Dakwah sebagai Jalan Membangun Negeri
DAKWAH adalah ruh kehidupan umat Islam. Ia bukan sekadar menyampaikan pesan, melainkan juga menghidupkan nurani, membimbing masyarakat, dan...
DAKWAH adalah ruh kehidupan umat Islam. Ia bukan sekadar menyampaikan pesan, melainkan juga menghidupkan nurani, membimbing masyarakat, dan menuntun arah bangsa.
Dalam konteks Indonesia yang majemuk, dakwah memerlukan kesabaran, strategi, dan kelembutan. Di sinilah Persaudaraan Dai Indonesia (PosDai) hadir sebagai wadah yang berikhtiar menebar kebaikan di seluruh pelosok negeri.
Al-Qur’an menegaskan:
اُدْعُ اِÙ„ٰÙ‰ سَبِÙŠْÙ„ِ رَبِّÙƒَ بِالْØِÙƒْÙ…َØ©ِ ÙˆَالْÙ…َÙˆْعِظَØ©ِ الْØَسَÙ†َØ©ِ ÙˆَجَادِÙ„ْÙ‡ُÙ…ْ بِالَّتِÙŠْ Ù‡ِÙŠَ اَØْسَÙ†ُۗ
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik” (QS. An-Nahl [16]: 125).
Ayat ini meneguhkan bahwa dakwah bukan sekadar menyampaikan kata-kata, tetapi juga menanamkan kebijaksanaan, kasih sayang, dan keteladanan.
PosDai berperan dalam menguatkan kehadiran dai di daerah-daerah terpencil, pesisir, hingga pedalaman. Mereka tidak hanya membawa pesan tauhid, tetapi juga hadir sebagai guru, pendamping masyarakat, dan teladan moral.
Dengan demikian, dakwah bukanlah agenda sepihak, melainkan gerakan bersama untuk memuliakan manusia dalam bingkai keindonesiaan.
Dakwah yang diusung PosDai bukan hanya mengajak mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga menguatkan persaudaraan, menumbuhkan kepedulian sosial, dan membangun harapan. Seorang dai di pelosok, meski jauh dari pusat kota, sejatinya adalah garda depan pembangunan bangsa.
Singkat kata, dakwah adalah jalan panjang yang memerlukan dukungan. Mari kita berikan perhatian kepada para dai yang berjuang di medan sunyi.
Dukungan itu bisa berupa doa, tenaga, jejaring, bahkan materi. Bersama PosDai, mari jadikan dakwah sebagai kekuatan untuk membangun negeri.
