Ustadz Nurdin Ismail Terus Berkhidmat Hidupkan Dakwah Pedalaman - Persaudaraan Dai Indonesia | Bersama Dai Membangun Negeri | Posdai.or.id

Kamis, 14 Maret 2024

Ustadz Nurdin Ismail Terus Berkhidmat Hidupkan Dakwah Pedalaman

SENYUMNYA merekah. Semangatnya terus menyala, berkhidmat menghidupkan dakwah di berbagai tempat penugasan yang diembannya. Dialah Ustadz Nur...


SENYUMNYA merekah. Semangatnya terus menyala, berkhidmat menghidupkan dakwah di berbagai tempat penugasan yang diembannya. Dialah Ustadz Nurdin Ismail. 

Nurdin Ismail, seorang pria kelahiran Bandung pada 27 Oktober 1981, telah meneguhkan tekadnya untuk menyebarkan risalah Islam di tanah Sumatera Barat. 

Dengan latar belakang pendidikan yang cemerlang, meraih gelar S1 dari STAIL Surabaya dan S2 dari Universitas Negeri Bengkulu, Nurdin tak henti meneguhkan perjalanan dakwahnya sejak usia muda.

Menempa diri di Pondok Pesantren Hidayatullah

Pada tahun 1996, langkah pertama Nurdin adalah bergabung dengan Pondok Pesantren Hidayatullah di Bengkulu. 

Sebagai pondok pesantren yang mengutamakan pendidikan agama, pengalaman di sana menjadi landasan penting bagi Nurdin dalam meniti jalan dakwahnya.

Setahun berikutnya, dia diberi amanah untuk menimba ilmu di Madrasah Aliyah Radhiyatan Mardhiyah (Marama) Putra Gunung Tembak Hidayatullah Pusat Balikpapan, di mana pengalaman ini semakin memperkaya wawasannya sebagai seorang dai yang tangguh.

Dakwah dan Pendidikan

Seiring dengan perubahan Hidayatullah menjadi Organisasi Masyarakat (Ormas) pada tahun 2000, Nurdin terus mengejar ilmu di Perguruan Tinggi Hidayatullah Surabaya dengan jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (Dakwah). 

Nurdin lulus dari STAIL Surabaya pada tahun 2004, Nurdin kembali ke Bengkulu untuk melanjutkan perjuangannya. Di sana, tidak hanya berdakwah, tetapi juga mengelola pendidikan di sekolah-sekolah tingkat dasar dan menengah. 

Dorongan untuk meningkatkan kualitas pendidikan membawanya menempuh pendidikan S2 di Universitas Negeri Bengkulu, yang diselesaikan pada tahun 2010.

Jelajahi Sumatera Barat

Perjalanan dakwah Nurdin terus berlanjut dari tahun 2004 hingga 2020, dengan tugas yang membawanya dari Bengkulu hingga ke Sumatera Barat. 

Di sana, dia tak hanya mengajar dan berdakwah di berbagai daerah, termasuk kota, pedesaan, pedalaman, dan kepulauan Mentawai, tetapi juga menghadapi tantangan yang beragam.

Pengalamannya berdakwah di daerah minoritas Muslim menjadi bukti nyata keteguhan dan kegigihan dalam menyebarkan ajaran Islam.

Meskipun menghadapi berbagai rintangan dan tantangan, Nurdin tidak pernah menyerah.

Perjalanannya yang penuh liku dan tantangan, mulai dari perjalanan panjang hingga melalui badai di tengah lautan dengan perahu kecil, menjadi bukti keteguhan hatinya dalam berdakwah. 

Kehadiran Hidayatullah di tengah masyarakat disambut dengan hangat, dan para dai Hidayatullah diapresiasi atas peranannya dalam memberantas buta huruf Al-Qur'an serta meningkatkan pemahaman keagamaan.

Berkhidmat di Pedalaman



Sumatera Barat, dengan kekayaan adat dan budayanya yang khas, menjadi wilayah dakwah yang menarik bagi Nurdin. 

Meskipun kondisi kehidupan masyarakatnya agamis dan sejahtera, dai yang ditugaskan Hidayatullah ini memilih untuk fokus di daerah yang lebih menantang, yaitu di kepulauan dengan komunitas muslim minoritas.

Saat ini, Nurdin bertugas di Pondok Pesantren Hidayatullah di Kepulauan Mentawai, membina para muallaf melalui Yayasan Bina Muallaf Hidayatullah Mentawai (YBMHM). 

Kini Nurdin secara reguler melakukan pembinaan umat hingga ke Kepulauan Mentawai diantaranya Pulau Sipora, Pulau Siberut dan Pulau Sikakap.

Dedikasi dan kegigihan Nurdin Ismail adalah cerminan dari seorang dai yang tak kenal lelah dalam menyebarkan syariat Islam di berbagai pelosok negeri. 

Kisah inspiratifnya menjadi teladan bagi generasi muda untuk terus menuntut ilmu dan mengabdikan diri demi kemaslahatan umat.

"Semoga kami senantiasa diberikan keistiqamahan dalam berdakwah di jalan Allah dengan mengedepankan kepentingan umat demi menggapai ridha Allah Ta'ala," tandasnya. (ybh/pos)

Mitra

Sinergi adalah energi kita, terus berpadu dalam langkah nyata

  • Bersama Dai Bangun Negeri
  • Save Indonesia with Quran, ajak masyarakat hidupkan al-Quran
  • Menjadi dai perekat ukhuwah islamiyah dan ukhuwan insaniyah
  • Keswadayaan bersama mengemban amanah dakwah majukan negeri