Dai Membangun Negeri</b></p><p>Lebih lanjut Abdul Muin menekankan bahwa pembangunan negeri tidak hanya bisa dilakukan oleh pemerintah, tetapi juga membutuhkan peran aktif dari dai sebagai agen perubahan di masyarakat. </p><p>Karenanya, pada Raker tahun ini Posdai kembali ingin meneguhkan kiprahnya dengan mengusung tema "Bersama Dai Membangun Negeri" yang juga <i>tagline</i> Posdai.</p><p>Abdul Muin menjelaskan, tema tersebut sengaja dipilih untuk menunjukkan bahwa Posdai memiliki komitmen jangka panjang terhadap misi dan visinya dalam membangun negeri. </p><p>Dengan kembali mengangkat <i>tagline</i> tersebut sebagai tema Raker, Posdai ingin menegaskan bahwa upaya bersama dai dalam membangun negeri bukanlah sekadar slogan, tetapi suatu komitmen yang terus-menerus.</p><p>Tema ini juga dinilai masih relevan dengan tantangan dan perubahan terkini dalam masyarakat. Sebagai contoh, kata Muin, perubahan dinamika sosial, gaya hidup, ekonomi, dan budaya dapat memerlukan pendekatan baru dari dai dalam membangun dan memperkuat masyarakat.</p><p>Disamping itu, tema ini juga ingin menekankan peran penting dai sebagai agen perubahan dalam masyarakat. Dengan fokus pada pembangunan negeri, diharapkan ini akan semakin memotivasi dai untuk terlibat lebih aktif dalam memberikan kontribusi positif bagi perkembangan sosial, budaya, dan pendidikan di berbagai daerah.</p><p>Lebih dari itu, dengan menekankan pada "bersama," tema ini mencerminkan pentingnya sinergi dan kolaborasi antar-dai serta dengan pihak-pihak lain, termasuk masyarakat, pemerintah, dan lembaga lainnya, untuk mencapai tujuan bersama dalam membangun negeri.</p><p>"Pemilihan tema Bersama Dai Membangun Negeri pada Raker Posdai kali ini merupakan langkah strategis untuk memastikan Posdai terus bergerak dalam arah yang diinginkan," katanya. </p><p>Muin menambahkan, hasil dari Raker ini diharapkan memberi kontribusi signifikan dalam memperkuat kiprah Posdai sebagai lembaga yang mampu menjembatani kebutuhan masyarakat dalam perluasan dakwah dan pembinaan keagamaan di berbagai pelosok negeri. <b><i>(ybh/hio)</i></b></p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/14795123341267362050noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6578449682334120722.post-8596759645581456972023-12-28T22:08:00.002+07:002023-12-29T22:14:29.590+07:00Saluran YouTube Grand MBA Sarana Mudah Belajar Mengaji Al Qur'an<p><b></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgN0PFoIvng0672gEPADi62XODvgw_viFtg4JNZ6zk74QKKG3T5KkJi3Yisib-hPKPrko3knpGfskp4IJGNKKJHRZtsREfjXBSQcdLmaWGFFqK_kqa4ZUgGpQ5Z11fytfK00IrRIu9P3v1iXYIxkCzB9EhOTBYGC_EmXgb9ecygfPo4DnpVp4Vx78mhn7RW/s800/agung%20tranajaya.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgN0PFoIvng0672gEPADi62XODvgw_viFtg4JNZ6zk74QKKG3T5KkJi3Yisib-hPKPrko3knpGfskp4IJGNKKJHRZtsREfjXBSQcdLmaWGFFqK_kqa4ZUgGpQ5Z11fytfK00IrRIu9P3v1iXYIxkCzB9EhOTBYGC_EmXgb9ecygfPo4DnpVp4Vx78mhn7RW/s16000/agung%20tranajaya.jpg" /></a></b></div><b><br />JAKARTA -</b> Gerakan Nasional Dakwah Mengajar dan Belajar Al Qur'an (Grand MBA) terus berinovasi dalam menyediakan sarana pembelajaran Al Qur'an yang mudah diakses oleh masyarakat.<p></p><p>Kini, Grand MBA semakin menguatkan kiprahnya dengan menghadirkan content edukasi Islam melalui saluran YouTube, <b><a href="https://www.youtube.com/@grandmba3925" target="_blank">GranD MBA</a></b>, yang menjadi wadah bagi mereka yang ingin belajar mengaji Al Qur'an secara praktis dan efektif.</p><p>Saluran YouTube ini dirancang untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat yang memiliki akses internet untuk belajar mengaji kapan saja dan di mana saja. </p><p>Dengan upaya maksimal untuk mengelola saluran ini secara profesional, tim kreatif saluran ini menawarkan berbagai konten edukatif yang dikurasi oleh para ahli di bidang Al Qur'an.</p><p>Koordinator Grand MBA Pusat, Ust. Agung Trana Jaya, menjadi pengampu langsung dalam penyelenggaraan pembelajaraan Al Qur'an saluran YouTube ini. </p><p>Ust. Agung Trana Jaya yang juga pemilik sanad Al Qur'an ini memiliki pengalaman yang luas dalam dunia pendidikan Islam dan dakwah, sehingga diharapkan dapat memberikan panduan yang baik bagi para pelajar.</p><p>Ketua Posdai Pusat, Ust. Abdul Muin, mengatakan kehadiran saluran YouTube ini adalah langkah inovatif Grand MBA untuk mendekatkan pembelajaran mengaji Al Qur'an kepada masyarakat yang berada di berbagai pelosok. </p><p>"Dengan dukungan teknologi, kita dapat memperluas jangkauan dakwah dan pendidikan Islam," kata Muin.</p><p>Saluran YouTube Grand MBA menawarkan konten-konten berkualitas, mulai dari tutorial mengaji bagi pemula hingga materi-materi yang lebih mendalam. </p><p>Selain itu, akan tersedia juga rekaman kajian-kajian Al Qur'an dan hadits, serta ceramah-ceramah keagamaan yang menginspirasi.</p><p>"Semakin meluasnya akses pembelajaran Islam melalui berbagai platform digital menunjukkan upaya positif dalam menjawab kebutuhan masyarakat modern dalam mendalami ajaran agama," imbuhnya.</p><p>Abdul Muin berharap bahwa saluran YouTube ini dapat menjadi sarana yang membantu masyarakat meningkatkan kualitas membaca Al Qur'an mereka. Dengan akses yang mudah melalui internet, diharapkan lebih banyak individu yang dapat memperoleh manfaat dari pembelajaran yang disediakan.</p><p>Bagi yang berminat untuk bergabung dan memulai perjalanan belajar mengaji, dapat mengunjungi Saluran YouTube <b><a href="https://www.youtube.com/@grandmba3925" target="_blank">Grand MBA</a></b> melalui tautan yang tersedia atau <b><a href="https://www.youtube.com/@grandmba3925" target="_blank">klik di sini.</a></b><i><b> (ybh/hio)</b></i></p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/14795123341267362050noreply@blogger.com