Dakwah Islam sebagai Jalan Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
“BACALAH dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang M...
“BACALAH dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”
اِÙ‚ۡرَاۡ بِاسۡÙ…ِ رَبِّÙƒَ الَّذِÙ‰ۡ Ø®َÙ„َÙ‚َۚ. Ø®َÙ„َÙ‚َ الۡاِÙ†ۡسَانَ Ù…ِÙ†ۡ عَÙ„َÙ‚ٍۚ. Ø®َÙ„َÙ‚َ الۡاِÙ†ۡسَانَ Ù…ِÙ†ۡ عَÙ„َÙ‚ٍۚ. اِÙ‚ۡرَاۡ ÙˆَرَبُّÙƒَ الۡاَÙƒۡرَÙ…ُۙ. الَّذِÙ‰ۡ عَÙ„َّÙ…َ بِالۡÙ‚َÙ„َÙ…ِۙ. عَÙ„َّÙ…َ الۡاِÙ†ۡسَانَ Ù…َا Ù„َÙ…ۡ ÙŠَعۡÙ„َÙ…ۡؕ
#####
Sejarah bangsa Indonesia membuktikan bahwa dakwah Islam bukan hanya seruan spiritual, melainkan juga kekuatan intelektual dan sosial yang mencerahkan.
Dakwah mengajarkan umat untuk membaca realitas, memahami ilmu, dan menata kehidupan dengan nilai-nilai ilahiah.
Di sinilah Persaudaraan Dai Indonesia (PosDai) hadir sebagai gerakan dakwah yang tak hanya berorientasi pada kesalehan individu, melainkan juga pada pencerdasan kehidupan bangsa.
Surah Al-‘Alaq [96] ayat 1–5 yang menjadi pembuka tulisan ini menjadi landasan filosofis bahwa wahyu pertama yang turun adalah perintah untuk membaca, belajar, dan mencari ilmu. Dakwah, dengan demikian, tidak bisa dipisahkan dari misi mencerdaskan umat.
Dalam praktiknya, PosDai menegaskan bahwa dai bukan hanya penyampai ceramah, melainkan juga pendidik masyarakat.
Para dai PosDai di berbagai pelosok negeri berperan sebagai guru bagi anak-anak yang kekurangan akses pendidikan, sebagai konselor keluarga yang menghadapi krisis moral, dan sebagai motivator yang membangkitkan semangat belajar masyarakat.
Dakwah yang mereka bawa menjadi suluh penerang di tengah keterbatasan fasilitas pendidikan formal.
Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah amanat konstitusi Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Jika kita menelaah, misi ini sejalan dengan spirit Islam yang menempatkan ilmu sebagai jalan menuju kemuliaan.
Firman Allah dalam QS. Az-Zumar [39]: 9 menyebut:
Ù‚ُÙ„ْ Ù‡َÙ„ْ ÙŠَسْتَÙˆِÙ‰ الَّذِÙŠْÙ†َ ÙŠَعْÙ„َÙ…ُÙˆْÙ†َ ÙˆَالَّذِÙŠْÙ†َ Ù„َا ÙŠَعْÙ„َÙ…ُÙˆْÙ†َۗ
“Katakanlah: Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?”
Ayat ini menggarisbawahi bahwa perbedaan kualitas ilmu akan menentukan arah kehidupan manusia. Dakwah menjadi instrumen peradaban yang menyatukan nilai agama dan cita-cita kebangsaan.
PosDai menggabungkan semangat dakwah dengan pendidikan berbasis nilai. Mereka menyadarkan masyarakat bahwa mencerdaskan kehidupan bukan sekadar melahirkan generasi yang pandai secara akademis, tetapi juga berakhlak mulia, beriman kuat, dan memiliki kesadaran kebangsaan.
Tantangan bangsa hari ini bukan hanya keterbelakangan pendidikan di daerah terpencil, melainkan juga krisis moral di kota-kota besar.
Informasi digital yang deras, jika tidak dituntun dengan nilai, justru akan menjerumuskan generasi muda ke dalam budaya instan dan hedonisme. Dalam situasi inilah, dakwah PosDai tampil relevan: mendampingi masyarakat agar cerdas secara intelektual sekaligus matang secara spiritual.
Dakwah adalah pilar penting untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. PosDai telah berperan nyata dalam menyinari pelosok dengan cahaya ilmu dan iman.
Mari kita dukung langkah mereka dengan sepenuh hati. Dukungan itu bisa berupa doa, jaringan sosial, keterampilan, bahkan materi.
