Membumikan Literasi Al-Qur’an, Sinergi PosDai Siapkan Sarjana Pengabdi untuk Negeri
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Hidayatullah (STIEHID) bekerja sama dengan Persaudaraan Dai Indonesia (PosDai) menyelenggarakan kegiatan pelatih...
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Hidayatullah (STIEHID) bekerja sama dengan Persaudaraan Dai Indonesia (PosDai) menyelenggarakan kegiatan pelatihan bertajuk Dauroh Muallim Grand MBA. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa semester akhir angkatan ke-11 dan berlangsung selama tiga hari di Depok pada 22 hingga 24 September 2025.
Kegiatan tersebut menjadi bagian penting dari rangkaian pembinaan mahasiswa menjelang kelulusan. Para peserta yang mengikuti pelatihan merupakan calon sarjana yang akan segera ditugaskan untuk berdakwah dan mengabdi di berbagai daerah, termasuk wilayah pelosok yang membutuhkan sentuhan pendidikan dan dakwah.
Pelatihan ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Ustaz Agung Trana Jaya, Lc., M.Psi., selaku Ketua Badan Koordinasi Pembinaan Tilawah Al-Qur'an (BKPTQ) Hidayatullah, serta Ustaz H. Muhdi Muhammad, S.Pd.I., Koordinator Gerakan Nasional Dakwah Membaca dan Belajar Al-Qur'an (Grand MBA).
Menurut penjelasan Ustaz Agung Trana Jaya, kegiatan ini tidak hanya berorientasi pada peningkatan kemampuan membaca dan mengajarkan Al-Qur’an, tetapi juga pada pembentukan karakter dai yang mampu menjadi pendidik sekaligus pembimbing umat di berbagai lapisan masyarakat.
“Grand MBA merupakan gerakan nasional yang bertujuan menanamkan budaya membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an di tengah masyarakat. Melalui pelatihan ini, kami ingin menyiapkan para calon muallim agar memiliki metode dakwah yang sistematis, mendidik, dan berdaya guna,” ujarnya.
Sementara itu, Ustaz H. Muhdi Muhammad menegaskan pentingnya pelatihan semacam ini sebagai bentuk persiapan bagi mahasiswa yang akan diterjunkan ke lapangan dakwah. Ia menjelaskan bahwa gerakan Grand MBA telah menjadi salah satu program strategis yang dikembangkan oleh Hidayatullah untuk memperluas literasi Al-Qur’an di seluruh Indonesia.
“Generasi muda perlu memiliki kemampuan mengajarkan Al-Qur’an dengan pendekatan yang relevan. Program Grand MBA melatih mereka agar mampu menjadi agen perubahan di tengah masyarakat yang haus akan pendidikan moral dan spiritual,” jelasnya.
Wakil Ketua IV STIE Hidayatullah, Alfarobi Nurkarim Enta, S.Pd.I., M.Pd., menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian integral dari Training Center (TC) 40 Hari STIEHID, sebuah program pembinaan intensif bagi mahasiswa semester akhir. Program ini disusun untuk membekali calon sarjana dengan keterampilan dakwah, manajemen diri, dan tanggung jawab sosial.
“Melalui Dauroh Muallim Grand MBA, kami berharap para mahasiswa memiliki bekal ilmu dan spiritualitas yang kuat sebelum terjun ke masyarakat. Mereka diharapkan menjadi pelita bagi pendidikan agama serta berperan aktif mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya di daerah terjauh dan terpencil,” tutur Alfarobi.
Selama tiga hari pelatihan, para peserta mendapatkan berbagai materi terkait metodologi pengajaran Al-Qur’an, manajemen kegiatan dakwah, serta strategi membangun komunitas pembelajar Al-Qur’an di daerah. Kegiatan juga disertai praktik langsung pembelajaran berbasis tahsin dan tahfidz, serta simulasi dakwah interaktif yang memadukan pendekatan psikologi pendidikan dan komunikasi sosial.
Kegiatan Dauroh Muallim Grand MBA ini mencerminkan sinergi antara lembaga pendidikan tinggi dan organisasi dakwah dalam mencetak dai muda yang intelektual, terampil, dan berjiwa pengabdian. Melalui kolaborasi antara STIE Hidayatullah dan PosDai, program ini diharapkan menjadi kontribusi nyata dalam membangun generasi pendidik Islam yang berwawasan luas dan mampu membawa nilai-nilai Al-Qur’an ke tengah masyarakat.
