Islam dan Lingkungan, Amanah Khalifah yang Jangan Sampai Terlupakan
KRISIS lingkungan adalah cermin dari krisis spiritual manusia. Ketika manusia kehilangan rasa tanggung jawab sebagai khalifah di bumi, alam...
KRISIS lingkungan adalah cermin dari krisis spiritual manusia. Ketika manusia kehilangan rasa tanggung jawab sebagai khalifah di bumi, alam menjadi korban keserakahan.
Dakwah memiliki peran besar dalam menanamkan kembali kesadaran ekologis yang berakar dari tauhid. Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an surah Al-A’raf [7] ayat 56:
وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah (Allah) memperbaikinya.”
Ayat ini menegaskan prinsip dasar ekoteologi Islam mengenai bagaimana kita sebagai manusia harus menjaga keseimbangan dan ini adalah bagian dari ibadah.
Dakwah yang mengingatkan umat untuk hemat air, menanam pohon, dan menjaga kebersihan, sejatinya adalah bentuk pengabdian kepada Allah.
Rasulullah SAW bersabda, “Jika kiamat terjadi sementara di tanganmu ada benih kurma, maka tanamlah ia.” (HR. Ahmad). Hadis ini mengandung pesan reflektif dan substantif tentang tanggung jawab ekologis tanpa pamrih.
Dalam kerangka keindonesiaan di mana kita berpijak saat ini, banyak daerah yang kini mengalami bencana ekologis akibat eksploitasi berlebihan.
Oleh sebab itu, dakwah harus hadir di sana, bukan sekadar dengan doa, tetapi dengan gerakan nyata dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kelestarian alam dan menumbuhkan etika ekologis berbasis iman.
Dai PosDai di berbagai wilayah telah menunjukkan hal ini melalui program penghijauan dan pendidikan lingkungan di pesantren dan desa binaan.
Konsep khilafah fil ardh (khalifah di bumi) mengandung dua dimensi, yaitu, Pertama, kekuasaan. Dan, Kedua, tanggung jawab.
Dakwah yang mengingatkan manusia akan amanah ini berperan dalam menyelamatkan bumi dari kehancuran moral dan ekologis.
Pembangunan yang tidak berlandaskan nilai spiritual akan menciptakan kemajuan semu dimana gedung gedung menjulang tapi hati manusia runtuh.
Menjaga lingkungan adalah bagian dari ibadah dan dakwah. Setiap pohon yang ditanam dengan niat baik adalah sedekah jariyah.
REDAKSI POSDAI
