Grand MBA Inovasi Metode Pembelajaran Al-Qur’an di Pelatihan Dai Sumbar
MENTAWAI -- Persaudaraan Dai Indonesia (PosDai) menggelar Pelatihan Dai dan Guru Mengaji se-Sumatera Barat selama tiga hari, yang dimulai pada Sabtu, 23 Sya’ban 1446 Hijriah atau bertepatan dengan 22 Februari 2025.
Pelatihan ini berlangsung di Komplek Pondok Pesantren Hidayatullah Mentawai, Dusun Karya Bakti, Kelurahan Sipora Jaya, Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Puluhan dai dan guru mengaji dari berbagai daerah di Sumatera Barat mengikuti kegiatan ini, yang bertujuan untuk memperkuat peran pendidik Al-Qur’an dalam membangun negeri melalui dakwah dan pendidikan.
Dengan mengusung tema “Bersama Dai Membangun Negeri”, pelatihan ini menekankan pentingnya sinergi dai dalam membumikan nilai-nilai Islam di tengah masyarakat.
Dalam sambutannya, Ketua DPW Hidayatullah Sumbar, Ustaz Muhammad Irsyad Istoyo, menegaskan bahwa dai dan guru mengaji memiliki peran strategis sebagai agen perubahan dalam masyarakat.
“Dai bukan sekadar penyampai pesan, tetapi juga pendidik dan pembimbing umat. Keberhasilan sebuah peradaban sangat bergantung pada keberhasilan pendidikan, dan dalam hal ini, guru mengaji serta dai memiliki tanggung jawab besar,” ujar Ustaz Irsyad.
Ia juga menambahkan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para dai dan guru mengaji dalam menyampaikan ajaran Islam dengan metode yang lebih efektif dan relevan dengan perkembangan zaman.
Pelatihan ini menghadirkan dua instruktur utama dari Badan Koordinasi Pembinaan Tilawatil Qur'an (BKPTQ) Hidayatullah Pusat, yaitu Ustaz H. Muhammad Agung Tranajaya, Lc, M.S.I., serta Ustaz Muhdi Muhammad, S.Sos.I.
Keduanya membawakan sejumlah materi strategis yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta dalam dakwah dan pendidikan Al-Qur’an.
Materi yang disampaikan keduanya meliputi peran strategis Rumah Qur’an Hidayatullah (RQH) dalam mainstream program dakwah, manajemen RQH dalam membangun sistem pembelajaran yang berkelanjutan, materi profil muallim prophetic professional, karakter dan kompetensi dai masa kini, dan materi Grand MBA Method metode unggul dalam pembelajaran Al-Qur’an.
Menurut Ustaz Muhammad Agung Tranajaya, Grand MBA Method merupakan pendekatan inovatif dalam pengajaran Al-Qur’an yang menekankan pembelajaran berbasis pengalaman dan praktik langsung.
“Metode ini dirancang untuk menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan aplikatif, sehingga para santri dapat memahami dan mengamalkan Al-Qur’an dengan lebih baik,” jelasnya.
Sementara itu, Ustaz Muhdi Muhammad menyoroti pentingnya manajemen yang baik dalam pengelolaan Rumah Qur’an. Ia menegaskan bahwa efektivitas pendidikan tidak hanya bergantung pada metode pengajaran, tetapi juga sistem manajemen yang terstruktur.
“Dengan pengelolaan yang baik, Rumah Qur’an dapat menjadi pusat pembelajaran yang lebih profesional dan melahirkan generasi penghafal serta pemahaman Al-Qur’an yang berkualitas,” paparnya.
Pelatihan yang turut didukung oleh Lembaga Amil Zakat Nasional Baitulmaal Hidayatullah (Laznas BMH) ini diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi para dai dan guru mengaji di Sumatera Barat.
Dengan pembekalan yang diberikan, para peserta diharapkan mampu mengembangkan sistem pembelajaran yang lebih efektif di masing-masing daerahnya.
Salah satu peserta, Ledival Baharuddin, mengungkapkan kesan positifnya terhadap pelatihan ini. “Saya merasa sangat terbantu dengan materi yang disampaikan. Tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga memberikan strategi baru dalam mengajar dan membimbing santri,” ujarnya.
Melalui program ini, PosDai berharap dapat terus berkontribusi dalam memperkuat peran dai dan guru mengaji sebagai pilar utama dalam pendidikan Islam di Indonesia.
Ke depan, pelatihan serupa diharapkan dapat menjangkau lebih banyak daerah, guna memperluas dampak positifnya bagi masyarakat. (ybh/pos)
