Al Farobi Nurkarim Enta, Dakwah Pembangunan Melalui Pendidikan dan Kemanusiaan
AL FAROBI Nurkarim Enta tumbuh sebagai anak keenam dari tujuh bersaudara, lahir di Kabupaten Pasir pada 11 Mei 1980. Pada usia yang sangat ...
AL FAROBI Nurkarim Enta tumbuh sebagai anak keenam dari tujuh bersaudara, lahir di Kabupaten Pasir pada 11 Mei 1980. Pada usia yang sangat muda, 10 tahun, ia meninggalkan rumah untuk mondok di Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak pada tahun 1990.
Di lingkungan inilah ia menempuh pendidikan sejak MI, MTs, hingga MA, sebelum melanjutkan kuliah di Universitas Mulawarman (Unmul) dengan memilih jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.
Setelah itu ia mengabdi sebagai guru di MTs Lukmanul Hakim Samarinda, memulai jejak panjang dalam dunia pendidikan yang kelak menjadi bagian penting dari dakwah dan pembangunan sumber daya manusia.
Pengabdiannya tidak berhenti pada ruang kelas. Farobi mendapat kepercayaan memimpin MTs Lukmanul Hakim Samarinda pada 2011, sekaligus merintis sejumlah sekolah.
Ia turut membangun SD Integral Hidayatullah di Sempaja (2009), mendirikan SMK Integral Hidayatullah Samarinda (2013), merintis SMP Tahfidz Al Izzah pada 2016, kemudian mendirikan SMP Tahfidz Al Izzah di Simpang Pasir Palaran (2017), serta berkontribusi dalam pendirian sekolah di Makroman hingga 2020.
Setiap perintisan pendidikan itu merupakan bagian dari upaya dakwah melalui penguatan lembaga pendidikan yang menjadi fondasi keberlanjutan pembangunan umat.
Selain sebagai pendidik, perannya meluas ke ranah sosial kemanusiaan. Ia melakukan pembinaan pendidikan lingkungan hidup di berbagai sekolah umum di Samarinda dan pernah menjadi Pengurus Wilayah SAR Hidayatullah Kalimantan Timur.
Ia terjun dalam operasi-operasi penting, termasuk runtuhnya jembatan Kutai Kartanegara, banjir Samarinda, hingga pencarian korban tenggelam termasuk operasi pencarian pada sejumlah musibah gempa di Tanah Air.
Dedikasi itu menunjukkan bahwa dakwah tidak hanya hadir dalam ceramah, tetapi dalam kerja nyata ketika masyarakat membutuhkan pertolongan.
Pada 2021–2025, ia mengemban amanah sebagai Kadiv Diklat PP SAR Hidayatullah. Selama periode tersebut, ia melaksanakan 26 kali Diklat Dasar dan 8 kali Diklat Lanjutan di berbagai wilayah Indonesia.
Ia juga dipercaya mengurus asrama mahasiswa STIE Hidayatullah, membina generasi muda agar tumbuh dengan disiplin dan kepedulian sosial.
Pada 2025–2030, ia diberi amanah sebagai Ketua Umum SAR Nasional Hidayatullah, dengan visi membawa organisasi ini menjadi lebih profesional, bersertifikasi nasional dan internasional, berperalatan memadai, dan menjadi mitra terpercaya dalam misi kemanusiaan.

















