Program Beasiswa Majelis Telkomsel Taqwa Dukung Sekolah Dai Hidayatullah Bogor
Program Sekolah Dai Hidayatullah Bogor mendapatkan dukungan penting melalui beasiswa dari Majelis Telkomsel Taqwa (MTT). Kolaborasi ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk melahirkan kader dai muda yang berkompeten, siap mengabdi, dan berperan aktif dalam pendidikan masyarakat di berbagai pelosok tanah air.
Persaudaraan Dai Indonesia (PosDai) selaku penyelenggara Sekolah Dai menyampaikan apresiasi atas kontribusi MTT yang telah konsisten mendukung program kaderisasi dai.
Direktur PosDai Pusat, Ustadz Abdul Muin, S.Sos., menegaskan, kerja sama tersebut memiliki nilai strategis dalam memastikan hadirnya dai-dai muda di berbagai daerah, khususnya wilayah pedalaman yang masih membutuhkan tenaga dakwah.
“Kami ucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada Majelis Telkomsel Taqwa atas dukungannya selama ini dalam program pendidikan melahirkan dai-dai yang kelak mengabdi mencerahkan negeri di berbagai pelosok nusantara,” ujar Abdul Muin.
Keberadaan dai di tengah masyarakat pedalaman tidak hanya sebatas menyampaikan dakwah, tetapi juga berperan sebagai guru, pendidik, dan penggerak sosial.
Mereka mengisi kekosongan pendidikan dan menjadi inspirasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Dengan peran strategis itu, kebutuhan akan regenerasi dai terus mendesak, agar keberlanjutan pembinaan masyarakat dapat berjalan dengan baik," terangnya.
Di sisi lain, lembaga filantropi seperti Majelis Telkomsel Taqwa memiliki posisi penting dalam mendukung ikhtiar mencerdaskan bangsa. Melalui program beasiswa, MTT tidak hanya menyalurkan bantuan finansial, tetapi juga menghadirkan energi sosial baru yang memperkuat ekosistem pendidikan dakwah.
"Kontribusi berkelanjutan dari lembaga filantropi semacam ini menjadi contoh nyata sinergi antara dunia usaha dan dunia pendidikan dalam membangun sumber daya manusia yang berkarakter," kata Muin.
Kerja sama antara Sekolah Dai dan MTT menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor mampu menghadirkan manfaat besar bagi masyarakat. Para dai muda yang lahir dari program pendidikan ini diharapkan mampu menjadi motor perubahan di daerahnya masing-masing.
"Dengan dedikasi yang kuat, para penyuluh agama lulusan Sekolah Dai akan melanjutkan tradisi dakwah yang tidak hanya berorientasi pada aspek keagamaan, tetapi juga pada penguatan pendidikan, sosial, dan moral bangsa," kata Muin.
Melalui dukungan ini, Abdul Muin menambahkan, cita-cita melahirkan generasi dai yang mencerahkan negeri terus mendapat pijakan yang kokoh.
"Harapan besar pun hadir agar peran dai semakin nyata dalam menyemai ilmu, membangun kesadaran, dan mencerdaskan bangsa di seluruh penjuru tanah air," tandas peraih gelar Sarjana Sosial dari Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam (STAI) Lukman Hakim, Surabaya ini.