Bersama Dai Membangun Negeri, PosDai Dukung Pendampingan RQH-MQH Nasional
Daerah Khusus Jakarta (DKJ) kembali menjadi pusat perhatian dalam langkah strategis Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah. Melalui Departemen Komunikasi dan Penyiaran (DKP), organisasi ini menguatkan program pendampingan Rumah Qur’an Hidayatullah (RQH) dan Majelis Qur’an Hidayatullah (MQH) percontohan. Upaya ini diharapkan mampu memperkuat gerakan dakwah berbasis Al-Qur’an di wilayah yang dinilai sebagai barometer nasional.
Ketua Departemen Komunikasi dan Penyiaran DPP Hidayatullah, Shohibul Anwar, SS., M.H.I., menegaskan pentingnya momentum tersebut.
Menurutnya, program ini bukan hanya sekadar pendampingan teknis, melainkan bagian dari visi jangka panjang untuk membangun sistem pembinaan yang terstandar, mudah diaplikasikan, dan siap direplikasi di berbagai daerah.
“Alhamdulillah perjalanan RQH-MQH telah memasuki tahun terakhir kepengurusan organisasi. Oleh sebab itu, DPP Hidayatullah melalui Departemen Komunikasi dan Penyiaran akan melakukan pendampingan RQH dan MQH percontohan di DPW DKI Jakarta,” ujar Shohibul Anwar dalam keterangannya, Kamis (14/8/2025).
Jakarta dan Kalimantan Timur dipilih sebagai lokasi percontohan karena keduanya memiliki posisi strategis dalam peta dakwah nasional. Keberhasilan RQH dan MQH di dua wilayah ini akan menjadi tolok ukur yang memudahkan replikasi di daerah lain, sehingga gerakan dakwah dapat berjalan efektif dan konsisten di seluruh Indonesia.
Tujuan utama program ini adalah mewujudkan RQH dan MQH percontohan sebagai rujukan nasional. Untuk itu, serangkaian agenda disiapkan, mulai dari bimbingan teknis standardisasi, pembentukan tim kerja percontohan, visitasi, hingga koordinasi pendirian RQH/MQH baru.
Pendampingan di Jakarta berlangsung sepanjang Agustus 2025 dengan jadwal sebagai berikut:
- 7 Agustus 2025: Visitasi di Jakarta Barat
- 8 Agustus 2025: Visitasi di Jakarta Utara
- 14 Agustus 2025: Visitasi di Jakarta Selatan
- 28 Agustus 2025: Visitasi di Jakarta Timur dan Jakarta Pusat
Sementara itu, pendampingan di Kalimantan Timur dijadwalkan pada 17–20 Agustus 2025. Seluruh DPW yang terlibat diminta mempersiapkan waktu dan data pendukung agar program berjalan optimal.
Hadirnya RQH dan MQH percontohan ini diharapkan bukan hanya menjadi pusat pembinaan, tetapi juga simbol sinergi dan koordinasi antarwilayah. Dengan model kerja yang terdokumentasi dan terstandar, lembaga percontohan tersebut akan menjadi titik tolak penguatan dakwah Qur’ani di berbagai penjuru negeri.
Shohibul Anwar menjelaskan bahwa langkah ini menandai babak baru dalam perjalanan dakwah Hidayatullah. “Dari Jakarta, denyut gerakan Qur’ani diharapkan akan mengalir ke seluruh pelosok negeri, menghadirkan semangat pembinaan yang terjaga mutunya dan berkesinambungan,” jelasnya.
Di sisi lain, Persaudaraan Dai Indonesia (PosDai) turut memberikan dukungan terhadap program pendampingan ini. Dukungan tersebut senafas dengan motto PosDai, “Bersama Dai Membangun Negeri”, sebagai upaya menyiapkan sumber daya dai yang siap berkhidmat untuk masyarakat.
Ketua PosDai Pusat, Ustadz Abdul Muin, menegaskan pentingnya sinergi antarorganisasi dakwah.
“Program pendampingan RQH dan MQH ini sejalan dengan semangat PosDai dalam melahirkan dai yang kompeten, berdedikasi, dan siap melayani umat. Sinergi ini akan memperkuat dakwah Qur’ani yang berakar kuat di masyarakat,” ungkapnya.
Shohibul Anwar menutup keterangannya dengan doa dan harapan agar ikhtiar ini membawa manfaat luas. “Semoga Allah memberikan kesehatan dan taufiq kepada kita semua,” pungkasnya.
