Dakwah Akhlak Jalan Peradaban sebagai Fondasi Indonesia Maju
BANGSA Indonesia sedang mengalami krisis moral yang tak kalah berbahaya dari krisis ekonomi. Korupsi, kekerasan, ujaran kebencian, dan hedo...
BANGSA Indonesia sedang mengalami krisis moral yang tak kalah berbahaya dari krisis ekonomi. Korupsi, kekerasan, ujaran kebencian, dan hedonisme telah menjadi gejala sosial yang menggerus nilai kejujuran dan empati.
Di tengah kekeringan moral inilah, dakwah menjadi lentera peradaban. Persaudaraan Dai Indonesia (PosDai) memandang bahwa membangun bangsa berarti membangun akhlak manusianya.
Al-Qur’an menegaskan dalam QS. Al-Qalam [68]: 4: “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.”
Ayat ini menegaskan bahwa misi kenabian berporos pada akhlak. Nabi diutus bukan untuk memperbanyak pengikut, tetapi untuk memperbaiki karakter manusia.
Telaah filosofisnya, moralitas adalah fondasi sosial. Tanpa moral, hukum menjadi alat kekuasaan, ekonomi menjadi eksploitasi, dan pendidikan kehilangan arah.
Dakwah yang dijalankan PosDai menempatkan akhlak sebagai inti pembangunan bangsa. Para dai menghidupkan keteladanan, mengajarkan kesantunan, serta membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya tanggung jawab sosial.
Dalam konteks modern, krisis moral sering kali bersumber dari kehilangan arah spiritual. Masyarakat dibanjiri kemudahan teknologi, namun kehilangan makna hidup.
PosDai hadir dengan misi menyatukan kembali iman dan peradaban. Dakwah tidak berhenti di mimbar, tetapi masuk ke ruang keluarga, sekolah, dan komunitas.
Ketika dai PosDai mengajar anak-anak di desa, mendampingi petani, atau membimbing pengusaha kecil, sesungguhnya mereka sedang membangun moral ekonomi yang adil dan berkeadaban. Itulah dakwah yang menghidupkan kembali nurani bangsa.
Membangun bangsa tidak bisa dipisahkan dari dakwah moral. PosDai berdiri di garda depan perjuangan ini. Mari dukung para dai yang bekerja dalam diam, menghidupkan cahaya di tempat-tempat gelap.
