PosDai Teguhkan Dakwah di Tapal Batas dengan Hadirnya Rumah Quran Lumut
Persaudaraan Dai Indonesia (PosDai) terus menorehkan langkah berarti dalam meneguhkan jalan dakwah di pelosok negeri.
Kini, upaya tersebut kian menguat melalui kehadiran Rumah Quran (RQ) Hidayatullah Lumut yang berdiri di Jalan Lintas Antar Kota, Kecamatan Lumut, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Kehadiran RQ ini menjadi penanda bahwa dakwah bukan hanya berkumandang di kota besar, melainkan juga menjangkau daerah pedalaman, termasuk wilayah yang dihuni oleh minoritas Muslim.
Beberapa waktu lalu, rombongan PosDai Sumatera Utara melaksanakan ekspedisi menuju kawasan Lumut. Dalam perjalanan tersebut, mereka sekaligus melepas tenaga dai baru bernama Ustaz Rizal Karokaro.
Tugas mulia itu diemban dalam rangka memperkuat pembinaan umat di pedalaman, khususnya di Dairi, wilayah dengan jumlah Muslim yang relatif kecil.
Ketua PosDai Sumut, Ustaz Syukron Khairy Nasution, menegaskan bahwa ekspedisi dakwah ini memiliki makna lebih dari sekadar perjalanan fisik. Menurutnya, langkah yang diambil adalah ikhtiar untuk menghadirkan cahaya Islam di tengah keterasingan.
“Ini adalah upaya membuka jalan bagi cahaya Islam menembus keterasingan, menguatkan iman saudara-saudara kita, dan meneguhkan ukhuwah di daerah minoritas yang sering terlupakan,” ungkapnya penuh keteguhan.
Ustaz Syukron juga memberikan pesan khusus kepada dai yang akan bertugas di Lumut. Ia menekankan pentingnya keteguhan hati dan kesabaran dalam menghadapi medan dakwah yang penuh tantangan. Dukungan spiritual diberikan agar semangat dakwah tidak pernah padam, meski dihadapkan pada keterbatasan.
“Semoga istiqomah dan teguh dalam jalan dakwah,” pesannya seraya menukil ibrah dari Al-Quran surah Fussilat ayat 33 yang mengingatkan tentang keutamaan orang yang menyeru kepada kebaikan.
Rumah Quran Hidayatullah Lumut diharapkan menjadi pusat cahaya ilmu dan iman bagi masyarakat sekitar. Di tempat ini, anak-anak dan generasi muda akan dibimbing membaca, memahami, serta mengamalkan Al-Quran.
Lebih dari itu, kehadirannya menjadi simbol kesungguhan umat Islam dalam merawat ukhuwah dan menguatkan fondasi keimanan di wilayah yang jauh dari hiruk pikuk kota.
Kehadiran dai seperti Ustaz Rizal Karokaro mencerminkan dedikasi tanpa batas. Dalam diamnya pedalaman, ada suara-suara lantunan ayat suci yang terus diperdengarkan.
Di balik keterasingan, ada upaya untuk menyapa hati-hati yang haus akan petunjuk. Semua ini menunjukkan bahwa dakwah tidak mengenal batas ruang, waktu, maupun kondisi sosial.
Perjuangan dai mengabdi di Sumatera Utara membangun rumah Quran seraya menyalakan obor dakwah agar tetap bersinar. Di setiap langkah dai yang dikirim, terdapat doa, pengharapan, dan cinta untuk sesama umat Islam.
