Meneguhkan Gerakan Dakwah Ekologis untuk Menjaga Bumi dengan Iman
“DAN janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah (Allah) memperbaikinya.” Demikianlah ditegaskan firman Allah SWT dalam Al-Qur’a...
Demikianlah ditegaskan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah QS. Al-A’raf [7] ayat 56.
Ayat ini menegaskan tanggung jawab manusia bukan sekadar sebagai pengguna, tetapi penjaga bumi. Kerusakan lingkungan adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah ilahi.
Krisis lingkungan kini menjadi isu global yang tak bisa dihindari. Banjir, kebakaran hutan, kekeringan, hingga pencemaran udara semakin sering terjadi.
Indonesia sebagai negara kepulauan yang kaya sumber daya alam justru menjadi saksi rusaknya keseimbangan ekologis akibat keserakahan manusia. Dalam konteks ini, dakwah memiliki peran strategis dalam mengembalikan manusia pada kesadaran khalifahnya di bumi.
Persaudaraan Dai Indonesia (PosDai) melihat isu lingkungan bukan semata urusan teknis, melainkan persoalan moral dan spiritual.
Ketika manusia melupakan Allah, ia kehilangan kendali atas nafsu dan keserakahan, yang pada akhirnya menghancurkan alam dan dirinya sendiri. Maka, dakwah ekologis menjadi bagian integral dari misi kemanusiaan PosDai untuk mengembalikan manusia kepada keseimbangan.
Dai PosDai di berbagai daerah telah banyak menginisiasi gerakan kecil secara sinergis namun berarti seperti menanam pohon di daerah tandus, mengedukasi warga tentang pengelolaan sampah, hingga mengajarkan nilai kesederhanaan sebagai bentuk ibadah.
Ini adalah dakwah dalam wujud nyata, sebab, dakwah yang tidak hanya berbicara tentang surga, tetapi juga tentang menjaga bumi sebagai ladang amal.
Kita tahu, dakwah ekologis adalah wujud tauhid sosial. Alam bukan sekadar ciptaan, melainkan ayat Tuhan yang hidup. Menghormati alam berarti menghormati Sang Pencipta.
Dalam pandangan Islam, spiritualitas sejati tidak berhenti di sajadah, melainkan menjalar hingga ke sikap ekologis sehari-hari.
Menjaga alam adalah bagian dari dakwah. PosDai mengajak kita menjadi dai bagi bumi — menjaga air, pohon, dan udara sebagaimana kita menjaga iman.
