Ustadz Ma’ruf Berkhidmat dalam Dakwah dengan Semangat Fastabiqul Khairat - Persaudaraan Dai Indonesia | Bersama Dai Membangun Negeri | Posdai.or.id

20 November 2025

Ustadz Ma’ruf Berkhidmat dalam Dakwah dengan Semangat Fastabiqul Khairat

Perjalanan dakwah Ustadz Ma’ruf menjadi cerminan keteguhan seorang dai muda yang tumbuh dari lingkungan pesantren dan terus mengabdikan diri...

Perjalanan dakwah Ustadz Ma’ruf menjadi cerminan keteguhan seorang dai muda yang tumbuh dari lingkungan pesantren dan terus mengabdikan diri untuk membina umat. 

Lahir di Sampang pada 14 November 1993, ia kini menetap di Serpong bersama istri dan dua anaknya, mengembangkan berbagai program pembelajaran Al-Qur’an dan pembinaan masyarakat. Pengabdian ini ia jalani sejak tahun 2018.

Kini, ia menjalankan tugas baru menjadi kepala pengelola Rumah Qur'an PosDai di Cilodong yang membimbing masyarakat dalam pengajaran Al Quran dan berbagai aspek keislaman.

Latar belakang pendidikannya berawal dari Pondok Pesantren Banyuanyar, tempat ia menghafal, belajar disiplin ilmu agama, dan menimba keteladanan dari para guru. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekomomi (STIE) Hidayatullah Depok hingga jenjang S1, yang memperkaya wawasan akademiknya. 

Dalam pandangannya, Rumah Qur’an merupakan pusat pembinaan umat yang harus dirawat dan dikelola dengan sungguh-sungguh. “Rumah Qur’an bagi saya adalah tempat pembinaan Al-Qur’an yang menjadi pusat perbaikan umat,” ungkapnya.

Sejak 2015, Ustadz Ma’ruf telah aktif mengajar Al-Qur’an di berbagai lembaga. Ia pernah menjadi pengajar TPQ di Depok pada 2015–2016, kemudian mengabdi di Rumah Qur’an pada 2020–2021, serta melanjutkan peran dakwahnya di lingkungan pesantren pada 2022–2024. 

Bidang pengabdian yang ia tekuni meliputi mengajar Al-Qur’an, mengisi khutbah Jumat, hingga membina anak-anak. Ia menyebut bahwa salah satu tantangan terbesar dalam dakwah adalah ketika muncul perselisihan antar sesama muslim yang harus didamaikan. 

“Tantangan terbesar dalam dakwah adalah ketika terjadi perselisihan antar sesama hanya karena faktor perbedaan dalam hal furu'iyah. Saya memilih menyelesaikannya dengan dialog, saling mempertemukan perspektif, diiringi zikir dan doa,” tuturnya.

Sebagai dai, Ustadz Ma’ruf memandang dakwah sebagai kehormatan, bukan sekadar kewajiban. Ia terus menambah kapasitas diri melalui kajian dan kegiatan manajemen masjid agar dapat memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat. Baginya, program ideal Rumah Qur’an adalah yang mampu menghadirkan pembinaan berkelanjutan melalui kedekatan sosial. 

“Program yang ingin saya wujudkan adalah pembinaan masyarakat yang berkelanjutan melalui silaturahim. Karena dari silaturahim lahir cinta, dan dari cinta tumbuh kepedulian,” jelasnya.

Prinsip hidupnya sederhana namun kuat: fastabiqul khairat, berlomba-lomba dalam kebaikan. Ia terinspirasi oleh sosok Nabi Muhammad yang memiliki kebijaksanaan, kedermawanan, dan kerendahan hati dalam berdakwah. “Beliau teladan ideal yang bijak dalam bertindak dan rendah hati,” ujarnya.

Dalam kesungguhan yang ia tunjukkan, Ustadz Ma’ruf hadir sebagai teladan dai muda yang menjadikan dakwah bukan sekadar profesi, melainkan jalan panjang pengabdian. Dengan langkah yang penuh keikhlasan, ia terus menguatkan Rumah Qur’an sebagai pusat perbaikan umat, membangun perubahan melalui pendidikan dan keteladanan.

Mitra

Sinergi adalah energi kita, terus berpadu dalam langkah nyata

  • Bersama Dai Bangun Negeri
  • Save Indonesia with Quran, ajak masyarakat hidupkan al-Quran
  • Menjadi dai perekat ukhuwah islamiyah dan ukhuwan insaniyah
  • Keswadayaan bersama mengemban amanah dakwah majukan negeri