Pendidikan Lingkungan dan Pemberdayaan Mualaf Pedalaman - Persaudaraan Dai Indonesia | Bersama Dai Membangun Negeri | Posdai.or.id

Senin, 18 Januari 2021

Pendidikan Lingkungan dan Pemberdayaan Mualaf Pedalaman

Morowali Utara- Persaudaraan Dai Indonesia (Posdai) menyelenggarakan program “Pendidikan Lingkungan dan Pemberdayaan Mualaf Pedalaman” untu...


Morowali Utara-
Persaudaraan Dai Indonesia (Posdai) menyelenggarakan program “Pendidikan Lingkungan dan Pemberdayaan Mualaf Pedalaman” untuk masyarakat muallaf Suku Wana tepatnya di Dusun Fatumarando, Morowali Utara, Sulawesi Tengah, berupa penanaman bawang berah. 

Program pendampingan pemberdayaan ini merupakan kerjasama antar Posdai dengan Majelis Telkomsel Taqwa (MTT). Pada program ini, disediakan 500 kg bibit bawang merah, 400 kg pupuk, 1 unit traktor dan sejumlah kebutuhan penanaman bawang lainnya.

Kepala Divisi Pemberdayaan Posdai Pusat Abdul Muin menyebutkan, lahan yang digunakan saat ini menjadi pusat kegiatan budidaya bawang merah seluas 1 hektar. 

"Kita juga mengirimkan dua orang tenaga yang akan mendampingi para muallaf untuk mengintensifkan program ini sampai tuntas dan harapanya dapat terus dilakukan berkesinambungan," kata Muin di lokasi Dusun Fatumarando, Morowali Utara, Sulawesi Tengah, pertengahan Desember lalu (17/12/2020).

Muin mengatakan, sebagai agen dakwah, dai memiliki banyak peran yang harus dilakoni apalagi mengingat perannya sebagai informal leader di masyarakat. Selain mengajak manusia untuk beribadah kepada Allah dan mengerjakan amal shalih, dai juga wajib memelihara alam ciptaan Allah. 

"Islam sebagai agama yang kaffah memiliki konsep hubungan antara manusia dan alam. Manusia dan alam memiliki ketergantungan satu sama lain dimana keberlangsungan manusia tergantung dari cara manusia menjaga alam," kata Muin. 

Salah satu karekteristik masyarakat Suku Ta Wana adalah kebiasaan berpindah tempat tinggal (nomaden). Dimana perpindahan mereka ke tempat yang baru tidak dibarengi dengan rehabilitasi lingkungan yang mereka tinggalkan. Salah satu penyebab utamanya adalah kebutuhan mereka untuk membuka lahan yang sudah tidak dapat mereka dapatkan pada lahan yang mereka olah karena sudah tidak produktif lagi. 

"Perpindahan yang dilakukan tanpa rehabilitasi lingkungan tak pelak mengakibatkan kerusakan pada lingkungan yang ditinggalkan," jelas Muin. 

Karena itu, Muin menjelaskan, salah satu solusi untuk memecahkan masalah lingkungan tersebut adalah dengan membina masyarakat Ta Wana untuk membuka pertanian dengan cara yang lebih modern. 

Melalui beberapa program yang telah dilaksanakan, PosDai sebagai lembaga dakwah berkomitmen untuk menaikan taraf kehidupan masyarakat mualaf suku pedalaman. Para mualaf suku pedalaman tidak hanya dibina secara akidah namun dari segi kesejahteraan juga turut mendapat perhatian.

Dengan adanya lahan pertanian yang lebih modern diharapkan dapat mensejahterakan masyarakat Ta Wana selain itu juga dapat membantu mengurangi dampak kerusakan lingkungan yang disebabkan pembukaan lahan dan pemukiman dengan cara lama yang telah mereka pakai. 

"Disini juga membutuhkan peran dai yang tergabung dalam PosDai yang senantiasa membina mualaf suku pedalaman untuk memberdayakan mereka," tukasnya. 

Dengan doa dan dukungan berbagai pihak lainnya, diharapkan penguatan program Desa Karya di Dusun Fatumarando, Morowali Utara, ini semakin dirasakan manfaatnya dan kian meneguhkan keimanan muallaf.

Mitra

Sinergi adalah energi kita, terus berpadu dalam langkah nyata

  • Bersama Dai Bangun Negeri
  • Save Indonesia with Quran, ajak masyarakat hidupkan al-Quran
  • Menjadi dai perekat ukhuwah islamiyah dan ukhuwan insaniyah
  • Keswadayaan bersama mengemban amanah dakwah majukan negeri