Dukung Tugas Mulia Para Dai dalam Menguatkan Optimisme Umat
Tanggal 10 September hari ini diperingati sebagai Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia. Momentum ini seharusnya tidak hanya menjadi pengingat, tetapi juga panggilan nurani bagi kita semua untuk peduli terhadap sesama.
Angka bunuh diri di dunia terus meningkat, dan Indonesia pun tak luput dari kasus yang memilukan. Baru-baru ini, publik dikejutkan dengan kabar seorang ibu yang mengakhiri hidupnya bersama dua anaknya yang masih kecil.
Peristiwa tragis itu menjadi cermin betapa pentingnya membangun benteng keimanan, harapan, dan dukungan sosial di tengah masyarakat.
Dalam situasi seperti inilah peran para dai menjadi sangat vital. Persaudaraan Dai Indonesia (PosDai) hadir sebagai gerakan dakwah yang tidak hanya menyampaikan ajaran Islam, tetapi juga menghidupkan kembali semangat optimisme.
Dakwah mereka bukan sekadar kata-kata, melainkan bimbingan jiwa, penyembuh luka batin, dan penuntun jalan bagi masyarakat agar tidak terjerumus dalam keputusasaan.
Kita tahu, keputusasaan seringkali menjadi pintu masuk bagi berbagai bentuk kejahatan, termasuk bunuh diri. Maka, kiprah dai yang membangun jiwa dengan nilai Islam adalah benteng yang meneguhkan manusia untuk terus bertahan, berjuang, dan berbuat baik.
Dakwah yang menyejukkan hati mampu menguatkan mental, membangkitkan harapan, dan mendorong manusia meninggalkan jalan-jalan gelap yang merusak diri maupun orang lain.
Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia seharusnya menjadi momentum memperkuat sinergi antara upaya kesehatan mental dengan dakwah Islam yang menyentuh hati.
Sebab, kesehatan mental bukan hanya urusan medis, melainkan juga soal nilai, iman, dan dukungan spiritual. Di titik inilah peran dai melalui PosDai sangat dibutuhkan menjadi sahabat jiwa, penopang iman, sekaligus penyambung optimisme hidup.
PosDai terus berupaya menempatkan para dai di titik-titik rentan seantero nusantara—dari desa terpencil hingga kawasan urban yang padat masalah sosial. Mereka hadir untuk mendampingi, menguatkan, dan menyalakan cahaya harapan di tengah gelapnya kehidupan sebagian masyarakat.
Di pelosok negeri, dai PosDai menjadi teman setia bagi mereka yang nyaris menyerah. Di kota besar, mereka menjadi suara pengingat agar manusia tidak kehilangan arah.
Namun, semua ikhtiar ini tidak bisa berjalan sendiri. Para dai membutuhkan dukungan kita semua. Dukungan itu bisa berupa doa, tenaga, perhatian, bahkan juga materi untuk menopang keberlangsungan dakwah di garis depan.
Dengan mendukung PosDai, kita sesungguhnya sedang ikut berperan dalam mencegah keputusasaan yang menjerumuskan banyak orang pada jurang bunuh diri.
Mari jadikan Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia sebagai momen memperbarui kepedulian kita. Mari berdiri bersama para dai yang tanpa lelah menebarkan nilai Islam, membangun jiwa masyarakat, serta menyalakan optimisme dalam menghadapi dinamika kehidupan.
Dukungan kita akan menjadi nafas panjang bagi PosDai dalam menjaga harapan umat dan menuntun manusia agar senantiasa memilih kehidupan yang bermakna.
Karena setiap jiwa berharga, dan setiap manusia pantas mendapat kesempatan untuk hidup dengan iman, harapan, dan cinta.